Hasil Observasi Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil Penelitian Siklus II

2 Memberikan tanggapan secara verbal dengan tindakan 75,00 3 Penentuan sikap 72,73 4 Organisasi dalam kelompok 72,73 5 Pembentukan pola hidup 76,14 Jumlah 375,01 rata-rata 75,00 Kategori Aktif Berdasarkan tabel hasil belajar aktivitas siswa dilihat bahwa masing-masing aspek pada saat pembelajaran berlangsung, aspek aktivitas siswa dalam kelompok memiliki prentase sebesar 78,41. Selanjutnya aspek partisipasi siswa memiliki persentase 75,00. Aspek motivasi dan semangat memiliki persentase 72,73. Kemudian aspek interaksi antar sesama siswa memiliki persentase 72,73. Sedangkan aspek interaksi siswa dengan guru memiliki persentase sebesar 76,14. Adapun persentase rata-rata aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 1 adalah 75, 00 yang termasuk kategori “Aktif”. b Pertemuan 2 Secara keseluruhan, aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan aktivitas belajar siswa pada pertemuan sebelumnya peningkatan terlihat pada setiap aspeknya dan rata-rata. Secara umum hasil observasi aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran Matematika pada siklus II pertemuan 2 berlangsung dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel.4.9. Observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan 2 No Aspek yang diamati Siklus II pertemuan 2 1 Kesadaran dan perhatian terhadap stimulant 82,95 2 Memberikan tanggapan secara verbal dengan tindakan 78,41 3 Penentuan sikap 80,68 4 Organisasi dalam kelompok 78,41 5 Pembentukan pola hidup 78,41 Jumlah 398,86 rata-rata 79,77 Kategori Aktif Berdasarkan tabel hasil belajar aktivitas siswa dilihat bahwa masing-masing aspek pada saat pembelajaran berlangsung, aspek aktivitas siswa dalam kelompok memiliki prentase sebesar 82,95. Selanjutnya aspek partisipasi siswa memiliki persentase 78,41. Aspek motivasi dan semangat memiliki persentase 80,68. Kemudian aspek interaksi antar sesama siswa memiliki persentase 78,41. Sedangkan aspek interaksi siswa dengan guru memiliki persentase sebesar 78,41. Adapun persentase rata-rata aktivitas siswa pada p ertemuan 1 adalah 79,77 yang termasuk kategori “Aktif”. 3 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil tes formatif yang dikerjakan siswa pada akhir siklus II, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar siswa pada siklus sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah nilai yang diperoleh setiap siswa. Selain itu jumlah siswa yang memperoleh nilai mencapai KKM yang ditentukan yaitu ≥67 mengalami peningkatan dibandingkan siklus sebelumnya. Jumlah siswa yang belum mencapai KKM yang ditentukan mengalami penurunan dibandingkan siklus sebelumnya. Terbukti dari jumlah keseluruhan yaitu 22 siswa di kelas VA SD Negeri 4 Metro Pusat tahun pelajaran 20142015, terdapat 4 orang siswa belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 67 dalam tes formatif siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I. Adapun hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel.4.10. Hasil belajar siswa siklus II. No Nama Siswa Nilai Kategori 1 AT 90 Tuntas 2 AHP 70 Tuntas 3 ATAS 70 Tuntas 4 AM 70 Tuntas 5 ASA 75 Tuntas 6 DPK 85 Tuntas 7 DA 100 Tuntas 8 DJJ 65 Tidak Tuntas 9 FNR 70 Tuntas 10 FN 70 Tuntas 11 NFQ 80 Tuntas 12 PH 70 Tuntas 13 RLY 80 Tuntas 14 RL 75 Tuntas 15 NM 65 Tidak Tuntas 16 R 90 Tuntas 17 RAP 75 Tuntas 18 TR 65 Tidak Tuntas 19 IM 65 Tidak Tuntas 20 BRK 70 Tuntas 21 AV 75 Tuntas 22 AM 85 Tuntas Jumlah 1660 Rata-rata 75,45 Nilai Terendah 65 Nilai Tertinggi 100 Siswa Tuntas 18 siswa 81,82 Siswa Tidak Tuntas 4 siswa 18,18 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada tes formatif siklus II hanya 4 orang siswa atau 18,18 dari jumlah keseluruhan siswa yang masih belum tuntas atau memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan yaitu 66. Sedangkan 18 orang siswa atau 81,82 siswa yang lain sudah mencapai KKM. Adapun nilai rata-rata siswa pada tes formatif siklus II adalah 75,45. Berdasarkan kategori yang telah ditentukan sebelumnya, persentase ketuntasan belajar siswa kelas VA SD Negeri 4 Metro Pusat termasuk ke dalam kategori “tinggi” dan sudah mencapai indikator yang ditentukan yaitu ≥ 75 dari jumlah siswa sudah tuntas atau mencapai KKM.

d. Refleksi

Hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Siswa sudah antusias dalam aspek menjawab pertanyaan. 2. Siswa antusias dalam mengemukakan pendapat. 3. Perhatian siswa sudah terpusat pada guru yang sedang melakukan kegiatan pembelajaran 4. Guru terampil berkomunikasi dan interaksi positif dalam pembelajaran. 5. LKS sudah dapat dipahami oleh seluruh siswa 6. Manajemen waktu sudah efisien. 7. Peningkatan Hasil belajar siswa 81,82 18 siswa kelas VA mencapai KKM yaitu 66 pada tes formatif siklus II. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I dan II, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa, kinerja guru dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada siklus II persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 81,82 melebihi indikator keber hasilan yang ditentukan yaitu ≥ 75. Sehingga peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian yang dilakukan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui penerapan model cooperative learning tipe make a match pada pembelajaran Matematika di kelas VA SD Negeri 4 Metro Pusat, aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada setiap siklus penelitian tindakan kelas. Berikut deskripsi hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas VA SD Negeri 4 Metro Pusat melalui penerapan model cooperative learning tipe make a match.

1. Penilaian kinerja guru

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pembelajaran Matematika kelas VA SD Negeri 4 Metro Pusat dengan menerapkan model cooperative learning tipe make a match diperoleh data tentang nilai kinerja guru dalam pembelajaran. Kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja guru juga dapat dinyatakan sebagai prestasi yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya selama periode waktu tertentu. Nilai kinerja guru diperoleh dari hasil observasi terhadap guru yang mengajar, Hasil observasi kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.4.11. Rekapitulasi kinerja guru Siklus I II Pertemuan 1 2 1 2 Nilai perolehan 67,31 76,92 80,77 91,35 Rata-rata 72,12 86,06 Peningkatan 13,94 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kinerja guru mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I pertemuan 1 kinerja guru memperoleh nilai 67,31 kemudian meningkat pada siklus I pertemuan 2 menjadi 76,92. Kinerja guru pada siklus II pertemuan 1 kembali mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yaitu 80,77 kemudian meningkat pada siklus II pertemuan 2 dengan nilai kinerja guru sebesar 91,35. Rata-rata siklus I sebesar 72,12 dan siklus II 86,06. Kemudian antara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,94. Kategori kinerja guru pada siklus I tergolong baik dan pada siklus II yaitu amat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru pada saat pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan di setiap siklusnya sebagaimana digambarkan pada grafik yang terus meningkat. Peningkatan persentase kinerja guru selama proses pembeljaran Matematika melalui penerapan model cooperative learning tipe make a match dapat dilihat pada grafik berikut ini: Gambar 4.1. Diagram rekapitulasi persentase kinerja guru siklus I dan II.

2. Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu komponen penting yang mempengaruhi kualitas pembelajaran yang dilakukan. Seperti yang dinyatakan Sardiman 2011: 100 bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait.. Selanjutnya, Kunandar 2010: 277 mengemukakan aktivitas belajar yaitu keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Pada proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Matematika melalui penerapan model 20 40 60 80 100 siklus 1 siklus 2 peningkatan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

0 3 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS I A SD NEGERI I METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 9 71

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 142

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 54

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV B SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 48

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 4 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 9 101

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVC SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 3 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 BUMIHARJO

2 9 80

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71