Faktor Biotik Per sebaran Fauna di Indonesia

b. Hambatan Edafik tanah, tanah sangat berpengaruh bagi tanamantumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur. c. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan. d. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.

3. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

A. Persebaran flora di permukaan bumi Peta Persebran Flora di Permukaan Bumi Ilmu yang mempelajari penyebaran tumbuhan dipermukaan bumi dalah Fitogeografi. Persebaran flora dipermukaan bumi dibagi menjadi beberapa habitat yaitu lingkungan darat, lingkungan air tawar, dan lingkungan air laut. Lingkungan darat 1 Tundra, tundra berarti daratan tanpa pohon. tundra merupakan suatu vegetasi yang hanya terdiri dari berbagai jenis lumut. persebaran tundra terdapat di bagian utara Skandinavia, Finlandia, Siberia, Rusia, dan Kanada. hewan yang terdapat di tundra misalnya kelinci, burung hantu, serigala, rusa, dan domba. 2 Taiga Hutan Conifer, adalah hutan yang pohonnya berdaun jarum. taiga terletak didaerah yang lintangnya 45 derajat LU- 47 derajat LU. tumbuhannya meliputi picea, alder dan birc. ciri khas vegetasi taiga yaitu pohon fir, spuce, dan tamarack. persebaran wilayahnya di Rusia, Siberia Utara. jenis hewan yang hidup didaerah ini adalah serigala, beruang, rusa, bajing, burung gagak hitam, dan berbagai burung berkicau. 3 Hutan Meranggas daerah iklim sedang, jenis hutan ini terdapat didaerah iklim dingin, yang musim saljunya lebih dari tiga bulan dan didaerah sedang dengan empat musim panas, dingin, semi, dan gugur. Ciri khas hutan meranggas yaitu hutannya selalu hijau pada musim panas, pada musim dingin daunnya berguguran, pada musim gugur menjelang gugurnya daun-daun, timbul warna-warni pada daun-daun karena proses disintegrasi kimia yang terjadi pada daun. jenis hutan ini tersebar diwilayah Amerika Serikat bagian timur, Inggris, Australia, dan ujung selatan benua Amerika. jenis vegetasinya yaitu beec, maple, dan oak. 4 Padang Rumput, padang rumput yang luas disebut stepa. padang rumput terdapat diselatan daerah hutan meranggas yang curah hujannya tidak begitu besar dengan suhu yang lebih tinggi. persebaran padang rumput di bumi terdapat di Hongaria, Rusia Selatan, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Asia. 5 Sabana, adalah padang rumput yang luas dan diselingi pohon- pohon tinggi.jenis dauna yang terdapat didaerah sabana misalnya jerapah, kijang, zebra, singa, dan macan tutul. sabana biasanya terdapat pada daerah iklim tropis dan subtropis. 6 Hutan Trofik Basah,terdapat disepanjang khatulistiwa yaitu didaerah yang memiliki ciri-ciri yaitu intensitas sinar matahari tinggi, suhu selalu tinggi, amplitudo harian maupun tahunan relatif tinggi, dan curah hujan tinggi. hutan tropik basah merupakan suatu tipe vegetasi yang hijau sepanjang tahun, yang terdiri dari pohon-pohon tinggi. dihutan tersebut banyak tumbuh berbagai efifit maupun liana, keadaan pohonya rapat-rapat sehingga sinar matahari tidak dapat tembus kedasar hutan. persebaran hutan tropik basah terdapat di Asia, Afrika, Amerika dan Indonesia. jenis hewan yang hidup seperti di Asia terdapat orang utan dan siamang, di Afrika terdapat gorila dan simpanse, sedangkan di Amerika Selatan adalah jaguar. 7 Hutan Musim, hutan musim terdapat didaerah yang memiliki iklim musim dan terdiri dari pohon yang tahan kekeringan. ciri khas hutan musim yaitu sebagian besar pohonnya terdiri dari trofofita, yaitu pohon yang daunnya berguguran pada musim kemarau, daunnya menjadi hijau kembali pada musim hujan, pohonnya tinggi-tinggi dan jarak antara pohon yang satu dengan yang lain berjauhan, sinar matahari dapat tembus kedasar hutan. di Indonesia, hutan musim terdapat di Jawa tengah ke Timur sampai di Nusa Tenggara Timur. jenis hewan yang hidup yaitu babi hutan, rusa, harimau, dan kijang. 8 Hutan Mangrove Hutan Bakau, persebarannya banyak di daerah tropik dan subtropik atau sepanjang pantai yang landai. ciri khusus yang terdapat pada hutan bakau adalah kekurangan oksigen baik dalam air maupun dalam tanah, kadar garamnya tinggi, pohonnya berdaun tebal dan kaku, terkena pasang naik dan surut air laut, pohonnya terdiri dari pohon bakau rhizophora, pohon kayu api avicennia, bogem bruguiera.persebaran hutan mangrove di Indonesia terdapat disepanjag pantai Timur Sumatera, pantai Barat dan Selatan Kalimantan dan sepanjang pantai-pantai yang rendah di Papua. Hutan bakau yang terluas di Indonesia terdapat di Papua. 9 Hutan Berkayu Keras, terdapat di daerah iklim tropis yang kering pada musim panas atau menurut iklim koppen terdapat diwilayah yang beriklim Cs dan terletak pada lintang 30 - 40 derajat LULS. ciri-cirinya yaitu pohonnya pendek-pendek, kayunya keras dan berdaun keras, tumbuhan penutupnya terdiri dari semak, jenis tumbuhannya yaitu zaitun. 10 Gurun padang pasir, merupakan kawasan iklim kering yang ditandai rata-rata jumlah curah hujan tahunan lebih kecil, terletak di sekitar lintang 30° – 35°, terdapat di Asia, Afrika, Amerika, dan Australia. Lingkungan air tawar Lingkungan air tawar meliputi sungai, danau, dan kolam. lingkungan air tawar yang banyak kehidupannya banyak terdapat pada zone fotik, yaitu bagian perairan yang sinar mataharinya masih dapat tembus kedasar. ciri-ciri dari lingkungan air tawar yaitu kadar garamnya rendah, adanya aliran air, serta dipengaruhi iklim dan cuaca. jenis vegetasi yang hidup di lingkungan air tawar misalnya teratai, enceng gondok, diatomae, ganggang biru, dan ganggang hijau. secara fisik , lingkungan air tawar terdiri dari tiga daerah yaitu: 1 Litoral, merupakan daerah air yang dangkal, sehingga sinar matahari dapat tembus sampai kedasar. organisme yang hidup di daerah ini seperti tumbuhan berakar, cacing, udang dan plankton. 2 Limnetik, merupakan daerah air yang terbuka dan cahaya matahari masih dapat menembus kedasar. organisme yang hidup didaerah ini antara lain nekton, dan plankton. 3 Profundal, merupakan daerah dasar air yang dalam dan cahaya matahari tidak dapat tembus sampai kedasar. Lingkungan air laut Luas Lingkungan air laut dipermukaan bumi kira-kira 70. Secara fisik laut terdiri dari lima zona yaitu: 1 Zona Litoral, merupakan daerah pasang dan surut,yaitu daerah antara air pasangpasang naik dan air surut pasang surut.Biota yang hidup di daerah ini ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang , kepiting,cacing laut. 2 Zona Neritik,merupakan daerah perairan dangkal yang memiliki kedalaman 0 m hingga 200 m.Pada zona ini masih dapat tembus cahaya matahari sehingga wilayah ini memiliki keragaman hewan maupun tumbuh-tumbuhan.Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, bentos dan neston. Contoh zona neritik terdapat di laut Indonesia yaitu Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka, dan Laut-laut di sekitar kepulauan Riau. 3 Zona Bathyal ,merupakan daerah wilayah laut dalam yang memilki kedalaman antara 200 hingga 1800 m.Pada zona ini bagian dari laut yang masih tembus sinar matahari tapi remang- remang sehingga kehidupan organisme nya tidak sebanyak yang terdapat di zona neritik.Pada daerah ini sudah tidak ada produsen melainkan hanya berupa nekton. 4 Zona Abysal. merupakan wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800 m sampai 6000 m, daerah ini gelap karena tidak tembus sinar matahari dan hanya sedikit terdapat spesies yang terdapat di zona ini. 5 Zona Hadal, merupakan wilayah laut yang sangat dalam yaitu lebih dari 6000 m biasanya berupa palung laut.

4. Persebaran Fauna di Permukaan Bumi

Peta Persebaran Fauna Dunia Menurut Alfred Russel Wallace, secara umum wilayah persebaran fauna di permukaan bumi dikelompokan ke dalam enam region, yaitu sebagai berikut: 1 Paleartik, meliputi wilayah-wilayah di Benua Eropa, Uni Soviet, Jepang, Laut Mediteran, dan Afrika bagian paling utara. Contoh fauna: panda, unta, rusa, dan beruang kutub, kelinci, tikus, kelelawar, anjing, rusa kutub. Kelinci Hewan Region Paleartik 2 EthiopianAfrotropical, meliputi seluruh Benua Afrika kecuali bagian utara, Gurun Sahara dan Pulau Madagaskar. Contoh fauna: gajah Afrika, badak bercula dua, kuda nil, gorilla, zebra, jerapah, singa, dan reptil. Zebra Hewan Region Ethiopian 3 Oriental, meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Contoh fauna: orang utan, banteng, harimau, gajah, dan reptile. Banteng Hewan Region Oriental 4 Australian, meliputi wilayah-wilayah Benua Australia, Selandia Baru, dan Pulau Papua. Contoh fauna: hewan berkantung seperti koala, kanguru, kuskus, wallaby, burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kiwi. Koala Hewan Region Australian 5 Neartik, meliputi wilayah Amerika Utara AS dan Kanada,MeksikoTengah dan Greenland, sampai bagian tengah Meksiko. Contoh fauna: bison, caribouw, salamander, ayam kalkun,ular berbisa dan kura-kura. Kalkun Hewan Region Neartik 6 Neotropik, meliputi Meksiko bagian bagian selatan, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Contoh fauna: ikan piranha, belut listrik, tapir lamasejenis unta, ular anaconda, dan kera. Belut Listrik Hewan Region Neotropik

5. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia. Flora dan fauna Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan asli, dan australis. Flora dan fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat. Flora dan fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia. Pembagian ini didasarkan hasil penelitian penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber. A. Persebaran Flora di Indonesia Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan suburnya berbagai jenis tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai potensi kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia. Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Selain iklim, tanah yang subur menyebabkan berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Flora Indonesia terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku pakuan, dan 5.000 jenis anggrek. Ciri khas flora di Indonesia antara lain: 1 Umumnya vegetasinya selalu hijau 2 Jumlah dan tumbuhan banyak 3 Jenis tumbuhan endemik banyak Secara khusus flora di Indonesia terbagi menjadi tiga yaitu : 1 Flora Indonesia bagian barat termasuk region flora Asia, cirinya tipe hutannya heterogen, pohonnya berjenis-jenis, sehingga masih lebat dengan curah hujan tinggi, dan sering disebut hutan hujan tropis.Flora Indonesia bagian barat meliputi berbagai jenis tanaman yang tumbuh di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimatan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. 2 Flora Indonesia bagian tengah termasuk flora peralihan . ciri iklimnya makin kering, curah hujan sedikit rendah, sehingga banyak dijumpai sabana dan stepa, tipe hutannya homogen.Flora Indonesia tengah meliputi tumbuhan yang terdapat di Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di Nusa Tenggara terdapat padang rumput alami yang baik untuk daerah peternakan. Pulau Jenis Flora Sumatera pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu manis, beringin, dan raflesia Jawa jati meranti, mahoni, beringin, pinang, bunga anggrek, dan bugenvil Kalimantan ramin, kamper, meranti, besi, jelutung, bakau, pinus, dan rotan Pulau Jenis Flora Sulawesi eboni, kayu besi, pinus, kayu hitam, rotan, dan beberapa jenis bunga anggrek Nusa Tenggara jati, sandelwood, akasia, cendana, dan beberapa jenis bunga anggrek Maluku sagu, meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu putih, dan anggrek 3 Indonesia Bagian Timur termasuk region Australia, Cirinya tipe hutannya homogen sejenis hutan musim. pada saat musim kemarau pepohonannya banyak yang gugur dan curah hujan sedang. Flora Indonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis tanaman yang sering dijumpai di Papua adalah jenis conifera seperti agatis alba dan obi. Di daerah dataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan bakau.

B. Per sebaran Fauna di Indonesia

Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya diantara Benua Asia Oriental dan Benua Australia Australian. Secara geologis kepulauan Indonesia terbagi atas tiga wilayah, yaitu bagian Barat yang menyatu dengan benua asia disebut landas kontinen sunda paparan sunda, bagian tengah disebut wilayah peralihan, sedangkan bagian timur Indonesia menyatu dengan benua Australia disebut landas kontinen sahul atau paparan sahul. Diantara landas kontinen sunda dengan wilayah peralihan terdapat batas flora dan fauna asia yang disebut garis Wallace. sedangkan antara wilayah peralihan dengan landas kontinen sahul terdapat batas flora dan fauna Australia yang disebut garis Weber. Garis Wallace dan Weber membagi wilayah Indonesia menjadi 3 bagian Berdasarkan gambar di atas yang membagi daerah Indoensia menjadi 3 bagian yaitu: 1 Garis Wallace, adalah garis khayal yang membatasi jenis faua dan flora Asiatis dengan jenis fauna dan flora peralihan. 2 Garis Weber, adalah garis khayal yang membatasi fauna dan flora peralihan dengan jenis fauna dan flora Australis. Di Indonesia terdapat 3 bagian persebaran fauna yaitu : 1 Wilayah Fauna Indonesia Barat Wilayah fauna Indonesia barat meliputi pulau Sumatera, pulau Bali, pulau Jawa, pulau Kalimantan serta pulau-pulau kecil disekitarnya. region fauna Indonesia barat sering disebut wilayah fauna tanah sunda. Wilayah fauna indonesia tengah dengan wilayah paparan sunda dibatasi oleh garis wallace. Fauna ini disebut juga dengan sebutan fauna Asiatis .Penyebaran Fauna Asiatis terdapat sebelah barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Fauna Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat contoh jenis fauna wilayah Indonesia Barat yaitu: a. Mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng, kerbau, monyet, prang utan, macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang. b. Reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling. c. Burung, terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas. d. Berbagai macam serangga insekta e. Berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba- lumba dari sungai mahakam. Gajah Sumatera Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia barat terdapat di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Macam-macam fauna Indonesia barat adalah sebagai berikut. Pulau Jenis Fauna Sumatera gajah, harimau, tapir, badak, orang utan, kera, pelanduk, siamang, kijang, ular, kambing, burung kakaktua, kutilang, tekukur, dan gereja Jawa harimau, badak, tapir, domba, kambing, rusa, kerbau liar, monyet, ular, musang, burung gereja dan burung belibis. Kalimantan orang utan, kukang, monyet bekantan, kijang, musang, pelanduk, buaya, burung elang, pekakak, kakatua, rajawali, serta ular piton dan kobra. 2 Wilayah Fauna Indonesia Tengah wilayah Wallace Wilayah fauna Indonesia tengah sering disebut wilayah fauna Wallacea peralihan. region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan Maluku. Daerah fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat contoh jenis fauna wilayah Indonesia Barat yaitu: a . mamalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.

b. reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan boa-

boa.

c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.

d . berbagai macam burung, natara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri, merpati, dan angsa. Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia peralihan terdapat di Pulau Sulawesi dan sekitarnya, dan kepulauan Nusa tenggara. Macam-macam fauna Indonesia Peralihan adalah sebagai berikut Pulau Jenis Fauna Sulawesi dan sekitarnya rusa, anoa, musang, dan monyet Kepulauan Nusa tenggara sapi, rusa, komodo, domba, burung kakaktua, jalak, dan nuri Babi Rusa 3 Wilayah Fauna Indonesia Bagian Timur Wilayah fauna Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua Irian Jaya dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. wilayah Indonesia bagian timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi oleh garis Weber. Fauna Indonesia timur disebut juga fauna Australis. Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya. Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan binatang-binatang di benua Australia. Fauna Indonesia timur meliputi jenis hewan berikut: a. mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak landak irian, oposum layang pemanjat berkantung, kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar. b. reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura. c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air. d. burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan mandar. e. berbagai jenis ikan. f. berbagai macam serangga. Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia Timur terdapat di Kepulauan Maluku, dan Papua dan sekitarnya. Macam-macam fauna Indonesia Timur adalah sebagai berikut Burung Cendrawasih Pulau Jenis Fauna Maluku kuskus, burung nuri, dan cenderawasih Papua dan sekitarnya rusa, kanguru, burung cenderawasih, kakaktua raja, kasuari, dan parkit. Hewan-hewan yang terdapat di Indonesia Di Indonesia terdapat hewan endemik, sebelum nya untuk dapat dikatakan endemik suatu organisme harus ditemukan hanya di suatu tempat dan tidak ditemukan di tempat lain. Contoh beberapa spesies yang bersifat endemik di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Burung cendrawasih di Papua 2. Burung Maleo di Sulawesi 3. Komodo di pulau Komodo 4. Anoa di Sulawesi 5. Rafflesia Arnoldi terdapat di pulau Sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan dari NAD sampai lampung. 6. Bunga bangkai Amorphophallus titanum merupakan flora khas Indonesia yang terdapat dipulau sumatera. Rafflesia Arnoldi Endemik Pulau Sumatera 6. Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Terhadap Kehidupan A. Kerusakan Flora, Fauna dan dampaknya. Dalam siklus kehidupan baik hewan maupun tumbuhan selalu terjadi evolusi, seleksi alam, dan adaptasi. Evolusi adalah perubahaan makluk hidup secara perlahan-lahan dari sederhana ke bentuk yang lebih sempurna dalam jangka waktu yang sangat lama. Jadi makluk hidup selalu mengalami perubahaan sehingga timbul spesies baru. Perlu diketahui bahwa tumbuhan dan hewan berasal dari makluk hidup masa lampau yang telah mengalami perubahaan dalam waktu yang sangat lama. Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga hanya makluk hidup tertentu yang dapat bertahan dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup yang baru. Makluk hidup yang tidak mampu bertahan dan menyesuaikan dengan lingkungan yang telah berubah akan mati atau pindah kelingkungan lain. Dengan adanya seleksi alam ini, banyak hewan dan tumbuhan yang dulu hidup, sekarang telah punah karena tidak mampu untuk survival menyesuaikan dengan lingkungan atau habitat yang ada. Contoh kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan manusia, misalnya : 1 Hutan menjadi gundul Dalam prakteknya tebang pilih juga mengorbankan pohon lain yang tertimpa sehingga banyak pohon kecil yang mati. Apabila penebangan dilakukan secara serampangan maka akan menghabiskan pohon- pohon dihutan. 2 Tanah Longsor Akar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan tanah agar tidak tererosi dan longsor. Karena pohon sudah mati maka fungsi tersebut juga tidak dapat berlangsung. 3 Banjir Pohon-pohon di hutan dapat berfungsi sebagai penahan air hujan sehingga air meresap kedalam tanah. Namun, karena fungsi hutan berubah maka akar tidak mampu lagi menahan air akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah akan banjir. 4 Rusaknya hutan habitat hewan dan makluk hidup lain. Rusaknya hutan berarti rusaknya tempat hidup hewan. Oleh karena itu. Kelestarian hewan di hutan juga terancam, begitu juga dengan makluk hidup lainnya.

B. Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna.

Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna adalah sebagai berikut: 1 Faktor kematian merupakan faktor yang langsung mematikan atau mengurangi populasi. Misalnya pemangsaan, perburuan, penyakit, kelaparan dan kecelakaan. 2 Faktor kesejahteraan merupakan faktor yang menyangkut kuantitas dan kualitas lingkungan hidup fauna. Misalnya makanan, air dan tempat hidup. 3 Faktor manusia merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan, air dan tempat hidup.

7. Pelestarian Flora dan Fauna

Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena banyak diburu untuk tujuan tertentu dimakan, untuk obat, perhiasan maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya untuk dijadikan lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna langka. Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: 1 Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna. 2 Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu, seperti: • Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera. • Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur. • Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi. 3 Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya. 4 Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa biawak, Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan Mawas, Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing. 5 Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain: • mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar. • perbaikan kondisi lingkungan hutan. • menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang. • sistem tebang pilih. 6 Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain: • melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar. • mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya. • mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri. 7 Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain: • mencegah perusakan wilayah perairan. • melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak. • melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.

8. Fungsi Suaka Margasatwa dan Cagar Alam

Sebelum membicarakan tentang fungsi suaka margasatwa dan cagar alam, terlebih dahulu Anda harus mengerti apa yang dimaksud dengan suaka alam, suaka margasatwa, dan cagar alam. Suaka alam merupakan kawasan di daratan dan perairan yang mempunyai fungsi utama sebagai kawasan perlindungan dan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan serta tata lingkungannya. Suaka alam merupakan usaha konservasi flora dan fauna yang mencakup cagar alam dan suaka margasatwa. Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ekosistem asli, memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwanya. Suaka margasatwa bertujuan untuk melindungi dan melestarikan kelangsungan hidup satwa tertentu agar tidak punah. Selain

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA FOTOGRAFI TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 12 53

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWAKELAS X SMA NEGERI 1 SUMBERJAYA LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

1 12 123

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

20 71 72

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

Efektivitas Model Pembelajaran Problem Solving dengan Bantuan Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cepiring Kendal Tahun Ajaran 2010 2011

0 18 197

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

14 81 30

Meningkatkan Hasil Belajar Sejarah Melalui Metode Problem Solving Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Bangsri Jepara Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 1

EFEKTIVITAS METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 20

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN NHT DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI PESERTA DIDIK KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014.

0 0 19

Efektivitas Metode Pembelajaran NHT dan STAD Terhadap Hasil Belajar Geografi Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013 2014 | Javanica Rubiyanto | Pendidikan Geografi 4360 10145 1 PB

0 0 13