Perumusan Masalah Review Penelitian Terdahulu

9 pada tahun 2010 sebesar 4.33. Dan penurunan rata-rata PBV yang terjadi pada tahun 2011 adalah sebesar 58.31 dari tahun 2010. Sehingga didapat antara PBV dan harga saham terdapat hubungan yang tidak sinkron dilihat dari perbedaan yang sangat jauh dalam persentase peningkatan dan penurunannya. Begitu juga dengan variabel beta, yang secara konstan mengalami penurunan. Rata-rata variabel beta pada tahun 2008 hingga tahun 2011, yaitu masing-masing sebesar 1.86, 1.69, 1.53 dan 1.47. Hal ini menunjukkan ketidakkonsistenan rata-rata variabel beta saham dengan rata-rata variabel harga saham, dimana rata-rata variabel harga saham meningkat pada tiga tahun pertama pengamatan dan menurun pada tahun 2011. Selain itu, keadaan yang sebenarnya terjadi, seperti terlihat pada tabel 1.1, tidak sesuai dengan konsep investasi “high risk, high return. Low risk, low return”, yang mana pada objek penelitian ini seharusnya perubahan pada variabel harga saham berbanding lurus dengan perubahan pada variabel beta atau risiko sistematis. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Fundamental dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” .

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: 10 1. Apakah ukuran perusahaan size berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah price to book value PBV berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah risiko sistematis beta saham berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah ukuran perusahaan size, price to book value PBV, dan risiko sistematis beta secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian berdasarkan perumusan masalah penelitian yang telah diuraikan adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan size terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menganalisis pengaruh price to book value PBV terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk menganalisis pengaruh risiko sistematis beta terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 11 4. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan size, price to book value PBV, dan risiko sistematis beta secara bersama-sama terhadap harga saham perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini, antara lain: 1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai faktor-faktor fundamental perusahaan dan risiko sistematis yang diterima perusahaan dalam pertambangan, secara khusus mengenai pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan pertambangan. 2. Bagi calon investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai pedoman pengambilan keputusan dalam menilai dan menentukan saham pada perusahaan pertambangan mana yang paling bagus untuk berinvestasi. 3. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan finansial perusahaan dan dalam menentukan kebijakan yang akan dibuat demi meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham. 4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang sejenis. 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Harga Saham

Saham merupakan surat berharga yang berlaku sebagai bukti penyertaan modal atau pemilikan individu seseorang maupun badan dalam sebuah perusahaan. Anoraga dan Pakarti 2001 mengklasifikasikan nilai saham berdasarkan fungsinya ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut. a. Par Value Nilai nominal Stated Value Face Value, yaitu nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi Ketentuan UU PT No. 11995. Nilai nominal ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. Jumlah saham yang dikeluarkan perseroan dikali dengan nilai nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi suatu perseroan, dan dalam pencatatan akuntansi nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan dalam neraca. b. Base Price Harga Dasar, yaitu harga perdana yang dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. c. Market Price, yaitu harga pada pasar riil, dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya closing price. Harga pasar 13 ini merupakan harga jual dari satu investor ke investor yang lain, yang disebut sebagai harga pasar sekunder. Harga pasar inilah yang menyatakan naik-turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat-surat kabar atau di media-media lainnya.

2.1.2 Analisis Fundamental

Analisis fundamental merupakan analisis terhadap faktor-faktor fundamental ekonomi suatu perusahaan untuk melihat kondisi dan nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham. Nilai perusahaan yang tercermin dalam harga saham perusahaan tidak hanya sebagai nilai nominal saham pada satu periode tertentu, tetapi juga sebagai harapan akan kemampuan perusahaan di masa mendatang untuk memaksimalkan laba bagi para pemegang saham dan sebagai pertimbangan bagi para calon investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi atau tidak dalam perusahaan bersangkutan yang dianalisis. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan cara: 1 mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan 2 menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham Widiasari, 2009. Dalam analisis fundamental, sangat banyak faktor-faktor fundamental yang harus dianalisis untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai kondisi perekonomian perusahaan di masa lalu dan saat ini, serta gambaran prospek perekonomian perusahaan di masa mendatang. Di antara banyaknya 14 faktor-faktor fundamental tersebut, penulis mengambil beberapa rasio keuangan di antaranya yang dianggap sangat penting dan dapat mewakili faktor-faktor fundamental tersebut sebagai variabel data dalam penelitian ini untuk dilihat pengaruhnya terhadap harga saham, yaitu ukuran perusahaan size sebagai skala pengukuran besar kecilnya suatu perusahaan dan price to book value PBV sebagai pengukur tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.

2.1.2.1 Ukuran Perusahaan Size

Ukuran perusahaan Size adalah skala pengukuran atas suatu perusahaan, yang dapat diukur dari besarnya nilai total kekayaan atau total aktiva suatu perusahaan, dari besarnya nilai ekuitas, besarnya total penjualan bersih perusahaan, dari jumlah tenaga kerja, maupun dari unsur-unsur lainnya yang menggambarkan kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengukuran perusahaan berdasarkan total aktiva yang dimiliki dengan menghitung logaritma natural dari total aktiva tersebut. Perhitungan dengan menggunakan logaritma natural dari total aktiva ini digunakan untuk mengurangi perbedaan yang signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar dan perusahaan yang terlalu kecil, sehingga data total aktiva terdistribusi normal. Ukuran perusahaan size dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: 15 Keterangan: Size adalah ukuran perusahaan. Ln of Total assets adalah logaritma natural total aktiva. Total assets adalah total asetaktiva yang dimiliki perusahaan. Menurut Agnes Sawir 2004:101-102 dalam Dewi 2010, ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk alasan yang berbeda, yaitu: 1. Ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Meskipun memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi hambatan bagi perusahaan kecil. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga memerlukan penentuan harga sedemikian rupa agar investor bisa mendapatkan return yang lebih tinggi secara signifikan. 2. Ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya memiliki kelebihan dalam memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran khusus yang lebih menguntungkan, dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang 16 digunakan, semakin besar kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang. 3. Ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return yang membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan, seperti misalnya perusahaan yang sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem manajemen.

2.1.2.2 Price to Book Value PBV

Price to book value PBV adalah rasio keuangan yang digunakan untuk memperbandingkan harga pasar saham terhadap nilai buku saham tersebut untuk mengukur tingkat harga saham, apakah overvalued atau undervalued. PBV menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin rendah nilai PBV suatu saham yang disebabkan turunnya harga saham, mengindikasikan terjadinya undervalued. Keadaan undervalued tersebut dapat mengindikasikan menurunnya nilai, kepercayaan, ekspektasi dan minat pasar akibat menurunnya kualitas dan kinerja fundamental perusahaan. Semakin tinggi nilai PBV dari tahun ke tahun, akan semakin meningkatkan nilai 17 perusahaan di mata investor dan calon investor karena dinilai akan dapat memberikan keuntungan. Sehingga semakin tinggi minat investor dan calon investor akan saham tersebut, akan semakin tinggi pula harga saham. Keterangan: PBV = tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Stock price = harga saham penutupan pada akhir tahun Book value = nilai buku saham

2.1.3 Analisis Risiko Sistematis

Analisis risiko sistematis adalah analisis terhadap risiko sistematis atau yang sering disebut risiko pasar market risk, yang disebabkan oleh faktor- faktor yang menimpa seluruh perusahaan yang berada di dalam satu perekonomian atau pasar, misalnya karena kenaikan pajak, resesi, devaluasi, dan faktor-faktor lainnya. Risiko sistematis merupakan risiko atas sekuritas atau portofolio yang relatif terhadap risiko pasar dan diukur dengan koefisien beta. Koefisien beta saham adalah koefisien yang mengukur kepekaan return suatu saham terhadap perubahan return saham-saham secara rata-rata di pasar indeks pasar. Semakin tinggi tingkat beta, maka semakin tinggi risiko sistematis yang tidak dapat dieliminasi oleh diversifikasi. Untuk menghitung 18 beta suatu saham secara historis, dapat dilakukan dengan cara meregresi antara return historis suatu saham sebagai variabel terikat dan return historis indeks pasar misalnya IHSG sebagai variabel bebas. Koefisien regresi hasil perhitungan tersebut merupakan beta atau risiko sistematis Fauzie, 2012. Dalam mengestimasi beta saham, dapat digunakan model regresi linear untuk persamaan: Dengan : αi = variabel acak yang menunjukkan komponen dari return saham i yang independen terhadap kinerja pasar βi = beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat perubahan Rm Ri = tingkat return saham i, Rm = tingkat return dari index pasar, Dengan berpedoman pada konsep dasar dalam investasi, yaitu “High risk, high return. Low risk, low return”, diharapkan risiko beta yang tinggi menghasilkan tingkat keuntungan yang tinggi juga sehingga akan berpengaruh positif terhadap minat investor yang akhirnya akan meningkatkan harga saham.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sumekar 2003 yang berjudul “Analisis Pengaruh Size, Beta, dan Price to Book Value 19 terhadap Return Saham Studi pada Saham-saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitiannya yang dilakukan pada periode tahun 1999-2001 terhadap 24 emiten, hasil pengujian menunjukkan bahwa secara simultan variabel size, beta, dan price to book value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Begitu juga secara parsial, ketiga variabel independen yang digunakan oleh peneliti terdahulu masing-masing berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian ini juga didukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saleh 2012 yang berjudul “Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pertambangan Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Dalam penelitiannya yang mengambil periode tahun 2007-2010 terhadap perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dibuktikan bahwa faktor fundamental yang disarikan dari informasi akuntansi dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang diwakili oleh variabel earning per share EPS, debt to equity ratio DER, dan price to book value PBV, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Namun, secara parsial variabel PBV, yang juga digunakan oleh peneliti pada penelitian ini, memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap harga saham. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widiasari 2009 yang berjudul “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, menunjukkan bahwa dalam penelitiannya pada periode 2003-2006 terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia, dibuktikan 20 faktor fundamental yang diwakili oleh variabel ROA, DER, dan BVS, serta beta saham yang mewakili risiko sistematis, secara simultan mempengaruhi pergerakan harga saham. Sedangkan secara parsial beta saham juga berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hijriah 2007 dengan penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak, faktor fundamental yang terdiri dari ROA, ROE, DER, price earning ratio PER, EPS, book value BV dan risiko sistematik Beta memiliki pengaruh secara sangat signifikan terhadap harga saham properti. Secara parsial faktor fundamental book value BV, yang dalam penelitian ini juga menjadi bagian dari salah satu variabel independen yang digunakan peneliti, memiliki pengaruh high significant terhadap harga saham, sedangkan risiko sistematik Beta tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham properti di Bursa Efek Jakarta. Nurafiyana 2010 dalam penelitian berjudul “Kemampuan Model Fama French Three Factor Model dan Model CAPM dalam Menjelaskan Return Saham Studi Kasus pada JII Periode Januari 2004 – Desember 2009”, menunjukkan bahwa market pasar, size, dan book to market perbandingan terbalik dari variabel price to book value yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap return saham. Irawan dan Murhadi 2012 dalam penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Three Factor Model dan Persentase Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Return 21 di Bursa Efek Indonesia”, menunjukkan faktor market, size, dan book to market berpengaruh positif terhadap returns. Sugiarto 2011 dalam penelitian berjudul “Analisa Pengaruh Beta, Size, DER dan PBV Ratio terhadap Return Saham”, menunjukkan bahwa variabel beta berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham. Variabel size dan PBV berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham. Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian Sumekar 2003 Analisis Pengaruh Size, Beta dan Price to Book Value terhadap Return Saham Studi pada Saham- saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta Variabel dependen: Return saham Variabel independen: Size, beta dan price to book value Secara simultan, variabel size, beta dan price to book value berpengaruh signifikan pada return saham. Secara parsial, masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hijriah 2007 Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Jakarta Variabel dependen: harga saham Variabel independen: faktor fundamental ROA, ROE, DER, PER, EPS, BV dan risiko sistematik beta Secara simultan, seluruh faktor fundamental dan risiko sistematik mempunyai pengaruh high significant terhadap harga saham properti. Secara parsial, ROE, PER, dan BV berpengaruh signifikan, sedangkan faktor fundamental lainnya dan beta saham tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham. 22 Widiasari 2009 Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel dependen: harga saham Variabel independen: faktor fundamental ROA, DER, BVS dan risiko sistematik beta saham Secara simultan, seluruh variabel independen mempengaruhi pergerakan harga saham. Secara parsial, ROA, DER, dan beta berpengaruh secara signifikan, sedangkan BVS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Nurafiyana 2010 Kemampuan Model Fama French Three Factor Model dan Model CAPM dalam Menjelaskan Return Saham Variabel dependen: return saham Variabel independen: market, size, book to market Hasil pengujian membuktikan bahwa variabel market, size, dan book to market mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap return saham. Sugiarto 2011 Analisa Pengaruh Beta, Size, DER dan PBV Ratio terhadap Return Saham Variabel dependen: Return saham Variabel independen: Beta, size, DER, dan PBV Hasil penelitian menunjukkan bahwa beta mempunyai dampak yang positif tetapi tidak signifikan, size dan rasio PBV mempunyai dampak positif dan signifikan. Irawan dan Murhadi 2012 Analisis Pengaruh Three Factor Model dan Persentase Kepemilikan Asing terhadap Tingkat Return di Bursa Efek Indonesia Variabel dependen: Return saham Variabel independen: Market, size, book to market ratio, dan persentase kepemilikan asing Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor market, size, dan book to market berpengaruh positif terhadap return. Saleh 2012 Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Variabel dependen: Harga saham Variabel independen: EPS, DER, PBV Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel EPS, DER, dan PBV secara 23 Perubahan Harga Saham Perusahaan Pertambangan Go Public di Bursa Efek Indonesia simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan secara parsial, variabel PBV berpengaruh positif tetapi tidak signifikan. Sumber: berbagai jurnal dan penelitian terdahulu data diolah penulis

2.3 Kerangka Konseptual