Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

memberantas vektor penyakit berbahaya ini. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui sejauh manakah tingkat pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam upaya pemberantasan nyamuk Aedes sp ini.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah tingkat pengetahuan dan tindakan masyarakat tentang pencegahan dan pemberantasan nyamuk Aedes sp di Kelurahan Sei Rengas II, Tahun 2010. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan umum adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan dan tindakan masyarakat terhadap pencegahan dan pemberantasan Aedes sp di Kelurahan Sei Rengas II, Tahun 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus adalah supaya dapat mengetahui: 1. Pengetahuan masyarakat terhadap pencegahan dan pemberantasan Aedes sp di Kelurahan Sei Rengas II. 2. Tindakan masyarakat terhadap pencegahan dan pemberantasan Aedes sp di Kelurahan Sei Rengas II.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Informasi hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi masyarakat untuk meningkatkan perilaku sehat dan melakukan pencegahan nyamuk Aedes sp. b. Informasi hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak Kelurahan Sei Rengas II, Medan dan Dinas Kesehatan Kota Medan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan usaha pencegahan DBD. c. Masyarakat lebih peduli terhadap bahaya Aedes sp. terhadap kesehatan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Vektor

Aedes aegypti merupakan vektor utama Demam Berdarah Dengue DBD di Indonesia sedangkan Aedes albopictus adalah vektor sekunder. Aedes sp. berwarna hitam dan belang-belang sehingga sering disebut sebagai nyamuk harimau, lebih banyak menggigit manusia sehingga disebut bersifat antropofilik. Nyamuk Aedes sp. sebagai vektor DBD sangat efektif, di samping rentan terhadap virus dengue juga bersifat multiple feeding yaitu mempunyai kebiasaan menggigit beberapa orang secara berganti-ganti dalam jangka waktu yang singkat Sukowati, 2007.

2.2. Morfologi dan Siklus Hidup

Nyamuk Aedes sp. dewasa berukuran kecil, berwarna hitam dengan bintik putih di seluruh badan, kaki, dan sayap. Telurnya seperti sarang tawon, diletakkan sedikit dibawah permukaan air jernih dengan jarak + 2,5 cm dari dinding tempat perindukan. Telur mempunyai dinding bergaris-garis dan gambaran kain kasa. Telur dapat bertahan berbulan-bulan pada suhu -2—42 Aedes sp. mengalami metamorfosis sempurna yaitu: telur-jentik- kepompong-nyamuk. Nyamuk betina menghisap darah untuk mematangkan telur agar dapat dibuahi sperma. Telur yang dibuahi dapat menetas selama 3 hari. Setiap kali menghisap darah nyamuk ini mampu menelurkan 100 butir, 24 jam kemudian nyamuk ini akan menghisap darah lagi dan kembali bertelur. Pada umumnya telur menetas dalam waktu + 2 hari, menjadi jentik, 6—8 hari, berikutnya akan masuk ke stadium pupa, disusul 2—4 hari menjadi nyamuk. Pertumbuhan dari telur menjadi nyamuk dengan periode 9—10 hari. Umur C, sedangkan larvanya mempunyai pelana yang terbuka dan gigi sisir berduri lateral. Jentik Aedes sp. berukuran 0,5—1 cm, selalu bergerak aktif dalam air, pada waktu istirahat memiliki posisi hampir tegak lurus permukaan air. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Pencegahan Penyakit Malaria Di Desa Tolang Jae Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan

2 87 83

Partisipasi Masyarakat dalam Program Keluarga Berencana (KB) Nasional di Kelurahan Sei Rengas Permata Kecamatan Medan Area Kota Medan

0 41 83

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Pemakaian Kondom Dalam Upaya Pencegahan Penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) Di Kota Medan Tahun 2010

3 40 99

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Wanita usia 20-65 tahun yang berada di Kelurahan Sei Rengas I Medan mengenai SADARI.

1 64 92

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Pap Smear di Kelurahan Sei Kera Hilir II Medan Tahun 2010

2 48 70

Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit Tuberkulosis Pada Masyarakat Kelurahan Tanjung Rejo-Medan Tahun 2010

0 29 58

Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit Tuberkulosis di rw 04 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara Tahun 2013

5 35 128

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 1 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Penyakit Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kelurahan Dayu.

0 2 16

Tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat mengenai pencegahan penyakit demam berdarah dengue di kelurahan aur kuning bukittinggi.

0 1 74