Pengujian Hipotesis Hasil Penelitian 1. Sejarah Balai Pemasyarakatan Klas I Medan

86 dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas indenpenden sebesar 45,10. Jadi model cukup baik. Sedangkan sisanya 54,90 dijelaskan oleh variabel-variabel bebas lain yang tidak diteliti dan tidak dimasukkan ke dalam model regresi.

4.1.5. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil regresi dari data yang diolah dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.9. Hasil Regresi Penilaian Hakim Secara Tercatat dan Tidak Tercatat Terhadap Peranan BAPAS dalam Pembinaan dan Pengawasan Pidana Bersyarat Sumber : Hasil Penelitian, 2009 data diolah Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, dapat dibuat persamaan sebagai berikut : Y = 2,438 + 0,469 X 1 + 0,446 X 2 Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa koefisien regresi X 1 penilaian hakim secara tercatat bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh penilaian hakim secara tercatat searah dengan peranan Bapas dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat. Dengan demikian apabila penilaian hakim objektif akan mempunyai pengaruh positif terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat. Koefisien regresi X 2 penilaian hakim secara tidak tercatat bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh penilaian hakim secara tidak tercatat adalah 2.438 4.259 .572 .571 .469 .178 .393 2.638 .013 .446 .167 .396 2.662 .012 Constant Tercatat Tidak Tercatat Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Universitas Sumatera Utara 87 searah dengan peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat. Dengan adanya kebijakan penilaian hakim secara tidak tercatat mempunyai pengaruh positif terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat. Universitas Sumatera Utara 88 4.1.5.1. Uji Serempak Hasil uji secara serempak pengaruh variabel pemberian penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat dapat dilihat dalam Tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10. Hasil Uji Serempak Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 12,742, sedangkan nilai F tabel sebesar 3,30. Dengan demikinian nilai F hitung yang diperoleh sebesar 12,742 lebih besar dari F tabel pada tingkat kepercayaan 95 atau α = 0,05 , hal ini berarti posisi titik hasil uji signifikansi dan F hitung pada kurva distribusi normal berada pada wilayah penolakan H o , memberikan arti bahwa variabel bebas penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat. Dengan demikian H o yang menyatakan bahwa penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat ditolak, berarti H o yang menyatakan pemberian penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat diterima. 5.876 2 2.938 2.742 .291 a 32.881 15 2.192 38.757 17 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, Tidak Tercatat, Tercatat a. Sumber Hasil Penelitian, 2009 data diolah Universitas Sumatera Utara 89 4.1.5.2. Uji Parsial Hasil uji pengaruh secara parsial variabel pemberian penilaian hakim secara tercatat dan tidak tercatat terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11. Hasil Uji Parsial Sumber : Hasil Penelitian, 2009 data diolah 1. Pengaruh Penilaian Hakim secara Tercatat X 1 Terhadap Peranan BAPAS dalam Pembinaan dan Pengawasan Pidana Bersyarat Y Berdasarkan Tabel 4.11 di atas diketahui secara persial variabel penilaian hakim secara tercatat berpengaruh terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat dimana sig 0,013 0,05. Hal ini berarti posisi titik hasil uji signifikansi dan t hitung pada kurva distribusi normal berada pada wilayah penolakan H o . Dengan demikian H o yang menyatakan bahwa penilaian hakim yang secara tercatat atas peranan petugas BAPAS tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat ditolak, berarti H a yang menyatakan penilaian hakim yang secara tercatat atas peranan petugas BAPAS berpengaruh positif dan signifikan terhadap pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat diterima.

2. Pengaruh Variabel Penilaian Hakim Secara Tidak Tercatat X

2 Terhadap 2.438 4.259 .572 .571 .469 .178 .393 2.638 .013 .446 .167 .396 2.662 .012 Constant Tercatat Tidak Tercatat Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Universitas Sumatera Utara 90 Peranan BAPAS dalam Pembinaan dan Pengawasan Pidana Bersyarat Y Dari Tabel 4.11 di atas diketahui pengaruh secara parsial variabel penilaian hakim secara tidak tercatat terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat dimana sig 0,012 0,05. Dengan demikian H o yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh penilaian hakim secara tidak tercatat terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat ditolak, berarti H 1 yang menyatakan penilaian hakim secara tidak tercatat berpengaruh signifikan terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian hakim secara tidak tercatat yang dilakukan Balai Pemasyarakatan sangat mempengaruhi Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat. Berdasarkan dari hasil pengujian pada Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa variabel dominan terhadap Peranan BAPAS dalam pembinaan dan pengawasan pidana bersyarat adalah penilaian hakim secara tidak tercatat, dimana unstandardized coefficient penilaian hakim secara tercatat sebesar 0,178 lebih besar dari penilaian hakim secara tidak tercatat sebesar 0,167. 4.2. Pembahasan 4.2.1. Pengaruh Penilaian Hakim Secara Tercatat dan Tidak Tercatat Terhadap

Dokumen yang terkait

Peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi Kasus Balai Pemasyarakatan Klas I Medan)

0 22 135

Peranan Bapas Dalam Diversi Sebagai Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi Bapas Klas I Medan)

8 35 111

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN TERHADAP ANAK YANG Peranan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kota Surakarta Dalam Pembinaan Terhadap Anak Yang Memperoleh Sanksi Tindakan.

0 1 10

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN TERHADAP ANAK YANG Peranan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kota Surakarta Dalam Pembinaan Terhadap Anak Yang Memperoleh Sanksi Tindakan.

0 2 15

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK. (Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Klas I Padang).

0 4 6

Peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Pekalongan terhadap Klien Pembebasan Bersyarat dalam reintegrasi sosial.

0 0 2

Peranan Bapas Dalam Diversi Sebagai Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi Bapas Klas I Medan)

0 0 11

Peranan Bapas Dalam Diversi Sebagai Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi Bapas Klas I Medan)

0 0 1

Peranan Bapas Dalam Diversi Sebagai Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi Bapas Klas I Medan)

0 1 21

Peranan Bapas Dalam Diversi Sebagai Bentuk Perlindungan Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi Bapas Klas I Medan)

0 0 35