Latar Belakang penyelenggaraan program Adiwiyata

132 Lampiran 4. Rangkuman Hasil Wawancara, Observasi dan Studi Dokumen Rangkuman Hasil Wawancara Berdasarkan Pertanyaan Wawancara Implementasi Program Adiwiyata di SMA N 2 Klaten Informan : Tim Adiwiyata SMA N 2 Klaten = TA Informan Utama Kepala Sekolah = KS Guru = GU Humas = HU Karyawan = KA Wakasek Sarpras = WS Siswa = SW

1. Latar Belakang penyelenggaraan program Adiwiyata

TA : Gagasan mengenai sekolah Adiwiyata itu saat Kepala Sekolahnya Bapak Drs. Tantyo Hatmono dan saya saat itu selaku sebagai wakasek Humas dan Pemberdaya Alumni SMA N 2 Klaten. Dan sebuah konsep gagasan tersebut merupakan impian yang akhirnya menjadi suatu kenyataan yang akhirnya menjadi kenyataan setelah kita menemukan seorang alumni SMA N 2 Klaten, yaitu Prof. Dr. Suratman. M.Sc. Beliau saat itu adalah Dekan Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada. Kemudian kita mengadakan kerjasama MoU bersama dengan Universitas Gajah Mada yang akhirnya bersama dengan dukungan-dukungan, lahirlah sebuah konsep bahwa SMA N 2 Klaten akan menjadi SWALIBA. Itu sebanarnya konsep dari Prof. Dr. Suratman. SWALIBA adalah Sekolah yang Berwawasan Lingkungan dan Mitigasi Bencana Alam. Dari situ kita tangkap bersama dengan Pak Tantyo dengan dukungan-dukungan guru dan Purnawira guru-guru SMA N 2 Klaten bahwa kita SMA N 2 Klaten siap menjalankan sebuah program SWALIBA. Nah didalam SWALIBA tadi ada dua hal yang penting, yaitu Adiwiyata. Adiwiyata itu adalah 133 sekolah yang bewawasan lingkungan dan yang kedua adalah Mitigasi Bencana Alam. Sehingga disekolah ini memiliki 2 konsep. Dan hingga saat ini hanya satu-satunya di SMA N 2 Klaten. Lalu kemudian kita ber- MoU dengan BPBD, kemudian dengan BLH baik dari Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Jadi memang kita sendiri yang ingin memulainya. Kita ingin membentuk sebuah ikon dengan motto “I Can Be Number One ”. KS : Gagasan itu sebenarnya dari sekolah, tentunya dari kepala sekolah sebelum saya, Pak Tantyo Hatmono kalau tidak salah. Nah, awal dari Adiwiyata ini tentunya diajukan dahulu ke Dinas, terus proses-proses, mendapat bantuan dukungan dari instansi juga dari BLH Kabupaten mas, terus kita melaksanakan kegiatan dan akhirnya kita menjadi sekolah Adiwiyata mas.

2. Alasan Penyelenggaraan program Adiwiyata