3 Siswa mempunyai
keterampilan dalam
mengumpulkan dan
menganalisis data. 4 Siswa dapat meringkas sekaligus menemukan segala sesuatu
kemungkinan.
b. Langkah-langkah
Pelaksanaan Metode
Pemecahan Masalah
Problem Solving adalah sebagai berikut: Tahap Persiapan
1 Bahan-bahan yang akan dibahas terlebih dahulu disiapkan oleh guru. 2 Guru menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan sebagai bahan pembantu
dalam memecahkan persoalan. 3 Guru memberikan gambaran secara umum tentang cara-cara
pelaksanaannya. 4 Problem yang disajikan hendaknya jelas dapat merangsang peserta
didik untuk berpikir. 5 Problem harus bersifat praktis dan sesuai dengan kemampuan peserta
didik Tahap Pelaksanaan
1 Guru menjelaskan secara umum tentang masalah yang dipecahkan. 2 Guru meminta kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan
tentang tugas yang akan dilaksanakan. 3 Peserta didik dapat bekerja secara individual atau berkelompok.
4 Mungkin peserta didik dapat menemukan pemecahannya dan mungkin pula tidak.
5 Kalau pemecahannya tidak ditemukan oleh peserta didik kemudian didiskusikan mengapa pemecahannya tidak ditemui.
6 Pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan pikiran. 7 Data diusahakan mengumpulkan sebanyak-banyaknya untuk analisa
sehingga dijadikan fakta. 8 Membuat kesimpulan Djamarah Zain, 2010:67.
Tabel 2.2. Keuntungan dan Kelemahan Metode Pembelajaran Pemecahan Masalah Problem Solving.
Sumber: Roestiyah 2008:75. No
Keuntungan Metode Pemecahan Masalah Problem Solving
KelemahanMetode Pemecahan Masalah Problem Solving
1
2
3
4
5
6
7 Anak didik menjadi aktif
berfikir dan menyatakan pendapat.
Melatih siswa untuk cepat dan tersususun logis.
Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang
berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima
pelajaran. Siswa yang kurang aktif
mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau
guru. Anak merasa bebas dan
gembira. Suasana demokrasi dan
disiplin dapat ditumbuhkan. Memerlukan waktu yang
lama Murid yang pasif dan malas
akan tertinggal. Sukar sekali untuk
mengorganisasikan bahan pelajaran.
Sukar sekali menentukan masalah yang benar-benar
cocok dengan tingkat kemampuan siswa.
Siswa tidak segera tahu apakah pendapatnya itu
betul atau salah.
7. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu usaha atau kegiatan anak untuk menguasai bahan- bahan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Hasil belajar adalah istilah yang
telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memperoleh inti pengetahuan,
ketrampilan, kecerdasan, kecakapan dalam situasi dan kondisi tertentu Depdikbud, 1997:209.
Hasil belajar adalah sebagai hasil atas kepandaian atau keterampilan yang dicapai oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksinya dengan lingkungan Hamalik, 2011:152.
Menurut Suprijono dalam Thobroni Mustofa 2011:22 hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan
keterampilan. Hasil belajar dan prestasi belajar adalah dua hal yang saling berkaitan, namun memiliki makna yang berbeda. Menurut Winkel 2004:110
berpendapat bahwa prestasi belajar adalah suatu kemampuan internal capability siswa yang telah dimiliki secara pribadi dan memungkinkan siswa melakukan
sesuatu atau memperoleh prestasi tertentu.
Menurut Gagne dalam Thobroni 2011:23 menyatakan bahwa hasil belajar terdiri dari informasi verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik,
sikap, dan strategi kognitif. Berikut uraiannya : a. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merenspon