Uji Normalitas Data Uji Multikolinearitas

35 mengalami penurunan. Sedangkan nilai b akan negatif jika menunjukkan hubungan yang berlawanan. Artinya kenaikan variabel independen akan mengakibatkan penurunan variabel dependen, demikian pula sebaliknya jika variabel independen mengalami penurunan akan mengakibatkan kenaikan pada variabel dependen.

3.8.1 Pengujian Asumsi Klasik

Agar hasil penelitian yang diperoleh menjadi valid atau tidak bias, maka data yang digunakan harus diuji untuk mengetahui apakah sudah memenuhi syarat Best Linier Unbiased Estimator BLUE. Pengujian asumsi klasik ini untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi. Pengujian asumsi terhadap data meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.8.1.1 Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah variabel independen, variabel dependen, atau keduanya terdistribusi normal atau tidak Umar, 2008:181. Data yang baik adalah data yang terdistribusi normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi normalitas data, yaitu dengan analisis statistik dan analisis grafik. a. Analisis Statistik 36 Pengujian normalitas data secara analisis statistik dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam mengambil keputusan mengenai rentang data yang terdistribusi normal atau mendekati normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat dari: 1. Nilai signifikansi atau probabilitas 0,05 menunjukkan distribusi data yang tidak normal. 2. Nilai signifikansi atau probabilitas 0,05 menunjukkan distribusi data yang normal. b. Analisis Grafik Normalitas data juga dapat diuji dengan analisis grafik histogram dan grafik normal probability plot. Dasar pengambilan keputusan tentang normalitas data dapat dilihat dengan cara: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 37

3.8.1.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Erlina 2011 : 102, uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Menurut Supranto dalam Simanjuntak 2006 : 55, secara ekstrim ada kemungkinan dua variabel atau lebih mempunyai hubungan korelasi yang sangat kuat sehingga pengaruh masing-masing variabel independen tersebut terhadap variabel dependen menjadi sulit dibedakan. Deteksi multikolinearitas dalam suatu model dapat dilihat dari nilai tolerance dan dari nilai Variance Inflation Factor VIF. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,10 atau nilai VIF 10, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: a. Jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka tidak terjadi masalah multikolinearitas, artinya model regresi tersebut baik. b. Jika nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka terjadi masalah multikolinearitas, artinya model regresi tersebut tidak baik. 38

3.8.1.3 Uji Heterokedastisitas