DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu Prasetyo. 2005. Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Pustaka Setia. Bandung.
Depdikbud. 2007. Permendiknas No.24 Tahun 2007 Standar Sarana dan. Prasarana. Jakarta
Djamarah Zain.2010.Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta. Getut Pramesti. 2011. SPSS 18.0 Dalam Rancangan Percobaan. Gramedia.
Jakarta. Muhammad Thobroni Arif Mustofa. 2011. Belajar Dan Pembelajaran
Pengembangan Wacana
Dan Praktik
Pembelajaran Dalam
Pembangunan Nasional. Ar Ruz Media. Yogyakarta. Nana Sudjana, Ibrahim. 2012. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru
Algesindo Offset. Bandung. Nasution. 2008. Metode Research. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Nasution. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar.PT
Bumi Aksara. Jakarta. Nursyid Sumaatmadja. 2001. Metodologi Pengajaran Geografi. PT Bumi Aksara.
Jakarta. Oemar Hamalik. 2004. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. PT Bumi Aksara. Jakarta. Oemar Hamalik. 2011. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Tarsito.
Bandung. Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka
Cipta. Jakarta. Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. PT Rineka
Cipta. Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan RD. Alfabeta. Bandung.
Sumarmi. 2012. Model-Model Pembelajaran Geografi. Aditya Media Publishing.
Malang. Sumiati dan Asra. 2008. Pembelajaran. CV Wacana Prima. Bandung
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Masmedia. PT Buana Pustaka.
Sidoarjo Jawa Timur. Sondang. P. Siagian. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Jakarta. Tedi Rusman. 2011. Modul Aplikasi Statistik Penelitian dengan SPSS. Bandar
Lampung. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Sisdiknas. WS Winkel. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. PT Gramedia.
Jakarta. Wina Sanjaya. 2009. Perencanaan dan desain Sistem Pembelajaran. Kencana
Renada Media Group. Jakarta Yatim Riyanto. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta. Yusuf Anwar. 2005. Motivasi Dalam Belajar. P2LPTK. Jakarta.
Karya Ilmiah Muhammad Nurdin.2012.Perbedaan Peningkatan Prestasi Belajar Matematika
Siswa Dengan Kemapuan Awal Berbeda Melalui Pembelajaran Kooperatif Di SMA Negeri 1 Purbolinggo Lampung Timur Tahun
Pelajaran 2011-2012. Tesis Teknologi Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Internet Abdurahmat.
2003. Pengertian
Tentang Efektivitas.
http:othenk.blogspot.com2008. Depag. RI. 2002. Pengertian Metode Pembelajaran Problem Solving.
http:ainamulyana.blogspot.com.
MATERI BIOSFER
1. Pengertian Biosfer
Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bios yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal
makhluk hidup atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme.
Gambar Komponen Biosfer
Berdasarkan gambar di atas biosfer terdiri dari beberapa komponen yaitu :
1. Atmosphere berasal dari kata atmo yang berarti udara dan sphere yang artinya lapisan.Jadi atmosphere adalah lapisan udara yang menyelimuti
bumi. Atmosphere terdiri dari empat lapisan yaitu : a. Lapisan troposfer yaitu merupakan lapisan atmosphere yang paling
bawah dan dekat dengan permukaan bumi.Dengan ketinggian 0 sampai 12 km dari permukaan air laut.
b. Lapisan stratosfer yaitu lapisan kedua dari permukaan bumi yang memiliki ketinggian dari 12 sampai 50 km dari atas permukaan
laut. c. Lapisan mesosfer yaitu lapisan ketiga atmosphere yang memiliki
kettinggian 50 sampai 80 km dari atas permukaan laut.
d. Lapisan termosferionosfer yaitu lapisan yang panas dengan ketinggian antara 80 sampai 700 km dari atas permukaan laut.
2. Lithosphere berasal dari kata lithos yang berarti batuan, dan sphere yang artinya lapisan.Jadi lithosphere adalah lapisan kulit bumi
yang paling luar dengan ketebalan 1200 km dan memiliki berat jenis rata-rata 2,8 gramcm3. Lithosphere tersusun dari bebrapa
lapisan yaitu : a. Lapisan sial silisium dan aluminium yaitu lapisan yang terdapat
batuan sedimen, granit, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua.
b. Lapisan sima silisium magnesium yaitu lapisan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
3. Hydrosphere berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hydrosphere di permukaan bumi meliputi
danau, sungai, laut, samudera, air tanah dan uap air yang terdapat dilapisan udara.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna
Setelah dijelaskan tentang komponen-komponen yang terdapat di biosfer dapat kita simpulkan bahwa biosfer meliputi tanah, air dan udara. Biosfer
merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain manusia, mahkluk hidup yang
mendiami bumi adalah binatang fauna dan tumbuh-tumbuhan flora.Namun seperti yang telah kita ketahui persebaran makhluk hidup
dipermukaan bumi tidak merata, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah :
A. Faktor Abiotik
Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik iklim, faktor edafik tanah, dan faktor fisiografi ketinggian tempat dan bentuk lahan.
Faktor klimatikiklim, yang mempengaruhi kehidupan antara lain
yaitu suhu, kelembapan, angin, dan curah hujan. Kondisi iklim merupakan
salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim, seperti daerah
kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme.
Oleh karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim baik dari jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis
merupakan wilayah yang optimal bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor- faktor iklim yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di
permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan udara, angin, dan tingkat curah hujan.
1 Suhu
Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah
yang berada pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah-
wilayah lainnya. Selain posisi lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas penyinaran matahari antara lain
kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan dengan
tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari menyebabkan variasi suhu udara di muka bumi.
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu
lingkungan hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda- beda di antara satu dan lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di
kawasan kutub memiliki tingkat ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam antara siang dan malam jika
dibandingkan dengan flora dan fauna tropis.
Pada wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian
besar kehidupan organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu panas atau dingin merupakan salah satu
kendala bagi makhluk hidup. Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu
faktor pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat, dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem
penamaan habitat flora seringkali sama dengan kondisi iklimnya, seperti
vegetasi hutan tropis, vegetasi lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :
a. Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim panas.
Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan
annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim dingin.
b. Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah
di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus- menerus. Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi
perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.
2 Kelembapan Udara
Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu
banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara berpengaruh langsung terhadap pola persebaran
tumbuhan di muka bumi. Beberapa jenis tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya terdapat jenis tumbuhan yang hanya dapat
bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang tinggi. Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan ke
dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut. a. Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang
berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering.
Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun kawasan arid . Contohnya kaktus.
b. Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada
lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun
daunnya lebar-lebar dengan ruang renik stomata , mempunyai lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah
datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku- pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.
c. Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadi mesofit merupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-
daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak terdapat di daerah lintang rendah tropis dengan curah
hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya anggrek dan beberapa jenis jamur
d. Tropofit yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah menguntungkan
dan tidak menguntungkan . Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim
dingin. Pada umumnya tumbuhan tropofit berupa tumbuhan yang besar-besar, berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan
dikategorikan sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri
tersebut, maka kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis, seperti pohon jati.
3 Angin
Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain.
Gejala alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya,
secara alamiah kebutuhan organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu memindahkan benih dan membantu proses
penyerbukan beberapa jenis tanaman tertentu.
4 Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di
muka bumi.Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan, sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah
hujan.
Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di
kelas X, bahwa titik-titik air hujan yang jatuh ke bumi dapat meresap pada lapisan- lapisan tanah dan menjadi persediaan air tanah, atau bergerak
sebagai air larian permukaan, kemudian mengisi badan-badan air, seperti danau atau sungai.
Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari
tinggi-rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka
spesies dengan jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih kering.
Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan
hujan tropis belantara tropis dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu
wilayah akan membentuk karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi tumbuhan di muka bumi.
Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda dengan vegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun.
Karakter vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga kelembapan saat musim kemarau.
Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya
mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu. Pada dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan
makanan produsen bagi hewan.
faktor tanah edafik, faktor tanah disebut pula faktor edafik yang berasal
dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut
tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman antara lain
tekstur, struktur, dan keasaman tanah.
1 Tekstur tanah.
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung.
Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel
–partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus
biasanya memiliki potidak tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
2 Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran.
Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air porositas dan besar pori-pori antara butir-butir tanah
permeabilitas . Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian tanah.
3 Keasaman tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antara tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu
menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan
mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara
ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik disana.
Faktor topografi
Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang
akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi
oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang berlainan. Oleh
sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.
Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri
lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air
mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring setiap unitnya
mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena
bergerak kebawah secara cepat.
B. Faktor Biotik
Faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu manusia. manusia dapat membudidayakan beberapa jenis
flora dan fauna.
C. Faktor Sejarah Geologi
Diperkirakan 200 juta tahun yang lalu, di bumi ini hanya terdapat satu benua saja, kemudian benua itu mengalami keretakan dan bergeser.
Pergeseran itu berlangsung secara lambat dan akhirnya terjadilah lima benua seperti yang kita alami sekarang ini yang berlangsung kira-kira
dalam waktu 135 juta tahun. Jadi pergeseran dimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal Kenozoikum hingga bentuknya yang sekarang.
Pada zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai jenis ikan, reptile, burung sampai binatang-binatang menyusui serta hewan atau tumbuhan didaratan.
Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan makhluk hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklim yang
berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi ini akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak
musnah. Jadi, sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari persamaan maupun perbedaan makhluk hidup.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :
1. Dilihat dari Penyebab Persebaran
a. Tekanan Populasi, semakin banyak bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi
semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi. b. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam
memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain
c. Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap
perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.
2. Dilihat dari Sarana Persebaran
a. Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk
bermigrasi dari berat-ringannya benih. b. Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air
menyebabkan perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran
air sungai atau arus laut. c. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai
media untuk berpindah tempat. d. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia
dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.
3. Dilihat dari Hambatan barier Persebaran
a. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur,
kelembaban udara dan curah hujan.
b. Hambatan Edafik tanah, tanah sangat berpengaruh bagi tanamantumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting
dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang
terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
c. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai
dan pegunungan. d. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup
serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan
dengan kecocokan dengan kondisi alam.
3. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
A.
Persebaran flora di permukaan bumi
Peta Persebran Flora di Permukaan Bumi
Ilmu yang mempelajari penyebaran tumbuhan dipermukaan bumi
dalah Fitogeografi. Persebaran flora dipermukaan bumi dibagi
menjadi beberapa habitat yaitu lingkungan darat, lingkungan air tawar, dan lingkungan air laut.