Manusia normal adalah seorang manusia yang berfungsi secara efektif, yang sampai pada taraf tertentu merasa bahagia dan
menunjukkan prestasi di bidang yang dianggapnya perlu, ia harus pula dapat bertingkah laku dengan mempertimbangkan norma dan batasan
yang ada dilingkungan setempat ia tinggal dan hidup.
3
2.2. Dispepsia Fungsional
2.2.1 Definisi
Dispepsia fungsional merupakan gejala nyeri dominan di perut bagian atas. Gejala tersebut harus terjadi tanpa adanya kelainan struktural dan lesi pada
mukosa saluran cerna bagian atas.
8
Definisi tersebut dirasakan terlalu sulit untuk ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis saja. Oleh karena itu, beberapa klinisi lebih memilih
definisi dispepsia fungsional pada anak-anak yang lebih sederhana. Mereka mendefinisikan dispepsia fungsional pada anak-anak sebagai nyeri atau
ketidaknyamanan pada perut bagian atas yang menetap atau berulang tanpa adanya bukti penyakit organik sebagai penyebab gejala tersebut.
9,11,15
Pendapat lain menyatakan bahwa dispepsia fungsional didefinisikan sebagai nyeri dan atau rasa tidak nyaman pada perut yang menetap atau berulang,
terlokalisasi di perut bagian atas selama paling sedikit 3 bulan dengan uji biokimia, pencitraan dan temuan histologi yang normal.
9
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Etiologi
Dispepsia fungsional merupakan akibat dari kombinasi beberapa faktor seperti faktor biologi atau fisiologi seperti inflamasi, gangguan mekanik dan
sensorik, psikologikal seperti kecemasan, depresi, somatisasi dan sosial interaksi dengan orang tua, guru atau teman sebaya.
15
Pada anak dengan dispepsia fungsional, hanya sedikit dijumpai kolonisasi Helicobacter pylori di
mukosa lambungnya. Penelitian bahkan menunjukkan tidak ada hubungan sebab akibat antara infeksi bakteri tersebut dengan kejadian dispepsia.
10
2.2.3. Epidemiologi
Meskipun prevalensi dispepsia pada orang dewasa cukup tinggi, data mengenai prevalensinya pada anak-anak masih jarang sekali. Hyams, dkk.
melaporkan insiden dispepsia fungsional pada anak-anak sebesar 62,5 dan Boey, dkk. melaporkan angka sebesar 65,3. Penelitian yang terbaru
melaporkan angka yang lebih besar, yaitu 70,7 berdasarkan anamnesis terinci, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium.
9
Literatur internasional lainnya melaporkan prevalensi dispepsia berkisar antara 5-20. Prevalensi
tersebut bervariasi berdasarkan jenis kelamin dan negara tempat tinggal anak.
7
Hal ini meyakinkan para klinisi bahwa kelainan ini sebenarnya tersebar luas namun kurang diperhatikan.
5
Universitas Sumatera Utara
2.2.4. Klasifikasi