Metode Pengumpulan Data Metode Penyusunan Perangkat Tes Metode Analisis Perangkat Tes

11. Melaksanakan tes kemampuan pemecahan masalah pada kelas yang dikenai model pembelajaran portofolio dan kelas yang dikenai model pembelajaran konvensional. 12. Menganalisis data tes kemampuan pemecahan masalah yang diambil pada kelas yang dikenai model pembelajaran portofolio dan kelas yang dikenai model pembelajaran konvensional.

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nama peserta didik yang akan menjadi sampel penelitian ini dan untuk memperoleh data nilai ulangan harian peserta didik kelas X semester II pada materi pokok logika matematika yang akan digunakan untuk uji normalitas data awal dan uji homogenitas data awal. 2. Tes Tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi pokok trigonometri dari peserta didik yang menjadi sampel penelitian ini. Tes yang digunakan adalah tes berbentuk uraian.

E. Metode Penyusunan Perangkat Tes

Perangkat tes atau instrumen merupakan alat bantu dalam memperoleh data penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan soal- soal dari hasil tes sebagai instrumen. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan tes. 2. Menetapkan ruang lingkup tes. 3. Membuat kisi-kisi soal. 4. Menentukan jumlah soal dengan mempertimbangkan waktu dan kesulitan soal. 5. Uji coba instrumen. 6. Menganalisis hasil uji coba yang meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. 7. Mengadakan revisi terhadap soal-soal yang dirasa kurang baik dengan mendasarkan pada data yang diperoleh sewaktu uji coba.

F. Metode Analisis Perangkat Tes

1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Suharsimi Arikunto, 1998:160. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi dan validitas item soal. Validitas isi telah terpenuhi karena dalam penyusunan perangkat tes telah mengacu pada Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Untuk menghitung validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: r xy = } }{ { 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Suharsimi Arikunto, 2005:72 Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y n : jumlah peserta didik ∑ x : jumlah skor item nomor i ∑ y : jumlah skor total ∑ xy : jumlah hasil perkalian antara x dan y Kemudian hasil r xy yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel r product moment. Harga r tabel dihitung dengan taraf signifikansi 5 dan n sesuai dengan jumlah peserta didik. Jika r xy ≥ r tabel , maka dapat dinyatakan butir soal tersebut valid. Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan,diperoleh r tabel = 0,296. Jadi, item soal dikatakan valid jika r xy 0,296. Hasil uji coba dari 5 soal diperoleh 5 soal yang valid. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran. 2. Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Suharsimi Arikunto, 1998:170. Untuk perhitungan reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: r 11 = ⎟⎟⎠ ⎞ ⎜⎜⎝ ⎛ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − ∑ 2 2 1 1 t i n n σ σ Keterangan : r 11 : Reliabilitas tes n : Jumlah item soal : jumlah varians skor tiap-tiap item ∑ 2 i σ : varians total 2 t σ Rumus varians: n n x x ∑ ∑ − = 2 2 2 σ Arikunto, 1999: 109 Kemudian hasil r 11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan dengan harga tabel r product moment. Harga r tabel dihitung dengan taraf signifikasi 5 dan k sesuai dengan jumlah butir soal. Jika r 11 r ≥ tabel , maka dapat dinyatakan bahwa butir soal tersebut reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r 11 = 0,902 dan r tabel = 0,296. Jelas r 11 r tabel , sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran. 3. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar Suharsimi Arikunto, 2005:207. Tingkat kesukaran soal dapat digolongkan dalam 3 kriteria, yakni mudah, sedang, atau sukar. Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran digunakan tolok ukur sebagai berikut. a. Jika jumlah responden gagal ≤ 27 , soal mudah; b. Jika jumlah responden gagal 28 - 72 , soal sedang; c. Jika jumlah responden gagal ≥ 73 , soal sukar; Oleh karena skor butir item bersifat tidak mutlak, maka ketentuan yang benar dan yang salah juga bersifat tidak mutlak. Ketidakmutlakan tersebut dapat ditentukan oleh penyusun tes atau penguji sendiri Arifin, 1991:135 . Berdasarkan hasil uji coba dari 5 soal diperoleh semua soal sedang. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran. 4. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah Suharsimi Arikunto, 2005:211. Untuk menentukan daya pembeda soal untuk tes yang berbentuk uraian menggunakan rumus uji t, yaitu: ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − + − = ∑ ∑ 1 2 2 2 1 i i n n x x ML MH t Keterangan: MH : rata-rata dari kelompok atas ML : rata-rata dari kelompok bawah ∑ 2 1 x : jumlah kuadrat deviasi individual kelompok atas ∑ 2 21 x : jumlah kuadrat deviasi individual kelompok bawah n i : 27 x n, n adalah jumlah peserta tes Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan t tabel , dk = n 1 -1 + n 2 - 1 dan tabel hitung t t jika = , 5 α , maka daya beda soal tersebut signifikan. Arifin, 1991: 141 Berdasarkan hasil uji coba dari 5 soal, dengan t tabel = 1, 72 maka diperoleh semua soal memiliki daya beda yang signifikan. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran.

G. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25