Preemptif Analgesia Preventif Analgesia

2.7. Preemptif Analgesia

Preemptif analgesia dimulai dengan analgesia sebelum onset dari rangsangan melukai, untuk mencegah sensitisasi sentral dan membatasi pengalaman nyeri selanjutnya. Preemptif analgesia mencegah kaskade neural awal yang dapat membawa keuntungan jangka panjang dengan menghilangkan hipersensitifitas yang ditimbulkan oleh rangsangan melukai 48-50 Pembedahan mungkin merupakan aplikasi klinis dimana tehnik preemptif analgesia menjadi sangat efektif karena onset rangsangan yang kuat dapat diketahui.Penting diketahui bahwa anastesia umum dengan volatile anestesia seperti isofluran Forane tidak dapat mencegah sensitisasi sentral. Oleh karena itu, potensi sensitisasi sentral muncul bahkan pada pasien tidak sadar yang tampak tidak respon secara klinis terhadap rangsangan pembedahan. 25,48

2.8. Preventif Analgesia

Pada tahun 1994 Kissin menambahkan istilah “preventif analgesia” pada “preemptif analgesia” dan menggunakan istilah “preemptif analgesia” hanya terbatas pada efek karena sensitisasi oleh bagian dari preventif treatment yang dimulai sebelum pembedahan dan tidak termasuk waktu paska pembedahan. Dengan kata lain preventif analgesia adalah pemberian obat analgesia sebelum operasi dan dilanjutkan setelah operasi selesai. Katz baru-baru ini membandingkan hasil dari penelitian dengan pendekatan yang dirancang untuk membuktikan pencegahan hipersensitif dari nyeri. Dia melaporkan bahwa cara PRE melawan NO preventif analgesia menghasilkan efek yang positif lebih sering dibandingkan cara PRE lawan POST preemptif analgesia dan secara umum, efek dengan cara PRE lawan NO terdapat jarak yang lebih besar. Hal ini menggambarkan bahwa pencegahan yang menyeluruh terhadap sensitisasi tidak hanya disebabkan oleh luka karena sayatan tetapi juga karena trauma inflamasi memiliki nilai klinis yang lebih baik. 25,51 Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Skematik preemptif analgesik dengan penekanan pada pencegahan sensitisasi sistem saraf selama perioperatif. Tipe nyeri tanpa intervensi ditunjukkan pada gambar A, dimana tergambar nyeri saat awal pembedahan dan selanjutnya berkembang menjadi hipersensitifiti. Gambar B, analgesia diberikan setelah sensitisasi dapat menurunkan nyeri sedikit tetapi tidak memiliki keuntungan jangka panjang. Pada gambar C, analgesia diberikan sebelum pembedahan membatasi nyeri dari mulai rangsangan dan menurunkan hipersensitifiti selanjutnya. Yang paling efektif adalah gambar D.

2.9. Mekanisme Kerja Obat Analgetik