42 Menurut Imanuel Kant, suatu perbuatan kejahatan itu tidak sesuai dengan rasa
keadilan dan hukum, maka untuk menghilangkan ketidaksesuaian tersebut pelakunya secara mutlak harus dibalas dengan suatu pidana yang setimpal dengan perbuatannya.
Hal ini didasarkan dengan hal yang disebut Kategorischen Imperativ, yaitu yang menghendaki agar setiap perbuatan melawan hukum itu harus dibalas.
Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aliran absolut tersebut hanya berorientasi pada pembalasan atas dilakukannya tindak pidana oleh
seseorang. Pembalasan itu dilakukan oleh negara terhadap di pelaku tindak pidana. Orang yang melakukan pidana harus dibalas dengan tindakan pembalasan yang
berupa pidana.
b. Teori Tujuan atau Teori Relatif
Oleh karena teori pembalasan kurang memuaskan kemudian timbul teori tujuan atau teori relatif. Teori ini mempunyai dasar pemikiran bahwa tujuan pidana
adalah alat untuk menegakkan tata tertib dalam masyarakat. Akan tetapi ada juga yang menafsirkan bahwa tujuan pemidanaan itu adalah untuk memulihkan kerugian
yang ditimbulkan oleh kejahatan atau tujuan untuk mencegah agar orang lain tidak melakukan kejahatan.Lamintang, 1988
Agar tindak pidana tidak dilakukan oleh masyarakat maka diadakanlah pencegahan-pencegahan. Sifat dari pencegahan pidana ini dibagi menjadi 2 dua
macam, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
43 1 Pencegahan umum
Pencegahan umum ini ditujukan kepada semua orang atau masyarakat agar takut melakukan kejahatan, dengan jalan penjatuhan pidana yang sangat berat atau
menjerakan pelaku tindak pidana yang pelaksanaannya dilakukan di muka umum. Dengan demikian setiap orang dapat menyaksikan pelaksanaan pidana tersebut untuk
membuat agar masyarakat umum takut berbuat suatu tindak pidana. Tokoh utama prevensi umum ini adalah Von Feuerbach 1775-1833, dengan
teorinya Psychologische Zwang atau paksaan psikologis. Secara garis besar teori ini menyatakan bahwa ancaman pidana bekerja sebagai ancaman psikologis. Ancaman
itu akan menakutkan orang untuk melakukan tindak pidana. Pelaksanaan pidana hanya penting untuk merealisasikan ancaman itu.Andi Hamzah, 1986. Dengan
adanya ancaman pidana yang berat, maka dapat menakutkan orang yang berniat melakukan tindak pidana, karena ancaman dapat menimbulkan suatu tekanan jiwa.
Apabila orang akan melakukan tindak pidana, maka ia akan berpikir terlebih dahulu dengan adanya ancaman pidana yang berat itu.
Tujuan pencegahan umum adalah dengan mengetahui pelaksanaan pidana atau adanya ancaman pidana maka dapat dicegah orang dari perbuatan pidana.
Dengan demikian pencegahan umum ini berfungsi sebelum terjadinya suatu tindak pidana.
Universitas Sumatera Utara
44 2 Pencegahan khusus
Pencegahan khusus ini berfungsi setelah terjadinya suatu tindak pidana. Tujuan pencegahan khusus ini adalah mencegah niat buruk si penjahat untuk
melakukan kejahatan lagi. Jadi ancaman pidananya ditujukan kepada siterpidana agar tidak lagi melakukan tindak pidana. Tujuan pencegahan khusus ini dapat dicapai
dengan jalan menjatuhkan pidana yang bersifat menakut-nakuti, memperbaiki dan membuatnya tidak berdaya.
Dalam hal ini Van Hamel
XXX membuat suatu gambaran tentang pidana yang bersifat pencegahan khusus yaitu :
a Pidana harus memuat suatu unsur menakutkan supaya mencegah penjahat yang mempunyai kesempatan untuk melaksanakan niat buruknya;
b. Pidana harus mempunyai unsur memperbaiki ; c. Pidana mempunyai unsur membinasakan penjahat yang tidak mungkin diperbaiki;
d. Tujuan satu-satunya pidana adalah mempertahankan tats tertib hukum.Andi Hamzah, 1986.
Dengan berpokok pangkal pada pendapat seperti tersebut di atas maka dapat disimpulkan, bahwa baik pencegahan umum maupun pencegahan khusus
menghendaki setiap orang takut melakukan suatu tindak pidana.
c. Teori Gabungan