Pasar Tradisional Pringgan Pasar Tradisional Helvet

Karakteristik Pasar a. Pasar Tradisional Melati Pasar ini buka pada pagi pukul 07.00 WIB sampai sore hari pukul 17.00 WIB. Barang-barang yang dijual beraneka ragam diantaranya kebutuhan pokok seperti sayur-mayur, ikan, bumbu masak, alat masak, buah dan lain-lain. Letaknya di jalan Bunga Sakura no.4 simpang melati Medan. Luas areal pasar 14.320 m 2 . Pedagang minyak goreng yang berjualan di pasar ini berjumlah 20 penjual. Lokasi pasar ini dekat dengan perumahan – perumahan, salah satu contohnya perumahan waikiki. Sarana jalan yang dimiliki pasar ini baik dan lancar untuk dilewati. Angkutan umum yang biasa melewati pasar ini cukup variatif yaitu angkutan kota yang bernomor D95, 96, dan 18.

b. Pasar Tradisional Pringgan

Pasar Tradisional Pringgan terletak di jalan Iskandar Muda. Pasar ini buka pada pagi hari pukul 09.00 WIB sampai sore hari pukul 17.00 WIB. Luas areal pasar tersebut 16.040 m 2 . Pasar ini sama seperti pasar tradisional Melati yaitu menjual beraneka ragam kebutuhan pokok seperti sayur-mayur, ikan, bumbu masak, alat masak, buah dan lain-lain. Pedagang minyak goreng yang berjualan di pasar ini berjumlah 15 orang. Letaknya di jalan Iskandar Muda dekat Ramayana. Lokasi pasar ini jauh dari perumahan-perumahan dikarenakan sempitnya akses jalan ke pasar ini. Sarana jalan yang dimiliki pasar ini juga tidak baik dan masih berlubang-lubang, tetapi angkutan umum yang melewati pasar ini banyak seperti angkutan kota bernomor 64, 83, 18 dan 135.

c. Pasar Tradisional Helvet

Pasar tradisional Helvet bertempat di Jalan Helvetia Raya, dan buka dari pagi pukul 07.00 WIB sampai sore hari pukul 17.00 WIB. Pasar ini juga sama seperti kedua pasar di atas, yaitu menjual berbagai macam kebutuhan pokok atau rumah tangga. Dan pasar ini memiliki luas areal 12.018 m 2 . Pedagang yang berjualan di pasar ini berjumlah 15 orang. Lokasi pasar ini jauh dari perumahan-perumahan dikarenakan juga sempitnya akses jalan ke pasar ini dan sarana jalan yang dimiliki pasar ini juga tidak baik dan masih berlubang-lubang. Angkutan kota yang melintasi pasar ini adalah angkutan kota bernomor 12 dan 21. Karakteristik Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah penjual minyak goreng yang terdapat pada pasar tradisional. Karakteristik penjual sampel yang dimaksud adalah meliputi jumlah penjualan terendah sebanyak 150 kgbulan nya dan yang tertinggi sebanyak 2.800 kgbulan nya dengan rata-rata jumlah minyak goreng curah yang dijual yaitu 1.140,91 kg. Kemudian jumlah pembelian terendah sebanyak 150 kgbulan nya dan yang tertinggi sebanyak 3.000 kgbulan nya dengan rata-rata jumlah yang dibeli oleh penjual yaitu 1438,48 kgbulan nya. Dan rata-rata harga yang ditawarkan kepada konsumen yaitu dengan harga terendah Rp 7.500 dan harga tertinggi Rp 8.500 dengan harga rata-rata yaitu Rp 7.990,91. Kemudian harga beli atau biaya produksi penjual minyak goreng curah mempunyai harga terendah Rp 7.000 dan harga tertinggi Rp 8.000 dengan harga rata-rata yaitu Rp 7.130,30. Disini peneliti juga memasukkan variabel hari raya atau hari besar sebagai salah satu faktor yang menentukan harga jual minyak goreng curah di daerah penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen minyak goreng yang terdapat pada pasar tradisional. Karakteristik konsumen sampel yang dimaksud adalah meliputi karakteristik sosial ekonomi yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan pendapatan.

a. Umur