Lendutan Tanpa Perkuatan Landasan teori
besar B
k
pada fondasi, akibatnya, pada titik defleksi akan menimbulkan reaksi persatuan luas sebesar p= B.k
v
.y dengan k
v
yang sudah memperhitungkan lebar balok. Pada saat balok terdefleksi, reaksi yang terjadi tidak hanya pada arah vertikal
tetapi, kemungkinan terjadi reaksi arah horisontal pada sepanjang permukaan balok yang menempel pada tanah. Pada analisis, pengaruh gaya horisontal tersebut
diabaikan karena kontribusinya kecil. Semua tanah yang mengalami tegangan akan mengalami regangan di
dalam kerangka tanah tersebut. Regangan ini disebabkan oleh penggulingan, penggeseran, atau penggelinciran dan terkadang juga karena kehancuran partikel-
partikel tanah pada titik-titik kontak, serta distorsi elastis. Akumulasi statistik dari deformasi dalam arah yang ditinjau ini merupakan regangan. Integrasi regangan
deformasi per satuan panjang sepanjang kedalaman yang dipengaruhi oleh tegangan disebut lendutan. Metode lendutan seperti ini sebagian besar tidak dapat
mengembalikan tanah pada keadaan semula apabila tegangan ditiadakan karena terjadi pengurangan angka pori yang permanen. Regangan pada tanah berbutir kasar
dan tanah berbutir halus yang kering atau jenuh sebagian akan terjadi sesudah bekerjanya tegangan. Bekerjanya tegangan terhadap tanah yang berbutir halus yang
jenuh akan menghasilkan tegangan yang bergantung pada waktu. Tanah merupakan materi dasar yang menerima sepenuhnya penyaluran
beban yang ditimbulkan akibat konstruksi bangunan yang dibangun diatasnya. Tanah yang ada dipermukaan bumi mempunyai karakteristik dan sifat yang berbeda-beda.
Hal ini merupakan suatu tantangan bagi perekayasa konstruksi untuk memahami perilaku tanah yang dihadapi dalam perencanaan konstruksi dengan jalan melakukan
penyelidikan dan penelitian terhadap sifat-sifat yang dimiliki tanah, yang tentunya hasilnya tidak mutlak tepat dan benar akan tetapi paling tidak kita dapat melakukan
pendekatan secara teknis Wiqoyah, 2006. Ada beberapa persoalan yang menyangkut tanah dasar subgrade antara lain:
1. Perubahan bentuk tetap deformasi permanent dari macam tanah tertentu akibat
beban lalu lintas. 2.
Sifat mengembang dan menyusut tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
3. Kuat dukung tanah yang tidak merata dan sulit ditentukan secara pasti pada
daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya. Tanah lunak sering menimbulkan berbagai kendala selama pembangunan
konstruksi, sebagai contoh adalah tanah lunak di sepanjang jalan raya Kendal
–
Kaliwungu, Semarang. Konstruksi yang didirikan di atas tanah ini; seperti embankment jalan raya atau jalan rel; sering mengalami kendala seperti sukarnya
pemadatan tanah, ketidak stabilan lereng timbunan embankment dan lendutan yang besar.