dengan penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan estimasi beban yang diterima pada model. Rincian estimasi beban kendaraaan dapat dilhat pada lampiran A. Geometri
letak beban kendaraan yang disalurkan pada roda ban dapat dilihat pada Gambar 3.4. Estimasi beban tersebut kemudian diaplikasikan pada model agar diperoleh bentuk
grafik lendutan yang baik, sehingga memudahkan dalam melakukan analisis.
3.3.2 Parameter Model
Penentuan Parameter Pemodelan meliputi : a
Parameter material data perkerasan kaku Parameter ini meliputi dimensi perkerasan kaku, material data lapis beton semen,
lapis beton kurus dan lapis base course. Perkerasan kaku terdiri dari lapisan perkerasan beton semen bertulang K350 fs 45 ; U32, lapisan beton kurus K125.
Tebal masing-masing lapisan dapat dilihat pada Gambar 3.5. Rincian estimasi nilai parameter material data lapis beton semen, lapis beton kurus dan lapis base
course pada dapat dilihat pada lampiran B. b
Tanah lunak subgrade Parameter tanah lunak merupakan data sekunder yang didapatkan dari Laboratorium
Mekanika Tanah Universitas Sebelas Maret lampiran C. Tebal tanah lunak dimodelkan sedalam 2m. Model tampak samping disajikan pada Gambar 3.5.
c Kolom soil cement
Parameter kolom soil cement merupakan campuran tanah dan semen yang didapatkan dari data sekunder Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Sebelas
Maret lampiran C. Tampak samping model diperlihatkan pada Gambar 3.5. Model variasi diameter kolom soil cement 0,3 m, 0,5m, dan 0,7 m. Sedangkan
model variasi jarak antar pusat diameter soil cement 1 m, 1,5 m, dan 2m. Variasi konfigurasi kolom soil cement yang dibuat dipaparkan dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Model variasi kolom soil cement Variasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Diameter m
0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7 Jarak
m 2 2 2 1,5
1,5 1,5 1 1 1
Gambar 3.1. Konfigurasi jarak 2 m
Gambar 3.2. Konfigurasi jarak 1,5 m
Gambar 3.3. Konfigurasi jarak 1m
Gambar 3.4. Tampak atas geometri model
`` Gambar 3.5.
Pemodelan tanpa perkuatan
Gambar 3.6. Tampak samping model perkuatan
Kontak roda ban depan Kontak roda ban belakang
3.3.3 Analisis Tanpa Perkuatan Menggunakan Metode MEH
Pemodelan menggunakan Plaxis 3D secara umum dibagi menjadi tiga tahap, yaitu proses input, perhitungan, dan output. Proses pemodelan Plaxis 3D untuk
menganalisis lendutan tanpa perkuatan ditunjukan pada Gambar 3.7. Berikut adalah tahapan pemodelannya:
Gambar 3.7. Proses pemodelan menggunakan plaxis 3d
Hasil yang ingin diperoleh dari output Program Plaxis 3D adalah lendutan yang kemudian dikalkulasi dalam Program Ms. Excel. Data inilah yang akan
dianalisis dalam penelitian ini. Untuk menampilkan tabel hasil output maka pilih Icon Tabel pada jendela output. Secara otomatis, Plaxis akan menampilkan tabel
lendutan. Pilih Icon Copy lalu Paste ke Program Ms. Excel. Tabel lendutan ini yang akan digunakan untuk analisis lendutan lapis beton semen, lapis beton kurus ,lapis
base course, dan tanah lunak. Untuk tipe lendutan dipilih U
y
yakni lendutan pada sumbu y lendutan vertikal. Serta membuat potongan 2d melintang di bawah beban
pada bentang 3m. Dengan bantuan Icon Tabel pada jendela output Program Plaxis 3D, secra otomatis niai lendutan keluar dalam bentuk tabel. Dari nilai lendutan ini
dianalisis ke Program Ms. Excel dan dibuat grafik pola lendutannya.
3.3.4 Analisis dengan Pekuatan Kolom Soil Cement Menggunakan Metode
MEH
Proses pemodelan Plaxis 3D untuk menganalisis lendutan dengan menggunakan perkuatan kolom soil cement hampir sama dengan analisis tanpa
perkuatan. Dari hasil output Program Plaxis 3D berupa nilai lendutanan akan digunakan untuk analisis lendutan lapis beton semen, lapis beton kurus ,lapis base
course, tanah lunak dan kolom soil cement.
3.3.5 Analisis Hubungan antara Konfigurasi Kolom Soil Cement Terhadap
Lendutan
Berikut adalah langkah-langkah untuk menentukan hubungan antara penuruan dan konfigurasi kolom soil cement:
1. Hubungan antara lendutan dan diameter kolom soil cement.
a. Membandingkan lendutan dan diameter kolom soil cement.
b. Membuat grafik pola trend hubungan korelasi antara lendutan dan diameter kolom soil cement dengan bantuan program microsoft excel.
2. Hubungan antara lendutan dan jarak kolom soil cement.
a. Membandingkan lendutan dan jarak kolom soil cement.
b. Membuat grafik pola trend hubungan korelasi antara lendutan dan jarak kolom soil cement dengan bantuan program microsoft excel.
Pada tahap ini dibandingkan hasil dari analisis menggunakan Program Plaxis 3D Foundation. Hubungan nilai lendutan terhadap masing-masing variasi
akan ditarik suatu kesimpulan.