BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan terhadap 800 orang anak di Pesantren Arraudathul
Hasanah. Dari 800 orang didapatkan 45 orang anak menderita dispepsia. Anak dengan dispepsia dilakukan penilaian nilai rapor dan pemeriksaan test
IQ Binet. Untuk kelompok pembanding diambil 45 orang anak dari 755 orang anak yang tidak menderita dispepsia dan dilakukan penilaian nilai rapor dan
pemeriksaan test binet IQ Binet.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik Dispepsia
fungsional n = 45
Tanpa Dispepsia fungsional
n = 45
Jenis Kelamin, n Laki-laki
25 55.60 23 51.10
Perempuan 20 44.40
22 48.90 Umur , rerata SB, tahun
8.9 0.72 10 0.64
Chronological Age, rerata SB, tahun 9.1 1.05
10 0.64 Skor Mental Age, rerata SB, tahun
8.3 0.74 10.1 1.03
Pendidikan Ayah, n SMA
1 2.20 D1
15 33.30 18 40.00
S1 29 64.40
27 60.00 Pendidikan Ibu, n
SMA 13 28.90
15 33.30 D1
10 22.20 13 28.90
S1 22 48.90
17 37.80 Pekerjaan Ayah, n
Dosen 7 15.60
5 11.10 PNS
18 40.00 22 48.80
Pegawai Kantor 1 2.20
Pegawai Swasta 7 15.60
8 17.80 Wiraswasta
12 26.70 9 20.00
Pekerjaan Ibu, n Dosen
5 11.10 4 8.90
Guru 1 2.20
1 2.20 IRT
12 26.70 16 35.60
PNS 11 22.00
18 40.00 Pegawai Swasta
14 31.10 5 11.10
Wiraswasta 2 4.40
1 2.20
Pada studi ini diperoleh bahwa jumlah anak laki-laki lebih banyak dibandingkan anak perempuan pada kedua kelompok. Anak laki-laki pada
kelompok dispepsia fungsional berjumlah 25 anak 55,6 dan kelompok tanpa dispepsia fungsional sebanyak 23 anak 51,1. Rerata umur anak
dispepsia fungsional adalah 9 tahun Simpangan Baku= 0,72 tahun dan
Universitas Sumatera Utara
kelompok anak tanpa dispepsia fungsional adalah 10 tahun Simpangan Baku=0,64 tahun. Chronological age pada anak tanpa dispepsia fungsional
lebih tinggi dibanding anak dengan dispepsia fungsional yaitu 10 tahun berbanding 9 tahun. Untuk skor mental age, jauh lebih tinggi kelompok anak
tanpa dispepsia fungsional dibanding anak dengan dispepsia fungsional. Rerata skor mental age pada anak-anak tanpa dispepsia fungsional adalah
10 tahun Simpangan Baku = 1.03 tahun dan pada anak-anak dengan dispepsia fungsional adalah 8.5 tahun Simpangan Baku = 0.74 tahun.
Pendidikan ayah dan ibu di dua kelompok studi mayoritas adalah S1. Pekerjaan ayah di dua kelompok juga didominasi oleh PNS sedangkan untuk
pekerjaan ibu di kelompok anak dengan dispepsia fungsional kebanyakan adalah pegawai swasta sebanyak 14 anak 31,1 dan pada kelompok tanpa
dispepsia fungsional adalah PNS sebanyak 18 anak 40.
Tabel 4.2 Prestasi belajar berdasarkan nilai rata-rata rapor pada
kelompok anak dengan dispepsia fungsional dan tanpa dispepsia fungsional
Dispepsia fungsional
n = 45 Tanpa Dispepsia
fungsional n = 45
P
Nilai rata-rata rapor, rerata SB 6.6 0.93
7.6 0.95 0.0001
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa rerata nilai rapor pada anak-anak dengan dispepsia fungsional adalah 6,63Simpangan Baku=0,93 sedangkan
pada kelompok anak tanpa dispepsia fungsional dengan nilai rerata rapor 7,64 Simpangan Baku = 0,95. Dari hasil analisis dengan uji T independent
Universitas Sumatera Utara
ditemukan perbedaan rerata yang signifikan pada nilai rapor untuk dua kelompok studi, dimana nilai rata-rata rapor lebih tinggi pada anak-anak
tanpa dispepsia fungsional.
Tabel 4.3 Prestasi belajar berdasarkan rerata IQ pada anak dengan dispepsia fungsional dan tanpa dispepsia fungsional
Dispepsia fungsional
n = 45 Tanpa Dispepsia
fungsional n = 45
P
IQ, rerata SB 99.7 8.85
100.5 8.86 0.679
Dari hasil analisis menggunakan uji T independent diperoleh tidak ditemukan perbedaan yang signifikan untuk rerata IQ antara kelompok anak dengan
dispepsia fungsional dan kelompok anak tanpa dispepsia fungsional p=0,679, p0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN