2.2 KAJIAN EMPIRIS
Adapun  hasil  penelitian  yang  relevan  mengenai  kinerja  guru  dalam pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut.
Penelitian  pertama adalah  penelitian  dengan  judul  “Faktor  yang
Mempengaruhi  Kinerja  Guru  SD  di  Dataran  Tinggimoncong  Kabupaten  Gowa Provinsi  Sulawesi  Selatan”.  Penelitian  tersebut  dilakukan  oleh  Syamsul  Bahri
pada  tahun  2011.  Hasil  penelitiannya  menunjukkan  bahwa  kinerja  guru dikategorikan  baik,  diantaranya  55  30  orang  guru  memiliki  kinerja  dalam
kategori  baik,  dan  45  25  orang  guru  dalam  kategori  sangat  baik.  Dalam penelitian tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja guru
adalah kualitas pekerjaan, kuantitas pekerjaan, kreativitas, tanggung jawab, kerja sama, disiplin kerja, serta loyalitas guru.
Penelitian  lain  yang  relevan  dalam  hal  ini  penelitian  internasional  yang dilakukan  oleh  Mohammad  Nadeem  pada  tahun  2011  dengan  judul  “Teacher’s
Competencies  and  Factors  Affecting  the  Performance  of  Female  Teachers  in Bahawalpur  Southern  Punjab  Pakistan
”.  Hasil  dari  penelitian  tersebut menunjukkan  bahwa  terdapat  berbagai  faktor  yang  mempengaruhi  kinerja  guru
khususnya  guru perempuan, antara lain sikap profesional guru, kesehatan  mental guru, serta masalah rumah tangga.
Terkait  dengan  pelaksanaan  pembelajaran  IPS,  Imo  Martin  Obot  pada  tahun 2014 melakukan  penelitian dengan judul “Influence of Teacher´s Competence In
Subject Matter on Students’ Interest In The Learning of Social Studies Education in  Akwa  Ibom  State,  Nigeria
”.  Dalam  penelitian  tersebut  dikemukakan  bahwa
kompetensi  guru  dalam  mata  pelajaran  IPS  mempengaruhi  minat  siswa  dalam mempelajari IPS.
Penelitian lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Anifa Alfia Nur pada tahun 2014 dengan judul “Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru
di SD Yayasan Mutiara Gambut”. Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang  secara  khas  mencirikan  dan  membedakan  profesi  guru  dengan  profesi
lainnya.  Penguasaan  terhadap  teori  perkembangan  dan  teori-teori  belajar  mutlak ada pada  guru.  Oleh karena itu perlu ditumbuhkan kesadaran bahwa penguasaan
terhadap  materi  perkembangan  peserta  didik,  teori-teori  balajar,  pengembangan kurikulum,  teknik  evaluasi,  penguasaan  terhadap  model-model  dan  metode
pengajaran, adalah perlu. Selanjutnya  adalah  penelitian
dengan judul “Social Studies Teachers’ Views on  Learning  Outside  the  Classroom”  yang  dilakukan  oleh  Tuba  Cengelci  pada
tahun  2014.  Hasil  dari  penelitian  tersebut  menyatakan  bahwa  pelaksanaan pembelajaran  IPS    yang  berkaitan  dengan  geografi  dan  sejarah  lebih  efektif
apabila  dilakukan  di  luar  kelas  melalui  kunjungan  lapangan  dan  observasi, misalnya  melakukan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah.
Penelitian  lain  yang  relevan  dalam  hal  ini  adalah  penelitian  yang  dilakukan oleh  Suprianto,  Herpratiwi,  dan  Undang  Rosidin  pada  tahun  2015  dengan  judul
“Evaluasi  Kinerja  Guru  Profesional  dalam  Menyusun  Perencanaan  dan Pelaksanaan Pembelajaran pada SMA Kabupaten Tanggamus”. Tujuan penelitian
tersebut  adalah  untuk  memperoleh  informasi  mengenai  kemampuan  guru  dalam merencanakan  dan  melaksanakan  pembelajaran.  Hasil  penelitian  tersebut
menunjukkan  bahwa  secara  umum  kemampuan  guru  dalam  merencanakan  dan melaksanakan  pembelajaran  berkategori  cukup  yang  menunjukkan  bahwa
persiapan  awal  untuk  melaksanakan  pembelajaran  cenderung  cukup,  terutama persiapan ruang dan media pembelajaran yang akan digunakan.
2.3 KERANGKA BERPIKIR