Analisis Lendutan dengan Perkuatan Kolom Soil Cement
dapat dilihat dengan cara membuat potongan 2d sehingga di peroleh Gambar 4.5 sampai Gambar 4.13.
Gambar 4.5. Potongan melintang variasi 1
Gambar 4.6. Potongan melintang variasi 2
Le n
duta n
m Lebar perkerasan m
Le n
duta n
m Lebar perkerasan m
Gambar 4.7. Potongan melintang variasi 3
Gambar 4.8. Potongan melintang variasi 4
Lendut an
m Lebar perkerasan m
Le ndu
ta n m
Lebar perkerasan m
Gambar 4.9. Potongan melintang variasi 5
Gambar 4.10. Potongan melintang variasi 6
Le nd
ut an
m Lebar perkerasan m
Le n
duta n
m Lebar perkerasan m
Gambar 4.11. Potongan melintang variasi 7
Gambar 4.12. Potongan melintang variasi 8
Le nd
ut an
m Lebar perkerasan m
Le ndu
ta n m
Lebar perkerasan m
Gambar 4.13. Potongan melintang variasi 9
Gambar 4.5 sampai Gambar 4.13 merupakan analisis program Ms. Excel dari output Program Plaxis 3D dengan cara membuat potongan 2d melintang di
bawah beban pada bentang 3m. Berdasarkan pola lendutan menunjukkan bahwa lendutan maksimal terjadi di pusat beban dan lendutan minimal terjadi di daerah
yang mengalami perkuatan kolom soil cement. Beberapa nilai lendutan bernilai 0, seperti misalnya pemodelan pada variasi
6 dan 9. Hal ini dikarenakan, output tabel Program Plaxis 3D tidak mengeluarkan nilai. Gambar 4.10 dan 4.13 menunjukan bahwa lapis beton semen tidak mengalami
lendutan. Demikian pula pada Gambar 4.13 lapis beton kurus tidak mengalami lendutan. Dari fakta ini dapat diketahui bahwa variasi 6 D=0,5m dan S=1m dan 9
D=0,7m dan S=1m memberikan pengurangan nilai lendutan yang cukup besar. Setelah mendapatkan pola lendutan terhadap variasi, kemudian
membandingkan pola lendutan setiap lapisan terhadap variasi perkuatan. Berdasarkan pola lendutan ini diharapkan dapat mengetahui perbandingan lendutan
tanpa perkuatan dan dengan perkuatan. Untuk memudahkan analisis, lendutan
Lendutan m Lebar perkerasan m
digambarkan dalam Grafik lendutan terhadap jarak dengan menampilkan diameter kolom soil-cement sama dan jarak kolom soil-cemet berbeda yang dapat dilihat pada
Gambar 4.14 sampai 4.25.
Gambar 4.14. Perbandingan lendutan beton semen diameter kolom soil-cement 0,3
Gambar 4.15. Perbandingan lendutan beton semen diameter kolom soil-cement 0,5
Lendutan m Lebar perkerasan m
Le nd
ut an
m Lebar perkerasan m
Gambar 4.16. Perbandingan lendutan beton semen diameter kolom soil-cement 0,7
Gambar 4.17. Perbandingan lendutan beton kurus diameter kolom soil-cement 0,3
Lendut an
m Lebar perkerasan m
Le nd
ut an
m Lebar perkerasan m
Gambar 4.18. Perbandingan lendutan beton kurus diameter kolom soil-cement 0,5
Gambar 4.19. Perbandingan lendutan beton kurus diameter kolom soil-cement 0,7
Le nd
ut an
m Lebar perkerasan m
Lend ut
an m
Lebar perkerasan m
Gambar 4.20. Perbandingan lendutan base coarse diameter kolom soil-cement 0,3
Gambar 4.21. Perbandingan lendutan base coarse diameter kolom soil-cement 0,5
Lendutan m
Lebar perkerasan m
Le nd
ut an
m Lebar perkerasan m
Gambar 4.22. Perbandingan lendutan base coarse diameter kolom soil-cement 0,7
Gambar 4.23. Perbandingan lendutan subgarde diameter kolom soil-cement 0,3
Le ndu
ta n m
Lebar perkerasan m
Le nd
ut an
m Lebar perkerasan m
Gambar 4.24. Perbandingan lendutan subgarde diameter kolom soil-cement 0,5
Gambar 4.25. Perbandingan lendutan subgarde diameter kolom soil-cement 0,7
Gambar 4.14 sampai 4.25 menunjukkan perbandingan lendutan setiap lapisan yang diakibatkan oleh variasi perkuatan. Dari hasil penelitian, variasi perkuatan tidak
memberikan karakteristik lendutan yang berbeda. Namun variasi ini mampu mereduksi lendutan secara signifikan.
Le ndu
ta n m
Lebar perkerasan m
Le ndu
ta n m
Lebar perkerasan m
Hasil analisis menunjukkan, jika subgrade dilakukan perbaikan maka nilai lendutannya berkurang. Perbaikan subgrade dengan kolom soil cement dengan
berbagai konfigurasi jarak dan diameter kolom soil cement dapat mereduksi lendutan. Perbandingan masing-masing konfigurasi ditunjukkan tabel 4.6.
Tabel 4.6 Rekapitulasi lendutan dengan perkuatan kolom soil cement Jarak SC
m
Diameter SC
m
2 1,5 1 0,3
-5,25 mm -5,36 mm
-2,31 mm 0,5
-1,01 mm -1,06 mm
-0,82 mm 0,7
-0,94 mm -1,05 mm
-0,46 mm Tabel 4.7 Rekapitulasi lendutan maksimum dengan perkuatan kolom soil cement
terhadap lendutan ijin
No Diameter
m Jarak
m Lendutan
maksimum dengan
perkuatan mm
Lendutan Ijin mm
Prosentase terhadap
lendutan ijin
1 0,3 2 -5,25 -25
79,00 2 0,5 2 -1,01
-25 95,96
3 0,7 2 -0,94 -25
96,25 4 0,3 1,5 -5,36
-25 78,56
5 0,5 1,5 -1,06 -25
95,76 6 0,7 1,5 -1,05
-25 95,80
7 0,3 1 -2,31 -25
90,76 8 0,5 1 -0,82
-25 96,70
9 0,7 1 -0,46 -25
98,15 Rata -rata
91,88
Berdasarkan Tabel 4.7 perbandingan lendutan masing-masing konfigurasi terhadap lendutan ijin rata-rata 91,88. Hal ini bisa disimpulkan bahwa perbaikan
tanah dengan membuat kolom soil cement merupakan metode perbaikan untuk mengurangi lendutan.