Metode Penentuan Daerah Penelitian

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ditentukan secara purposif yaitu pasar tradisional dikarenakan jumlah pasar tradisional di kota Medan lebih besar dari pada pasar modern. Dapat di lihat di tabel 2 berikut : Tabel 2. Banyaknya pasar tradisional dan pasar modern di kota medan tahun 2008 Kecamatan Pasar Tradisional Pasar Modern 1. Medan Tuntungan 2. Medan Johor 3. Medan Amplas 4. Medan Denai 5. Medan Area 6. Medan Kota 7. Medan Maimun 8. Medan Polonia 9. Medan Baru 10. Medan Selayang 11. Medan Sunggal 12. Medan Helvetia 13. Medan Petisah 14. Medan Barat 15. Medan Timur 16.Medan Perjuangan 17. Medan Tembung 18. Medan Deli 19. Medan Labuhan 20. Medan Marelan 21. Medan Belawan 2 2 - 1 4 8 3 1 1 1 1 2 4 4 4 1 2 5 1 4 - 3 1 - 1 4 3 2 3 - 2 2 5 3 2 2 - 1 - - - Jumlah Persen 56 62,2 34 37,8 Sumber: BPS, Medan Dalam Angka 2008 Dan pasar tradisional yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah Pasar Tuntungan di Kecamatan Medan Tuntungan, Pasar Helvetia di Kecamatan Medan Helvetia dan Pasar Pringgan di Kecamatan Medan Baru. Alasan memilih lokasi penelitian tersebut didasarkan pada luas rata-rata dari pasar yang terdapat di kota Medan tersebut. Tabel 3. Banyaknya Pasar dirinci Menurut Luas Pasar No Lokasi Pasar Banyaknya Pasar Luas Pasar M 2 Luas Pasar Rata- RataM 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Medan Tuntungan Medan Johor Medan Amplas Medan Denai Medan Area Medan Kota Medan Maimun Medan Polonia Medan Baru Medan Selayang Medan Sunggal Medan Helvetia Medan Petisah Medan Barat Medan Timur Medan Perjuangan Medan Tembung Medan Deli Medan Labuhan Medan Marelan Medan Belawan 2 2 1 4 8 3 1 1 1 1 2 4 4 4 1 2 5 1 4 14.320 12.310 12.633,71 31.062,05 475,50 3.052 16.040 6.030 12.018 8.796 11.231 14.718 6.746 1.000 15.666 8.923,85 7160 6.155 3.158,42 3.882,75 158,5 3.052 16.040 6.030 12.018 4.398 2.087,75 3.679,5 1686,5 1.000 3.133,2 2230,96 Sumber: BPS, Medan Dalam Angka 2008 3.2 Metode Pengambilan Sampel Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah penjual minyak goreng curah di pasar tradisional Kota Medan dan populasi pasar tidak dapat ditetapkan, dimana sampel diambil dengan metode penelusuran Accedental, yaitu metode yang diambil dari siapa saja yang memenuhi kriteria misalnya menanyakan siapa saja yang dijumpai di daerah penelitian untuk meminta pendapat mereka tentang sesuatu, hal ini dikarenakan semua mempunyai kemungkinan untuk menjadi sampel dalam penelitian. Kriterianya adalah orang yang sedang menjual minyak goreng. Metode penarikan sampel terlebih dahulu menentukan pasar dan pengambilan sampel dari penjual yang sedang menjual minyak goreng. Penjual diambil dari populasi penjual minyak goreng curah di Kota Medan, yang menjadi anggota sampel sebagian dari anggota sub populasi dan tiap anggota kelompok populasi mempunyai probabilitas yang sama untuk dimasukkan ke dalam sampel. Dari seluruh populasi penduduk Kota Medan diambil 45 jiwa sampel penjual minyak goreng curah. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ≥ 30 sampel dikarenakan untuk penelitian yang menggunakan analisa statistik, ukuran sampel paling minimum 30 dan disamping itu objek penelitian bersifat homogen dan menghemat waktu, biaya dan tenaga. Dan diambil sampel sebanyak 15 sampel tiap pasarnya Walpole,1992.

3.3 Metode Pengambilan Data