Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil Penelitian Siklus II

f. Setiap siswa diminta membuka kartu soal secara bersamaan dan memikirkan jawaban atau soal yang kira-kira sesuai dengan kartu soal yang dimilikinya. g. Siswa diminta mencari pasangan yang sesuai dengan kartu soal yang dimilikinya dalam waktu yang ditentukan guru. h. Guru memberikan LKS kepada setiap kelompok, kemudian kelompok berdiskusi untuk mengerjakan LKS yang diberikan guru. i. Pembahasan hasil kegiatan kelompok melalui penerapan model cooperative learning tipe make a match. j. Kemudian guru melaksanakan tes formatif siklus II guna mengetahui ketercapaian indikator dan tujuan dari materi yang telah diajarkan pada perteman 1 dan pertemuan 2. k. Sebelum menutup pembelajaran guru memberikan tindak lanjut berupa memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami dan memberikan penguatan dalam bentuk lisan dan reward terhadap kelompok yang aktif dan memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif. l. Setelah itu siswa dibimbing guru untuk berdo’a terlebih dahulu sebelum pulang sekolah dan guru mengucapkan salam untuk menutup kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

c. Hasil Observasi

1 Kinerja Guru a Pertemuan 1 Secara umum, kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 mengalami peningkatan lebih baik dibandingkan kinerja guru pada pembelajaran siklus I. Akan tetapi nilai kinerja guru pada siklus II pertemuan 1 belum maksimal sehingga perlu dilakukan perbaikan kembali pada pertemuan berikutnya untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Secara umum hasil observasi kinerja guru pada siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel kinerja guru di bawah ini: Tabel 4.6. Observasi kinerja guru siklus II pertemuan 1. No Aspek yang Diamati Skor yang Diperoleh Skor Maksimal 1 Pra pembelajaran 7 8 2 Membuka pembelajaran 7 8 3 Inti pembelajaran 57 72 4 Penutup 13 16 Jumlah skor 84 104 Nilai kinerja guru 80,77 Kategori Sangat baik Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya jumlah skor yang diperoleh pada pra pembelajaran pertemuan 1 yaitu 7. Selanjutnya skor pada membuka pembelajaran pada pertemuan 1 yaitu 7. Skor kinerja guru pada inti pembelajaran adalah 57, sedangkan pada kegiatan penutup memiliki skor 13. Jumlah skor kinerja guru pada pertemuan 1 adalah 84, sehingga nilai kinerja guru yang diperoleh ya itu 80,77 dengan kategori “Sangat baik”. b Pertemuan 2 Berdasarkan hasil observasi, kinerja guru ketika kegiatan pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan kembali dibandingkan kinerja guru pada pertemuan 1. Secara umum hasil observasi kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran Matematika pada siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel kinerja guru di bawah ini: Tabel.4.7. Observasi kinerja guru siklus II pertemuan 2. No Aspek yang Diamati Skor yang Diperoleh Skor Maksimal 1 Pra pembelajaran 8 8 2 Membuka pembelajaran 8 8 3 Inti pembelajaran 64 72 4 Penutup 15 16 Jumlah skor 95 104 Nilai kinerja guru 91,35 Kategori Sangat baik Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa kinerja guru ketika melaksanakan pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya jumlah skor yang diperoleh pada setiap aspek kinerja guru yang diamati. Jumlah skor yang diperoleh guru pada kegiatan pra pembelajaran pertemuan 2 yaitu 8. Selanjutnya skor pada kegiatan membuka pembelajaran pada pertemuan 2 yaitu 8. Skor kinerja guru pada kegiatan inti pembelajaran adalah 64, sedangkan pada kegiatan penutup memiliki skor 15. Jumlah skor kinerja guru pada pertemuan 2 adalah 104, sehingga menghasilkan kinerja guru yaitu 91,35 yang termasuk ke dalam kategori “amat baik”. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa kinerja guru pada siklus II pertemuan 2 sudah mencapai hasil yang maksimal karena kinerja guru pada siklus II pertemuan 2 termasu k dalam kategori “Sangat baik”.

2 Aktivitas Belajar Siswa

a Pertemuan 1 Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dapat diketahui bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan aktivitas belajar siswa pada siklus sebelumnya. Peningkatan tersebut terdapat pada semua aspek aktivitas sehingga rata-rata aktivitas belajar siswa pun mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Adapun aktivitas belajar siswa pada siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel.4.8. Observasi aktivitas siswa siklus II pertemuan 1. No Aspek yang diamati siklus 2 pertemuan 1 1 Kesadaran dan perhatian terhadap stimulant 78,41 2 Memberikan tanggapan secara verbal dengan tindakan 75,00 3 Penentuan sikap 72,73 4 Organisasi dalam kelompok 72,73 5 Pembentukan pola hidup 76,14 Jumlah 375,01 rata-rata 75,00 Kategori Aktif Berdasarkan tabel hasil belajar aktivitas siswa dilihat bahwa masing-masing aspek pada saat pembelajaran berlangsung, aspek aktivitas siswa dalam kelompok memiliki prentase sebesar 78,41. Selanjutnya aspek partisipasi siswa memiliki persentase 75,00. Aspek motivasi dan semangat memiliki persentase 72,73. Kemudian aspek interaksi antar sesama siswa memiliki persentase 72,73. Sedangkan aspek interaksi siswa dengan guru memiliki persentase sebesar 76,14. Adapun persentase rata-rata aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 1 adalah 75, 00 yang termasuk kategori “Aktif”. b Pertemuan 2 Secara keseluruhan, aktivitas belajar siswa pada pembelajaran siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan aktivitas belajar siswa pada pertemuan sebelumnya peningkatan terlihat pada setiap aspeknya dan rata-rata. Secara umum hasil observasi aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran Matematika pada

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

0 3 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU KELAS I A SD NEGERI I METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 9 71

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 142

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 54

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIR CHECK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV B SD NEGERI 06 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 48

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 4 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 9 101

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVC SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 3 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 2 BUMIHARJO

2 9 80

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71