BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif, dengan studi pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen dalam satu waktu Pollit Hungler, 1990. Pada penelitian ini, peneliti mencari hubungan antara mekanisme
koping individu dan tingkat kepatuhan penatalaksanaan pasien diabetes melitus dengan cara memberikan kuesioner.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di ruang poliklinik endokrin RSUD Dr. Pirngadi Medan
, alasan memilih ruang poliklinik endokrin karena RSUD Dr.
Pirngadi memiliki jumlah sampel yang representatif, selain itu merupakan rumah sakit rujukan dan juga rumah sakit pendidikan. Waktu pengambilan data
penelitian dilakukan pada tanggal 15 Juli sampai dengan 6 Agustus 2014.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh penderita diabetes melitus yang berobat rawat jalan di RSUD Dr. Pirngadi Medan berjumlah 923
orang, berdasarkan data yang diperoleh dari bulan Agustus sd Desember 2013.
3.3.2. Sampel
Pengambilan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
rumus Lameshow, 1997:
� = Z ²
ⁱ
−
∝
2
p1 − pN
d
2
N − 1 + Z ²ⁱ
−
∝
2
p1 − p
Keterangan : n
N
: Besar sampel Z ²
ⁱ
−
∝
2
: Nilai Z dari derajat kemaknaan P
: Proporsi pada populasi N
: Besar populasi d
2
: Derajat kesalahan Maka diperoleh besar sampel :
� = 1,96
2
x0,5x1 − 0,5x923
0,1
2
923 − 1 + 1,96x0,5x1 − 0,5
� = 3,8416 0,5
� 0,5 x923 0,01
∗ 922 + 3,8416 ∗ 0,5 ∗ 0,5 � =
923 9,22
n = 100 Sehingga didapatkan sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang.
Universitas Sumatera Utara
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 penderita diabetes melitus yang berkunjung ke poli penyakit dalam endokrin RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Penentuan sampel dengan menggunakan teknik purposive sample yaitu dengan cara memilih responden yang sasuai dengan kriteria inklusi antara lain penderita
diabetes melitus yang terdiagnosis kurang dari 1 satu tahun, usia lebih dari 30 tahun, bisa berbahasa Indonesia dan bersedia menjadi responden.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner yang akan dibagikan kepada responden dan selama pengumpulan data
peneliti didampingi dua orang asisten penelitian dengan syarat berlatar belakang perawat dengan pendidikan DIII Keperawatan, adapun data yang yang akan
dikumpulkan pada penelitian ini adalah 3.4.1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data. Data primer dikumpulkan oleh peneliti dengan metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner untuk mengukur mekanisme koping individu dan tingkat kepatuhan penatalaksanaan diabetes.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang mendukung data primer, diperoleh melalui berbagai sumber data yang telah ada. Data sekunder dalam penelitian ini adalah
data yang diperoleh dari rekam medis RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.4.3. Prosedur Pengumpulan Data
a. Cara pengumpulan data dalam penelitian, dalam melakukan penelitian
dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan etika penelitian yaitu ethical clearance oleh komite etik penelitian kesehatan fakultas
keperawatan Universitas Sumatera Utara, pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara dan izin dari RSUD Dr. Pirngadi Medan.
b. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti menetapkan 2 orang asisten
penelitian dan menjelaskan kepada 2 orang asisten tentang kuesioner penelitian, tujuan penelitian, cara pengumpulan data dan cara mengisi
kuesioner yang akan dibagikan kepada responden sehingga peneliti dan
asisten penelitian mempunyai persepsi yang sama
c. Peneliti dan asisten penelitian memilih calon responden yang sesuai
dengan kriteria inklusi di poli endokrin RSUD Dr. Pirngadi Medan pada saat responden menunggu panggilan untuk berkonsultasi ke dokter.
Kemudian peneliti dan asisten penelitian mendatangi calon responden, dan mengklarifikasi berapa lama responden menderita penyakit diabetes
mellitus, jika sesuai dengan kriteria inklusi dan bersedia menjadi
responden penelitian maka responden dijadikan sampel dalam penelitian.
d. Menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat dan prosedur
pengisian lembar kuesioner dan meminta responden untuk mengisi lembar informed consent. Setelah responden setuju maka peneliti membagikan
kuesioner dan meminta responden untuk mengisi kuesionernya dengan
Universitas Sumatera Utara
lengkap. Pengisian kuesioner tiap responden dilakukan selama 15-30
menit.
e. Peneliti dan asisten penelitian memeriksa kembali kuesioner yang telah
diisi oleh responden untuk mengantisipasi jika masih ada pernyataan yang
belum diisi oleh responden. 3.5.Variabel dan Definisi Operasional
Tabel 3.1. Variabel dan Devinisi Operasional
No Variabel
Definisi Operasional Instrumen
Skala Hasil Ukur
1 Mekanisme
koping individu :
Berorientasi pada situasi
Usaha yang dilakukan penderita diabetes dalam
menyelesaikan masalah dengan mengubah situasi yang
dilakukan diri sendiri maupun bantuan orang lain
Kuesioner Ordinal
Adaptif 34- 55
Maladaptif 11-33
Berorientasi pada emosi
Respon penderita diabetes terhadap penyakit diabetes
tanpa mengubah situasi atau menolak masalah yang ada.
Adaptif 52- 85
Maladaptif 17-51
Berorientasi pada
pencegahan Usaha penderita diabetes
terhadap stresor yang muncul dengan meningkatkan
kemampuan diri mencari informasi untuk solusi yang
tepat Adaptif 34-
55 Maladaptif
11-33
Berorientasi pada agama
Respon penderita diabetes melitus untuk mengatsi
stressor yang disebabkan oleh penyakit diabetes dengan
mendekatkan diri pada Tuhan Adaptif 25-
40 Maladaptif
8-24
Berorientasi pada eksistensi
Respon penderita diabetes melitus terhadap stressor
akibat penyakit diabetes dengan menerima situasi yang
berkaitan dengan penyakit diabetes
Adaptif 28- 45
Maladaptif 9-27
Berorientasi pada
restrukturisasi Usaha yang dilakukan
penderita diabetes dalam menyelesaikan masalah
dengan meningkatkan kemampuan kognitif
Adaptif 35- 55
Maladaptif 11-34
2 Tingkat
kepatuhan penatalaksanaan
diabetes Kemampuan pasien diabetes
melitus dalam
memenuhi penatalaksanaan
penyakit diabetes melitus yaitu diet,
olah raga, farmakologi dan edukasi
Kuesioner Ordinal
− Patuh 73-116
− Tidak patuh 29-74
Universitas Sumatera Utara
3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Validitas dan Reliabilitas
Instrumen penelitian yang baik harus memenuhi dua persyaratan, yaitu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana instrumen penelitian digunakan sebagai alat ukur sehingga menghasilkan data penelitian yang akurat. Uji validitas dilakukan dengan
membandingkan nilai r
hitung
≥ r
tabel
maka setiap item pernyataan dinyatakan valid dan sebaliknya bila r
hitung
≤ r
tabel
maka setiap item dari pernyataan dinyatakan tidak valid Sugiono, 2012. Sedangkan uji validitas isi dilakukan dengan uji expert
yang sesuai dengan bidang keahliannya untuk menguji kelayakan kuesioner yang akan digunakan, pada penelitian ini dilakukan pada 2 orang dosen dan I orang
pelayanan. Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu
instrumen dapat dipercaya atau konsistensi sebagai alat ukur. Uji reliabilitas dengan menghitung indeks reliabilitas yaitu menggunakan cronbach’s alpha yaitu
dengan ketentuan jika nilai r
hitung
cronbahc’s alpha ≥ r
tabel
maka instrumen penelitian dinyatakan valid Sugiono, 2012.
3.6.2. Kuesioner Penelitian
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kueisoner, terdiri dari kuesioner mekanisme koping individu dan tingkat kepatuhan penatalaksanaan
diabetes. Bagian pertama dari kuesioner adalah mekanisme koping individu dari coping orientation and prototypes COAP yang dikembangkan oleh Wong,
Universitas Sumatera Utara
Reker Peacock yang terdiri dari 81 item dengan nilai validitas 0,80 – 0,97. Kemudian kuesioner diadopsi oleh Hidayat 2013 dan sudah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas dengan koefisien ≥ 0,391 dan hasil uji
reliabel adalah 0,956, maka dari 81 pernyataan menjadi 68 item pernyataan. Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan menggunakan 5 pilihan
jawaban. Kuesioner terdiri dari pernyataan positf favorable dan negatif unfavorable. Bobot penilaian untuk pernyataan positif favorable dimulai dari 1
sampai 5 yaitu TP 1, JR 2, KD 3, SR 4, dan SL 5, sedangkan untuk pernyataan negatif unfavorable bobot penilaian adalah SL 1, SR 2, KD 3,
JR4 dan TP 5. Berdasarkan rumus statistik Sudjana 2005, p adalah rentangkelas dimana
p merupakan panjang kelas dengan rentang kelas nilai tertinggi dikurangi nilai terendah, maka mekanisme koping individu dapat dikategorikan menjadi dua 2
yaitu: 1.
Berorientasi pada situasi, dengan kategori : a.
Adaptif, apabila skor 34-55 b.
Maladaptif, apabila skor 11-33 2.
Berorientasi pada emosi, dengan kategori : a.
Adaptif, apabila skor 17-52 b.
Maladaptif, apabila skor 53-85 3.
Berorientasi pada pencegahan, dengan kategori : a.
Adaptif, apabila skor 34-55 b.
Maladaptif, apabila skor 11-33
Universitas Sumatera Utara
4. Berorientasi pada agama, dengan kategori :
a. Adaptif, apabila skor 29-40
b. Maladaptif, apabila skor 8-28
5. Berorientasi pada eksistensi, dengan kategori :
a. Adaptif, apabila skor 26-45
b. Maladaptif, apabila skor 9-25
6. Berorientasi pada restrukturisasi, dengan kategori :
a. Adaptif, apabila skor 34-55
b. Maladaptif, apabila skor 11-33
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Mekanisme Koping
Sub Varians Pernyataan
� Favorable Positif
Unfavorable Negatif
Berorientasi pada situasi 5,15,25,30,40,56,58,61,
68 1,26,80
12 Berorientasi pada emosi
4,18,22,27,28,34,41,44, 45,57,79
12,17,21,42,55,67 17
Berorientasi pada pencegahan 10,14,19,20,23,38,46,65,
70 71,78
11 Berorientasi pada agama
6,29,37,47,51,60,73,7 8
Berorientasi pada eksistensi 11,16,39,53,62,66,69,74,
77 9
Berorientasi pada retruksturisasi 23,50,63
9,13,24,48,54,59,64,8 1
11 Jumlah
57 19
68
Bagian kedua dari kuesioner adalah untuk mengukur tingkat kepatuhan penatalaksanaan diabetes terdiri dari 30 pernyataan. Kuesioner dibuat sendiri oleh
peneliti berdasarkan 5 lima penatalaksanaan diabetes melitus yaitu diet, farmakologi, olah raga, perawatan kaki, dan pemantauan glukosa darah mandiri
PGDM. Instrumen ini akan diuji dengan uji validitas isi, instrumen dinyatakan valid apabila conten validity indeks CVI 0,8 atau lebih, untuk uji validitas
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan menggunakan product moment. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan teknik one shot yaitu pengujian butir pernyataan dengan sekali
penyebaran kuesioner terhadap responden, untuk reliabilitas dilakukan dengan menggunakan alpha crobach, instrumen dinyatakan reliabel apabila koefisien
alpha 0,7. Uji instrumen telah dilakukan pada penelitian ini pada penderita diabetes
mellitus di ruang poli endokrin RSUP Dr. H Adam Malik Medan dengan jumlah responden 30 orang yang memiliki kriteria inklusi yang sama dengan responden
penelitian. Validitas konstruk menunjukkan sejauh mana skor yang diperoleh benar-benar menyatakan nilai item corrected correlated, jika nilai item r
hitung
0,361 maka nilai dinyatakan valid. Hasil dari uji validitas kuesioner tingkat kepatuhan terdapat 1 item pernyataan tidak valid, lalu dilakukan uji content
validity indeks CVI 0,93. Demikian juga dengan hasil reliabilitas menunjukkan 29 item dinyatakan reliabel, karena memiliki nilai lebih dari 0,68
yaitu 0,923. Hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Kepatuhan Diabetes Melitus
Sub Varians Pernyataan
� Favorable Positif
Unfavorable Negatif
Diet 6,9,10,13,14,18,26
3,19,20 10
Farmakologi 2,20,21,28
5 5
Olah raga 12,16
15 3
Perawatan kaki 17,25,28,30
4 Pemantauan glukosa darah mandiri
1,4,8,23,24 7,29
7 Jumlah
22 7
29
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban TP 1, JR 2, SR 3, dan SL 4, Kuesioner terdiri dari pernyataan
positf favorable dan negatif unfavorable. Bobot penilaian untuk pernyataan
Universitas Sumatera Utara
positif favorable dimulai dari 1 sampai 4 yaitu TP 1, JR 2, SR 3, dan SL 4, sedangkan untuk pernyataan negatif unfavorable bobot penilaian adalah SL
1, SR 2, JR 3, dan TP 4. Berdasarkan rumus statistik Sudjana 2005, p adalah rentangkelas dimana
p merupakan panjang kelas dengan rentang kelas nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. Dimana nilai tertinggi 116 dan nilai terendah 29. Banyak kelas dibagi
menjadi dua kategori untuk penatalaksanaan diabetes, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 72. Dengan p =72, maka kategori tingkat kepatuhan
penatalaksanaan diabetes adalah : Patuh
: Bila responden menjawab pernyataan dengan skor 73-116 Tidak Patuh
: Bila responden menjawab pernyataan dengan skor 29-72
3.7. Metode Analisa Data
Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat, yaitu : a.
Analisa univariat merupakan prosedur yang dilakukan untuk menganalisa data dari variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil
penelitian. Pada analisa univariat yang digunakan adalah analisis deskripsikan distribusi frekuensi, persentase dari karakteristik responden
dan untuk menganalisis mekanisme koping individu dan tingkat kepatuhan penatalaksanaan diabetes.
b. Analisa bivariat merupakan analisis stattistik yang digunakan oleh peneliti
untuk menganalisa ada atau tidaknya korelasi mekanisme koping individu dengan tingkat kepatuhan penatalaksanaan diabetes. Analisa dilakukan
dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan p0,05.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Pertimbangan Etik
Peneliti dalam melakukan penelitian dengan memperhatikan pertimbangan- pertimbangan etika penelitian yaitu ethical clearance oleh komite etik penelitian
kesehatan fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara, pelaksanaan penelitian dilakukan oleh peneliti setelah mendapat izin dari Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan izin dari rumah sakit. Pada penelitian ini seluruh responden diberi lembar persetujuan, yang ditanda tangani
sebagai bukti kesediaannya menjadi responden informed consent. Sebelum menyerahkan lembar persetujuan, peneliti terlebih dahulu menjelaskan tujuan
penelitian kepada calon responden. Peneliti merancang kuesioner dengan strategi anonimitis identitas untuk menjaga kerahasiaan dari responden. Peneliti
menjelaskan prosedur penelitian, dan penghormatan terhadap hak-hak individu selama mengikuti jalannya penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di poli endokrin Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan, RSUD Dr.Pirngadi Medan didirikan pada tanggal 11 Agustus
1928 oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama “Gementa Zieken Huis”. Selanjutnya dengan masuknya Jepang ke Indonesia Rumah Sakit ini diambil dan
diganti nama dengan “Syuritsu Byusono Ince” dan sebagai direktur dipercayakan pada Indonesia “Dr. Raden Pirngadi Medan Gonggo Putra” yang akhirnya
menjadi nama Rumah Sakit hingga saat ini. Setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945, Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Pirngadi Medan langsung diambil alih dan diurus oleh pemerintah Negara Bagian Sumatera Utara Timur Republik Indonesia Sementara RIS, dengan pergolakan
politik yang sangat cepat saat itu, pada tanggal 1950 semua Negara bagian RIS dihapus diganti dengan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
Rumah Sakit Umum Dokter Pirngadi diambil alih dan diurus oleh Pemerintah PusatKementrian Kesehatan di Jakarta. Periode 1950 sd 1952 Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan mempunyai peran yang sangat penting dalam sejarah proses pendirian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, karena
salah satu syarat pendirian Fakultas Kedokteran harus ada rumah sakit sebagai pendukung.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi pada tanggal 27 Desember 2001 diserahkan kepemilikannya dari provinsi Sumatera Utara kepada pemerintah kota
Universitas Sumatera Utara