Pm, Cp, P Pm, Cp, P

1. Menentukan variabel terikat dan bebas yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu data harga minyak goreng curah, harga minyak goreng bermerk, biaya faktor produksi harga beli minyak goreng curah, harga CPO domestik, harga CPO internasional, hari besar. Bentuk fungsinya yang 1 adalah : Q = f Pc, Pm, Cp, P CPOdom , P CPOint , H, β, µ Kemudian fungsi di atas diinversekan menjadi : Pc = f -1

Q, Pm, Cp, P

CPOdom , P CPOint , H, β, µ atau 1 Pc =

Q, Pm, Cp, P

CPOdom , P CPOint , H, β, µ Yang mana persamaan dari fungsi inverse di atas adalah : Pc = a + b 1 Q 1 -1 + b 2 Pm 2 -1 + b 3 Cp 3 -1 + b 4 P CPOdom4 -1 + b 5 P CPOint5 -1 + b 6 H 6 Kemudian agar fungsi di atas lebih mudah, dimisalkan variabel-variabel nya diubah menjadi : Y = f -1 X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6, β, µ Dimana, Y = Harga jual minyak goreng curah Rpkg X 1 = Jumlah penawaran minyak goreng curah Kgbulan X 2 = Harga minyak goreng bermerk Rpkg X 3 = Biaya faktor produksiharga beli minyak goreng curah Rpkg X 4 = Harga CPO domestik Rpkg X 5 = Harga CPO internasional Rpkg X 6 = Hari besar Dummy , β = Koefisien Regresi µ = Random Error Jika : H : β 1 = 0 H : β 1 ≠ 0 th ≤ t tabel, tolak H 1 ; terima H th ≥ t tabel , tolak H ; terima H 1 H = tidak ada hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas H 1 = ada hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas Untuk kategori variabel dummy adalah sebagai berikut : 0 = tidak ada pengaruh harga jual pada hari besar 1 = ada pengaruh harga jual pada hari besar Sugiyono, 2006 2. Data dibersihkan dari outlier dengan menggunakan scatter plot untuk memperkecil varians data sehingga tidak mengganggu hasil estimasi akhir. Hasilnya, dari 36 sampel awal tersisa 33 sampel yang bersih dari outlier dan siap digunakan dalam estimasi minyak goreng curah. 3. Variabel harga CPO domestik dan harga CPO internasional tidak dimasukkan dalam estimasi model selanjutnya dikarenakan data yang digunakan adalah data cross section, sedangkan variabel harga CPO domestik dan harga CPO internasional yang didapat adalah data time series. 4. Melakukan uji spesifikasi model dengan menggunakan uji liniearitas dengan melihat nilai F sehingga didapat model yang digunakan bersifat linier atau tidak. Kriteria yang digunakan adalah bila F hitung F tabel bentuk hubungan adalah linier. 5. Untuk memenuhi prinsip BLUE Best Linear Unbiased Estimator dimana untuk memperoleh model regresi yang terbaik ada beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut : a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dimaksudkan untuk menghindari adanya hubungan yang linier antar variabel bebas. Menurut Gujarati 1994, Multikolinearitas dapat dideteksi dengan beberapa metode, diantaranya adalah dengan melihat : - Jika nilai Toleransi atau VIF Variance Inflation Factor kurang dari 0,1 atau nilai VIF melebihi 10 - Terdapat koefisien korelasi sederhana yang mencapai atau melebihi 0,8 jika nilai F-hitung melebihi nilai F-tabel dari regresi antar variabel bebas b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui populasi Y yang behubungan dengan nilai X mempunyai varians yang sama. Heterokedastisitas dapat dideteksi dengan beberapa metode grafik, yaitu melalui grafik penyebaran nilai-nilai residual terhadap nilai-nilai prediksi. Jika membentuk suatu pola tertentu maka terjadi heterokedstisitas. Walpole,1992. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan untuk melihat hubungan antara variable itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu dan individu. Dikarenakan autokorelasi umumnya terjadi pada data time series maka pada tahapan uji asumsi klasik pada penelitian ini uji autokorelasi tidak dipergunakan, karena data yang digunakan adalah data cross section. 6. Selanjutnya dilakukan estimasi pada model dengan metode enter sehingga didapat nilai R square, nilai F dan nilai t. Untuk identifikasi masalah 3, untuk melihat tingkat elastisitas penawaran minyak goreng curah, maka dianalisis dengan menggunakan rumus Elastisitas penawaran : perubahan jumlah yang ditawarkan Es = ---------------------------------------------- perubahan harga Es = ∆Q P ∆P Q Dimana, ∆Q = persen perubahan penawaran ∆P = persen perubahan harga P = harga Q = penawaran Bila E s 1 dikatakan bahwa penawaran barang elastis. Bila E s 1 dikatakan bahwa penawaran barang inelastis. Bila E s = 1 dikatakan elastisitas satu. x

3.5. Definisi dan Batasan Operasional