BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Pendekatan kualitatif
menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan
menggunakan logika ilmiah Azwar 2005:5. Studi kasus merupakan penyelidikan mendalam indepth study mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga
menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut. Tujuan dari studi kasus adalah untuk mempelajari
secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok, lembaga, ataupun
komunitas, Azwar 2005:8. Dengan metode ini diharapkan dapat melihat secara intensif proses
peralihan fungsi kawasan dari kawasan permukiman menjadi kawasan perdagangan yang terjadi di Kecamatan Medan Area. Baik itu berawal dari latar
belakang, status terakhir, dan interaksi lingkungan yang terjadi dan berkaitan dengan penelitian ini.
3.2 Lokasi Penelitian 3.2.1 Deskripsi Wilayah
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Kecamatan Medan Area adalah salah satu dari 21 Kecamatan yang berada di Kota
Universitas Sumatera Utara
Medan, Profinsi sumatera utara, dan terdiri dari 12 kelurahan. Kecamatan Medan Area berbatasan dengan Kecamatan Medan Maimun di sebelah barat, Kecamatan
Medan Denai di timur, Kecamatan Medan Kota di sebelah selatan, dan kecamatan Medan Perjuangan dan Medan Tembung di sebelah utara. Pada tahun 2006,
kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 107.558 jiwa. Luasnya adalah 9,05 km² dan kepadatan penduduknya adalah 20.005,80 jiwakm²
Gambar 6 Posisi Kecamatan Medan Area Pada Peta Kota Medan
Sumber: Pemkomedan.go.id Keterangan gambar: Kecamatan Medan Area terlihat pada gambar yang
diberi tanda lingkaran merah.
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi pertimbangan dalam penetapan lokasi penelitian pada penelitian ini di karenakan adanya fakta-fakta yang menunjukan peralihan
yang terjadi di kawasan ini, seperti: Munculnya bangunan Rumah Toko Ruko yang berfungsi sebagai tempat berdagang dalam jumlah yang lebih besar,
dibadingkan dengan Bangunan Rumah biasa yang memang hanya berfungsi utama sebagai tempat tinggal. Berubahan Pola perilaku pada masyarakat di
kawasan ini, baik dalam hal perilaku interaksi, perilaku berkegiatan, pola pikir, sampai dengan keputusan dalam memilih pekerjaan.
Selain itu, wilayah Kecamatan Medan Area dipilih karena juga merupakan wilayah yang familiar bagi peneliti. Karena peneliti bermukim di wilayah tersebut
sejak tahun 1993 sampai dengan tahun 2009. Sehingga peneliti juga menyaksikan dan memahami sedikit banyak-nya mengenai kondisi dan situasi wilayah
Kecamatan Medan Area. Khususnya pada masa peralihan dari kawasan permukiman menjadi kawasan perdagangan yang mulai terjadi pada awal tahun
2000.
3.2.2 Potensi Wilayah
Potensi wilayah dapat dilihat dari sarana dan pra-sarana serta kegiatan- kegiatan yang ada di Kecamatan Medan Area. Sarana dan pra-sarana yang ada di
Kecamatan Medan Area yaitu merupakan fasilitas-fasilitas umum yang di butuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Seperti, rumah sakit, sekolah,
rumah ibadah, sampai lapangan olahraga. Selain sarana dan pra-sarana, di Kecamatan Medan Area juga terdapat
industri-industri rumah tangga unggulan yang sudah cukup dikenal di Kota Medan. Seperti, sulaman bordir, sepatu sandal, pengolahan kopi dan Kerupuk
Universitas Sumatera Utara
Ubi, Roti, san sebagainya. Industri-industri rumah tangga ini sangat berperan dalam perekonomian masyarakat-masyarakat di Kecamatan Medan Area. Dengan
adanya industri-industri rumah tangga ini, selain membuka lapangan pekerjaan yang dapat memperkecil angka pengangguran juga dapat mengasah sumber daya
manusia di Kecamatan Medan Area menjadi lebih baik.
Tabel 3 Data-data sarana dan Pra-sarana di Kecamatan Medan Area
NO. Nama Sarana dan Pra-sarana
Jumlah 1.
Rumah Ibadah 155 unit
2. Rumah Sakit
4 unit
3. Puskesmas
3 unit
4. Balai Pengobatan Umum BPU
11 unit
5. Balai Kesehatan Ibu dan Anak BKIA
3 unit
6.
Lapangan Olahraga 21 unit
Tabel 4 Data-data Sekolah di Kecamatan Medan Area pada Setiap Kelurahan
N O.
Nama Kelurah
an TK
Nege ri
TK Swast
a SD
Nege ri
SD Swast
a SMP
Nege
ri SMP
Swast a
SMA Nege
ri SMA
Swast a
Univ Akade
mi Swasta
1 Sukaram
ai I -
3 11
1 -
1 -
- -
2 Sukaram
ai II -
1 -
- -
- -
- 2
3 Tegal
Sari I -
1 -
1 -
1 -
- -
4 Tegal
Sari II -
2 2
2 -
1 -
- 1
5 Tegal
Sari III -
2 3
3 -
2 -
2 -
6 Kota
Matsum I -
1 2
- -
- -
- -
7 Kota
Matsum II
- 2
2 3
- 4
- 4
-
8 Kota
Matsum IV
- 2
- 2
- 2
- 1
-
9 Pasar
- 4
6 3
- 4
- 3
-
Universitas Sumatera Utara
Merah Timur
10
Pandau Hulu II
- 1
2 2
1 2
1 2
-
11
Sei Rengas II
- -
- -
- -
- -
1
12 Sei
Rengas Permata
- 2
- 3
- 3
- 2
1
Jumlah -
21 28
20 1
20 1
14 5
Total Sekolah 21
48 21
15 5
Tabel 5 Industri-Industri Rumah Tangga di Kecamatan Medan Area
NO. Jenis Industri
Rumah Tangga Jumlah Usaha
Unit Rata-Rata
Produksi Bulan
Jumlah Tenaga
Kerja 1.
Perabot Rumah Tangga 12 unit usaha
1534 set 69 orang
2. Moulding dan
Komponen Bahan Baku 2 unit usaha
250.000 ton 10 orang
3. Komoditi anyaman
2 unit usaha 46.000 buah
23 orang
4.
Sulaman Bordir 24 unit usaha
73.272 potong
120 orang
5. Sepatu Sandal
48 unit usaha 611.140 pasang
327 orang
6. Konfeksi
191.287 unit usaha
4766 lusin 1.860 orang
7. Komoditi Pengolahan
Kopi 13 unit usaha
890 ton 70 orang
8. Komoditi Syrup
Markissa 4 unit usaha
53.000 slusin 18 orang
9. Komoditi Roti Bika
Ambon 8 unit usaha
366.400 kotak 40 orang
10. Komoditi Produksi
Kerupuk Ubi 2 unit usaha
81.500 bungkus 9 orang
3.3 Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis
Unit analisis adalah suatu yang diperhitungkan sebagai subjek dalam suatu penelitian. Salah satu cara atau karakteristik dari penelitian sosial adalah
menggunakan apa yang disebut “unit of analysis”. Hal ini dimungkinkan karena
Universitas Sumatera Utara
setiap objek penelitian memiliki ciri dalam jumlah yang cukup luas seperti karakteristik individu tentunya meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan,
status sosial dan tingkat penghasilan. Ada sejumlah unit analisis yang lazim digunakan pada kebanyakan penelitian sosial. Yaitu, individu, kelompok,
organisasi, sosial. Unit analisis data adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian.
Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengalami dampak pada peralihan kawasan dari kawasan pemukiman
menjadi kawasan perdagangan di Kecamatan Medan Area, Kota Medan.
3.3.2 Informan
Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian,
Bungin 2007:76. Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Medan Area, baik yang hanya bermukim di wilayah
tersebut maupun yang melakukan aktivitas perdagangan. Pada pemilihan informan peneliti mengaktegorikan pada dua kategori,
yaitu informan kunci dan informan biasa.
a. Informan Kunci
Informan kunci adalah masyarakat yang menempati wilayah tersebut, dari sebelum munculnya peralihan kawasan sampai terjadinya peralihan kawasan
di Kecamatan Medan area dari kawasan permukiman menjadi kawasan perdagangan, atau disebut juga sebagai penduduk lama.
Penentuan informan kunci ini didasari oleh pemikiran, bahwa masyarakat- masyarakat tersebut dinilai memahami dan mengetahui kondisi dan situasi
Universitas Sumatera Utara
Kecamatan Medan Area, mulai dari masih menjadi kawasan permukiman sampai pada proses peralihan kawasan menjadi kawasan perdagangan.
Berikut adalah profil-profil informan kunci, yang merupakan penduduk lama di kecamatan Medan Area dan masih menempati wilayah tersebut
sampai penelitian ini dilakukan.
1. Rahimah Lubis
Ibu rumah tangga berusia 42 tahun yang bertempat tinggal di jalan Halat. Sudah sejak lahir tinggal di Kecamatan Medan Area, karena orangtuanya juga
merupakan penduduk asli kecamatan Medan Area. Ibu dari empat anak ini mengatakan kalau saat ini ia sudah tidak merasakan kenyamanan tinggal di tempat
tinggalnya saat ini. Tapi untuk pindah dari kawasan tersebut ia mengatakan juga terlalu berat karena sudah terbiasa tinggal di kawasan yang menurutnya cukup
strategis ini.
2. Zainal Arifin Piliang
Pria berdarah padang yang sudah sejak lahir atau 53 tahun tinggal di Kecamatan Medan Area ini sehari-harinya berprofesi sebagai penarik becak
motor. Sebelum menjadi penarik becak motor, Zainal bekerja sebagai penarik becak dayung dan sekali-sekali berkerja tidak tetap sebagai kuli bangunan.
Walaupun merasa tersisih dengan warga-warga pendatang yang memiliki pekerjaan lebih baik yaitu sebagai pedagang di kawasan tersebut. Ia mengaku juga
sangat mendukung kawasan ini berubah menjadi kawasan perdagangan. Karena menurutnya, selama ini Kecamatan Medan Area sering dianggap sebagai kawasan
kumuh. Sehingga kemunculan-kemunculan pertokoan-pertokoan tersebut dapat merubah pandangan orang terhadap Kecamatan Medan Area.
Universitas Sumatera Utara
3. Yusrizal
Warga jalan Rahmadsyah yang berusia 32 tahun ini sehari-harinya bekerja sebagai satpam di salah satu komplek pertokoan yang juga terletak di kawasan
Kecamatan Medan Area. Menurutnya, peralihan kawasan ini memiliki dampak yang baik bagi masyarakat disini. Terutama anak-anak muda setempat yang
umunya memiliki tingkat pendidikan hanya sampai SMA. Menurutnya banyak pekerjaan yang bisa didapatkan oleh pemuda setempat
dengan munculnya pertoko-tokoan tersebut, walaupun tanpa pendidikan yang tinggi. Hal tersebut menurutnya dapat menghilangkan premanisme yang memang
sejak dahulu marak di wilayah tersebut.
4 Arif Rahman
Pemuda Etnis melayu ini mengatakan bahwa peralihan yang terjadi saat ini ditempat tinggalnya harusnya dapat diseimbangkan oleh kebijakan-kebijakan
pemerintah yang dapat membantu peralihan kawan ini menjadi stabil dan terarah. Pria yang berusia 24 tahun yang masih duduk di perguruan tinggi swasta
ini mengatakan kalau ia merasa wilayahnya saat ini seperti di eksploitasi oleh pihak-pihak luar yang hanya mencari keuntungan di wilayah yang memang
strategis ini.
5. Mariati
Warga etnis Jawa yang bertempat tinggal di jalan A.R Hakim ini tidak terlalu memusingkan hal-hal yang terjadi saat ini karena peralihan kawasan. Bagi
perempuan yang membantu suaminya dalam mencari nafkah dengan membuka kedai yang menjual kebutuhan dapur seperti sayur-mayur, ikan, dan bumbu dapur
lainnya ini, selama kebutuhan-kebutuhan pokok rumah tangga masih bisa
Universitas Sumatera Utara
didapatkan. Ia hanya menjalani saja. Walaupun belakangan ini, beliau menyadari ada hal-hal yang membuat kehidupannya tidak tentram seperti tingkat kemanan
dan kurang memadainya sarana dan prasarana.
6. Muhammad Yahya
Pria berusia 42 tahun yang berprofesi sebagai PNS ini, menganggap bahwa kawasan Kecamatan Medan Area tidak semuanya beralih fungsi. Hanya
beberapa kelurahan yang mengalami peralihan fungsi menjadi kawasan perdagangan. Tapi walaupun begitu, ia mengakui hampir seluruh kecamatan
bahkan yang berada di luar kecamatan ini merasakan dampak dari peralihan ini. Menurutnya juga, kawasan ini masih dalam tahap awal peralihan. Ia
memprediksikan, bahwa peralihan dan pembangunan ini akan terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Ia berharap bahwa potensi yang ada di
Kecamatan Medan Area semakin berkembang dengan baik, bukan malah sebaliknya.
7. Nurhayati
Nurhayati adalah seorang warga Jalan Medan Area Selatan yang bersuku Aceh dan sudah
Menempati wilayah tersebut selama empat puluh tiga tahun atau tepatnya semenjak ia lahir. Bagi nurhayati, Kecamatan Medan Area merupakan kecamatan
yang strategis, tidak hanya untuk menjadi tempat bermukim, melainkan juga sebagai tempat berdagang.
Menurut ibu dari empat anak ini, sasat ini Kecamatan Medan Area tidak terlalu nyaman untuk ditempati sebagai tempat tinggal. Namun begitu ia masih
Universitas Sumatera Utara
bertahan di wilayah ini karena sudah terbiasa dengan wilayah ini, ditambah lagi hampir seluruh keluarga besarnya juga bertempat tinggal di wilayah ini.
8. Abu Bakar Nasution
Pria berdarah mandailing ini memang bukan merupakan warga yang menempati Kecamatan Medan Area semenjak lahir, dan juga tidak memiliki
banyak keluarga di wilayah ini. Tetapi ia sudah menempati Kecamatan Medan Area selama liampuluh tahun lebih. Dahulu, yang menjadi alasan bagi Abu bakar
untuk menempati wilayah ini adalah lokasinya yang nyaman karena masih banyaknya lahan-lahan kosong dan pepohonan sehingga tidak terlalu padat dan
sesak untuk dijadikan tempat tinggal. Selain itu, pada lokasi ini tidak sulit ditemukannya fasilitas-fasilitas umum yang juga membantu manusia dalam
berkegiatan seheari-hari. Seperti, Bank, sekolah, temapt ibadah yang banyak, sampai pasar tradisional.
9. Rahmadi
Pria yang sehari-harinya adalah sebagai penjual sate padang ini bermukim di wilayah tersebut karena menikahi wanita yang sudah terlebih dahulu bermukim
di Kecamatan Medan Area. Walaupun begitu, Rahmadi sendiri sudah lebih dari tiga puluh tahun menempati wilayah ini.
Melihat situasi dan kondisi wilayah yang semakin tidak kondusif sebagai tempat tinggal semenjak adanya peralihan kawasan, sempat terpikir oleh warga
berdarah padang ini untuk meninggalkan dan berpindah tempat tinggal. Tapi hal tersebut belum ia lakukan, karena menurutnya saat ini masih memiliki nilai positif
bagi pekerjaannya. Semakin banyak pertokoan yang di bangun di wilayah tersebut, maka semakin banyak pula warga yang berada di Kecamatan medan
Universitas Sumatera Utara
Area, dengan begitu membuka peluang lebih banyak lagi bagicalon pembeli dagangannya.
10. Sumarno
Pria berdarah padang ini sudah lebih dari tiga puluh tahun menempati wilayah Kecamatan Medan Area. Sumarno menempati wilayah tersebut,
dikarenakan oleh tuntutan pekerjaannya sebagai penjaga gudang beras yang berada di kawasan tersebut. Sumarno selama ini bertempat tinggal di gudang
tersebut bersama ibu, istri, dan ketiga anaknya. Walaupun alasannya bermukim di wilayah tersebut karena pekerjaannya,
namun Sumarno mengetahui secara detail kondisi dan situasi di Kecamatan medan Area.
b. Informan Biasa