18 Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa objek persepsi
dapat berupa gambaran mengenai orang yang dipersepsi dalam mempersepsi manusia atau orang dan dapat juga berupa benda-benda mati tetapi ketepatan
persepsi lebih terletak pada individu yang mengadakan persepsi. Oleh karena itu objek persepsi meliputi dua hal yaitu objek manusia self perceptionperson
perceptionsocial perception
dan objek
non manusia
non social
perceptionthings perception.
B. Peserta Didik
1. Pengertian Peserta Didik
Peserta didik menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 4 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Tatang M. Amirin, dkk 2011: 50 menyatakan peserta didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu
yang selalu ingin mengembangkan potensi dirinya baik pada aspek akademik maupun non akademik melalui proses pembelajaran yang diselenggarakan.
Peserta didik adalah “client yang kebutuhan belajarnya harus dapat dipenuhi
oleh semua orang di sekolah, baik itu oleh pimpinan sekolah, guru pengajar maupun staf sekolah lainnya
” Dadang Suhardan, 2010: 107. Peserta didik itu sendiri mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pendidikan di suatu
lembaga pendidikan khususnya sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Eka
19 Prihatin 2011: 64-65 yang mendefinisikan beberapa pengertian tentang peserta
didik, yaitu sebagai berikut: a.
Peserta didik adalah siapa saja yang mengikuti proses pendidikan dimulai dari bayi sampai kakek-kakek.
b. Peserta didik adalah orang yang memiliki kekuatan dalam memilih
lembaga pendidikan mana yang sesuai dengan keinginan, harapan, dan kebutuhan peserta didik itu sendiri.
c. Peserta didik adalah orang yang mempunyai pilihan untuk menempuh
ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan. d.
Peserta didik adalah individu yang memiliki kepribadian, tujuan, cita- cita hidup, dan potensi diri sehingga peserta didik tersebut tidak dapat
diperlakukan semena-mena karena mempunyai kekuatan dalam menetapkan sekolah mana yang akan dapat memenuhi kebutuhan
pengembangan diri dan kepribadiannya.
Berdasarkan beberapa pengertiaan tentang peserta didik di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud peserta didik adalah anggota masyarakat baik
itu anak-anak, remaja maupun dewasa yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan jenis lembaga pendidikan tertentu untuk menempuh dan mengembangkan
ilmunya sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depannya.
2. Hak dan Kewajiban Peserta Didik