54
3.5.4. Uji Hipotesis
Setelah model terbebas dari uji asumsi klasik multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi, maka pengujian hipotesis dapat
dilakukan, yaitu sebagai berikut : Untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi linear berganda
yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh variabel akuntansi terhadap beta saham, maka digunakan uji F. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut : 1
Menentukan Hipotesis
H : Model regresi linear berganda yang dihasilkan tidak cocok
atau tidak sesuai untuk mengetahui pengaruh variabel- variabel akuntansi yang terdiri dari dividend payout, asset
size, earnings variability, total asset turn over, dan asset growth terhadap beta saham
H
1
: Model regresi linear berganda yang dihasilkan cocok atau sesuai untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
akuntansi yang terdiri dari dividend payout, asset size, earnings variability, total asset turn over, dan asset growth
terhadap beta saham 2
Tingkat signifikan yang digunakan = 5.
3 Menentukan Keputusan
55
H
diterima atau H
1
ditolak : Nilai Probabilitas ≥ 0,05
H
ditolak atau H
1
diterima : Nilai Probabilitas 0,05
7
Untuk membuktikan hipotesis, digunakan uji t atau t-student. Yaitu untuk menguji signifikan atau tidaknya dividend payout, asset size,
earnings variability, total asset turn over dan asset growth berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap beta saham. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut : 1 Menentukan Hipotesis
H
: Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial atau individual dari dividend payout, asset size, earnings
variability, total asset turn over, dan asset growth terhadap beta saham.
H
1
: Terdapat pengaruh signifikan secara parsial atau individual dari dividend payout, asset size, earnings variability, total
asset turn over, dan asset growth terhadap beta saham. 2 Menentukan daerah kritis
Daerah kritis ditentukan oleh nilai t-tabel dengan derajat bebas yaitu n- k-1, taraf nyata
5 untuk dua sisi maka 5 2 atau 0.025. 3 Menentukan daerah keputusan
Daerah keputusan untuk menerima atau menolak H berdasarkan derajat
bebas dan taraf nyata 5.
56
4 Menentukan Keputusan
H diterima atau H
1
ditolak : Nilai Probabilitas ≥ 0,05
Yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial dividend payout, asset size, earnings variability, total asset turn over,
dan asset growth terhadap beta saham.
H ditolak atau H
1
diterima : Nilai Probabilitas 0,05
Yang berarti terdapat pengaruh signifikan secara parsial dividend payout, asset size, earnings variability, total asset turn over, dan
asset growth terhadap beta saham.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian.
Populasi dalam penenlitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Pada akhir tahun 2008 perusahaan manufaktur ini terdiri
dari 139 perusahaan yang terbagi dalam 19 kelompok besar. Perusahaan manufaktur merupakan kelompok terbesar yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Dari tabel 4.1. dapat dilihat bahwa jenis usaha yang jumlahnya terbesar
dalam kelompok usaha manufaktur adalah kelompok usaha Textile and Garment yaitu berjumlah 22 perusahaan. Sedangkan jumlah jenis usaha yang
paling sedikit adalah kelompok usaha Electronics and Others dimana masing- masing berjumlah 1 perusahaan.
Jenis usaha dalam kelompok sampel perusahaan manufaktur yang dijalankan oleh perusahaan sebagian besar bergerak dibidang Food and
Beverages, yaitu Aqua Golden Mississipi Tbk, Delta Djakarta Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Mayora Indah Tbk, dan Multi Bintang Indonesia Tbk,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2.