Rumusan Masalah Batasan Masalah

a Tidak membahas interaksi antara semen dan tanah. b Nilai Modulus Elastisitas kolom soil cement berdasarkan nilai triaxial test c Analisis dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga menggunakan Plaxis 3D V1.6. d Beban kendaraan dimodelkan sebagai beban statis berdasarkan kontak beban terhadap ban kendaraan. e Struktur perkerasan yang dianalisis berupa perkerasan kaku dengan dimensi 6 m x 3 m. f Panjang kolom soil cement 2m. g Tidak melibatkan proses konsolidasi. h Lendutan ditinjau dari elevasi permukaan setiap lapisan model.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:. a Menganalisis lendutan perkerasan kaku dan subgrade tanpa perkuatan dengan menggunakan MEH. b Menganalisis lendutan perkerasan kaku, subgrade, dan kolom soil cement dengan perkuatan kolom soil cement menggunakan MEH. c Menganalisis hubungan variasi diameter dan jarak soil cement terhadap lendutan dengan menggunakan MEH.

1.5 Manfaat penelitian

Berdasarkan tahapan yang akan dilakukan dan dicapai pada tujuan penelitian yang telah diuraikan maka diharapkan didapatkan manfaat dari penelitian ini, yaitu: a Manfaat teoritis, yaitu menambah pemahaman ilmiah bagi penulis, terutama yang terkait dengan topik penelitian yaitu pengaruh soil cement terhadap lendutan perkerasan kaku. b Manfaat praktis, yaitu Memperoleh konfigurasi diameter dan jarak kolom soil cement untuk mereduksi lendutan. 4 BAB II STUDI PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Studi Pustaka

2.1.1 Lendutan Tanpa Perkuatan

Lendutan tanah dibawah timbunan akan menyebabkan melengkung atau turunnya permukaan perkerasan jalan Kurnia, 2014. Struktur yang dibangun pada tanah lunak dirancang sesuai dengan kekuatan gesernya akan mengalami lendutan seketika yang bervariasi terhadap waktu dan beban yang diterapkan. Lendutan seketika dikarenakan kelebihan tekanan air pori akibat beban Mohamed, 2013 Pada dasarnya setiap perkerasan jalan akan mengalami proses kerusakan progresif sejak suatu jalan dibuka pertama kali untuk melayani lalu lintas. Kerusakan ini dapat berupa kerusakan struktural maupun kerusakan fungsional. Kerusakan struktural mencakup kegagalan perkerasan atau kerusakan dari satu atau lebih komponen perkerasan yang mengakibatkan perkerasan tidak dapat lagi memikul beban lalu lintas Razali, 2012. Lendutan adalah perpindahan permukaan arah vertikal yang berhubungan dengan perubahan volume yang disebabkan oleh penerapan suatu beban Suaryana, 2008. Bila tanah dasar sub grade tidak memenuhi kekuatan untuk memikul beban kendaraan yang lewat maka perkerasan kaku tersebut akan mengalami lendutan dan badan jalan terjadi kelongsoran Wiqoyah, dkk, 2006. Konstruksi pelat beton yang dipergunakan pada bidang transportasijalan di atas tanah lunak pada umumnya memiliki umur layan yang pendek. Hal ini disebabkan tanah lunak yang memiliki daya dukung yang sangat rendah sehingga konstruksi pelat yang dipergunakan mudah rusak Yusuf, dkk, 2006