4.2.2 Hambatan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS Berbasis KTSP
Kelas V SD Negeri di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga
Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS berbasis KTSP kelas V SD Negeri di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, guru mengalami beberapa hambatan sebagai
berikut. IPS merupakan mata pelajaran yang memiliki cukup banyak materi,
terutama materi IPS di kelas V pada semester genap yang berkaitan sejarah kemerdekaan Indonesia. Siswa dituntut untuk mengetahui, memahami, dan
menghafal materi IPS yang berkaitan dengan sejarah, misalnya terkait kronologi kemerdekaan Indonesia, tokoh-tokoh yang berperan dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia, berbagai isi perjanjian bangsa Indonesia dengan bangsa lain, dan tahun-tahun penting yang perlu diingat oleh siswa. Hal demikian
mengharuskan guru menyampaikan pembelajaran secara perlahan, mendalam dan dengan desain pembelajaran yang menyenangkan supaya siswa paham terhadap
materi dan termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. Namun dapat diketahui bahwa jam pelajaran IPS terbatas sehingga guru harus memfilter poin-poin
penting dari materi yang harus disampaikan. Dalam satu minggu, mata pelajaran IPS hanya disediakan waktu 3 jam pelajaran, di mana 1 jam pelajaran berarti
35 menit. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru menambahkan 1 jam pelajaran IPS pada jam ke-0 atau pada jam pelajaran lain.
Selain jam pelajaran IPS yang terbatas, media pembelajaran menjadi hambatan
guru dalam
pelaksanaan pembelajaran
IPS. Menurut
R. Ibrahim dan Nana Sayaodih dalam Rusman, 2014:77, media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan materi pembelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa
sehingga dapat mendorong proses pembelajaran. Oleh karena itu peran media dalam pembelajaran sangat penting. Namun berdasarkan wawancara yang telah
dilakukan dengan guru kelas V dan kepala sekolah di 15 SD penelitian, guru merasa kesulitan memilih media pembelajaran IPS terutama yang berkaitan
dengan materi sejarah secara bervariasi. Selama ini guru hanya menggunakan media pembelajaran berupa gambar dan power point yang ditampilkan pada layar
LCD. Berdasarkan hal-hal tersebut, guru meminimalisir hambatan dalam media pembelajaran IPS dengan menggunakan media pembelajaran seadanya seperti
gambar, serta berusaha dengan maksimal untuk mengadakan media pembelajaran agar dapat menggunakannya secara optimal.
Hambatan lain yang dialami guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS yaitu hambatan yang berasal dari siswa. Materi IPS yang banyak membuat
sebagian besar siswa malas untuk membaca, mempelajari materi IPS, dan cenderung kurang aktif dalam pembelajaran IPS. Banyak siswa yang hanya
mengandalkan penjelasan dari guru ketika pembelajaran. Mereka hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa mempelajari materi IPS lebih lanjut. Hal ini
tentu menjadi beban guru. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Joko Septaryanto pada
tahun 2015 dengan judul “Problematika Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”, menyatakan bahwa sebagian besar siswa menganggap pembelajaran IPS dinilai
membosankan dan kurang menarik, sehingga perlu adanya perubahan secara
mendasar pada pendekatan dan strategi pembelajaran yang dilakukan di kelas. Guru perlu menggunakan pendekatan yang dapat mengembangkan kreativitas
peserta didik
serta memungkinkan
peserta didik
untuk menyimpan
pengetahuannya lebih lama yaitu dengan memberikan informasi yang lebih bermakna dengan dikaitkan terhadap kehidupan pribadinya.
Berdasarkan data yang diperoleh, guru meminimalisir permasalahan siswa yang malas membaca yaitu dengan mengadakan jam ke-0 yang digunakan untuk
mengulas sekilas materi IPS. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis terkait materi yang dipelajari. Selanjutnya guru meminimalisir hambatan
tersebut dengan memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum materi IPS. Dengan demikian siswa akan membaca materi terlebih dahulu kemudian
merangkumnya. Agar siswa aktif di kelas, guru mendesain pembelajaran secara menarik, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi,
menggunakan media pembelajaran dalam menyampaikan materi, serta melibatkan siswa dalam pembelajaran misalnya dengan membentuk diskusi kelompok.
4.3 IMPLIKASI HASIL PENELITIAN