Teori Keperawatan Callista Roy

d. Kepatuhan merupakan faktor penentu yang cukup penting dalam mencapai efektifitas suatu sistem kesehatan. e. Memperbaiki kepatuhan dapat merupakan intervensi terbaik dalam penanganan secara efektif suatu penyakit kronis f. Sistem kesehatan harus terus berkembang agar selalu dapat menghadapi berbagai tantangan baru g. Diperlukan pendekatan secara multidisiplin dalam menyelesaikan masalah ketidakpatuhan

2.3. Teori Keperawatan Callista Roy

Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem yang terbuka dan adaptif yang akan berespon terhadap kejadian atau perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan, respon yang ditimbulkan berupa adaptif maupun maldaptif, sesuai dengan mekanisme koping yang digunakan dalam menghadapi stresor. Roy menjelaskan bahwa manusia dapat digambarkan secara holistik bio, psiko, sosial sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, proses feedback dan output. 1 Input Stimulus, manusia sebagai suatu sistem dapat menyesuaikan diri dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. 2 Mekanisme koping, tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan stres, termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan Universitas Sumatera Utara diri. Ada dua 2 macam mekanisme koping yaitu a. mekanisme koping bawaan, yaitu ditentukan oleh sifat genetik yang dimiliki. b. mekanisme koping yang dipelajari, yaitu dikembangkan melalui strategi pembelajaran atau pengalaman-pengalaman yang ditemui selama menjalani kehidupan. Ada dua 2 respon adaptasi yaitu a. respon adaptif adalah keseluruhan yang meningkatkan integritas dalam batasan yang sesuai dengan tujuan “human system”. b. respon maladaptif yaitu segala sesuatu yang tidak memberikan konstribusi yang sesuai dengan tujuan “human system” 3 Output, respon-respon yang adaptif mempertahankan atau meningkatkan integritas, sedangkan respon maladaptif dapat mengganggu integritas. Melalui proses feedback, respon-respon itu selanjutnya akan menjadi input masukan kembali pada manusia sebagai sistem. Koping yang tidak konstruktif atau tidak efektif berdampak terhadap respon sakit maladaptif. Jika pasien masuk zona maladaptif maka pasien mempunyai masalah keperawatan adaptasi. 4 Subsistem Regulator dan Kognator, subsistem regulator merupakan gambaran respon yang berkaitan dengan perubahan pada sistem saraf, kimia tubuh, dan organ endokrin yang merupakan mekanisme kerja utama yang berespon dan beradaptasi terhadap lingkungan. Sedangkan subsistem kognator merupakan gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan kognitif dan emosi, termasuk didalamnya persepsi, proses informasi, pembelajaran, membuat alasan dan emosional. Respon-respon subsitem tersebut dapat dilihat pada Universitas Sumatera Utara empat perubahan yang ada pada manusia sebagai sistem adaptif yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Umpan Balik Gambar 2.1. Model Konsep Adaptasi Roy Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa manusia sebagai adaptif yang selalu mendapatkan input sebagai proses kontrol. Proses kontrol merupakan mekanisme koping yang terdiri dari regulator dan kognator, yang akan menghasil respon koping adaptif. Input Proses Kontrol Efektor Out Put -Stimuli -Level Adaptasi Respon - Adaptif - Inefektif Mekanisme Koping Regulator Kognator - Fungsi fisiologis - Konsep diri - Fungsi peran - interdepende Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hal tersebut, maka kerangka teori penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.2. Kerangka Teori Dalam penelitian ini menggunakan teori mekanisme koping yang dikembangkan oleh Wong, Reker Peacocok 2006 disebut COAP Coping Orientation and Prototypes terdiri dari 6 enam aspek yaitu situasi, pencegahan, agama, eksistensi, restrukturisasi dan emosi. COAP merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur usaha koping individu, dengan menggunakan 6 enam aspek orientasi. COAP telah digunakan dalam penelitian Antonovsky, 1992 untuk membedakan koping mahasiswa dalam menghadapi pengangguran dan paparan HIVAIDS, dalam studi lain COAP digunakan dalam penelitian Marcoen 2000 dalam Wong 2006 tentang penggunaan koping diusia tua menemukan bahwa para peserta memanfaatkan koping yang berorientasi pada eksistensi diri dan keagamaan. Penyakit Diabetes Melitus Kepatuhan : − Exercise − Farmakologi − Perawatan Kaki − Pemantauan glukosa darah mandiri Adaptif Maladaptif Mekanisme koping Wong, Reker, Peacock, 2006 : − Berorientasi Situasi − Berorientasi Pencegahan − Berorientasi Agama − Berorientasi Eksistensi − Berorientasi Restrukturisasi − Berorientasi Emosi Patuh Tidak Patuh Universitas Sumatera Utara

2.4. Kerangka Konsep Penelitian