Karakteristik Anak Usia Awal Sekolah Dasar

39 menjadi ibu rumah tangga.Mereka mengurus anak meereka sendiri.kenyataannya, kesempatan itu belum termanfaatkan dengan baik.

4. Karakteristik Anak Usia Awal Sekolah Dasar

Masa kanak-kanak merupakan masa yang belum stabil, dan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.Piaget berpendapat, bahwa karakteristik perkembangan anak-anak usia 7-12 tahun termasuk pada tahap operasional konkret, antara lain: “…the children can perform opration that involve objects, and they can reason logically as long as reasoning can be applied to specific or concrete example. For instance, concrete operational thinkers cannon imagine the step necessary to complete an algebraic equation, which is too abstract for thingking at this stage of development.”, Santrock, 2011 Anak –anak dapat melakukan hal yang melibatkan banyak objek, dan mereka bisa beralasan logis sepanjang alasan tersebut dapat digunakan secara spesifik atau contoh yang konkret nyata.Sebagai contoh, pemikir operasional konkret tidak dapat membayangkan langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perbandingan dalam aljabar, hal itu sangat abstrak untuk dipikirkan oleh perkembangan tahap ini. Menurut teori Oswald Kroh Kartono, 2007 perkembangan fungsi pengamatan anak pada usia awal sekolah dasar: 1 Peiode sintese-fantastic 7-8 tahun, segala hasil pengamatan anak merupakan kesan yang totalis atau global, sedangkan 40 sifatnya masih samar-samar dan kesan tersebut dilengkapi dengan fantasi anak. 2 Periode relisme naif 8-10 tahun, anak bisa membedakan bagian tapi belum bisa menghubungkan satu dengan yang lain dalam hubungan totalitas. Unsur fantasi sudah benyak diganti dengan pengamatan konkrit. Periode diatas dapat dilihat perkembangan kemampuan anak sesuai dengan umurnya. Hal ini menjadi acuan dalam menentukan media yang sesuai dengan kebutuhan anak. Sedangkan menurut Santrock 2002: 42 pada tahap yang diklasifikasikan oleh Erikson, anak pada usia pertengahan kanak-kanak atau awal sekolah dasar cenderung tekun dan rendah diri, mereka beralih dari masa kanak- kanak yang penuh dengan imajinasi pada masa mengarahkan energy mereka terhadap penugasan pengetahuan dan keterampilan intelektualnya. Bahaya pada tahap ini adalah perasaan tidak berkompeten dan tidak produktif, maksud dari pernyataan tersebut adalah anak sudah mempunyai pikiran untuk menjatuhkan orang lain dan muncul perasaan sombong apabila kemampuannya lebih menonjol daripada teman sebayanya. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008:107 Kemampuan berpikir anak ditandai dengan munculnya aktivitas-aktivitas mental seperti: mengingat, memahami, dan memecahkan masalah. Pengalaman 41 hidupnya memberikan dampak dalam mempertajam konsep. Anak sudah sudah lebih mampu berpikir, belajar, mengingat, dan berkomunikasi, karena proses mengklasifikasi dan mengurutkan suatu benda berdasarkan ciri-ciri suatu obyek. Perkembangan anak meliputi beberapa perkembangan yaitu: 1 Perkembangan kognitif Anak dalam tahap ini memiliki kemampuan berpikir anak masih terbatas pada hal yang bersifat konkrit atau nyata. Anak dapat melakukan kegiatan yang melibatkan banyak obyek, mereka juga dapat mengutarakan alasan - alasan atas tindakan yang mereka lakukan. mampu mengenali penanda jalan, mampu mengelompokkan hal-hal yang membuatnya mulai untuk melakukan penalaran dan menarik kesimpulan atas benda atau seatu kejadian. selain itu, ego anak mulai berkurang dan mulai senang untuk berinteraksi dengan teman sebaya bahkan membentuk suatu kelompok untuk saat bermain. 2 Perkembangan fisik Anak tumbuh lebih tinggi, berat badan mulai bertambah dan kontrol keseimbangan badan mulai stabil. akan tetapi tumbuh kembang fisik antara satu anak dengan anak yang lain tergantung dari beberapa hal, seperti Gen bawaan, asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan anak, dan berbagai kegiatan yang melibatkan gerakan anak, seperti berlari, melompat, menendang 42 dan lain-lain sebagainya, serta kebiasaan yang dilakukan sehari- hari. Apabila anak tidak ada motivasi untuk bergerak, maka pertumbuhan fisik anak tidak akan optimal. 3 Perkembangan bahasa Perkembangan bahasa pada fase ini yaitu, terlihat perubahan perbendaharaan kata dan tata bahasa. Anak akan merespon pertanyaan dari orang dewasa dengan jawaban yang singkat. Belajar membaca merupakan salah satu cara yang ditempuh agar anak lancar berkomunikasi. Dengan membaca anak akan menemukan banyak kosa kata, sehingga perkembangan bahasanya bertambah. 4 Perkembangan moral Berkembangnya moral pada fase kanak-kanak tingkat akhir dapat dilihat dari perkembangan anak dalam memahai aturan- atruran yang ada dilingkungannya. Tidak hanya aturan, pemahaman mengenai etika dan norma yang ada dalam masyarakat atau lingkungan sekitar mereka juga mempunya pengaruh yang cukup kuat dalam membentuk moral anak tersebut. 5 Perkembangan emosi Emosi adalah perasaan yang dihasilkan oleh seseorang. Perasaan dibagi menjadi dua, yaitu perasaan yang menyenangkan dan perasaan yang tidak menyenangkan. 43 Perasaan tidak menyenangkan berupa amarah, takut, kesal, sedih, cemas, dan lain sebagainya, haltersebutakan merugikan perkembangan social anak. Sedangkan yang menyenangkan seperti: bahagia. Tentunya kata bahagia mempunyai makna yang cukup luas, sebab bahagia mencakup kasih sayang, suka cita, rasa ingin tahu, dan lain-lain. Ciri-ciri emosi pada masa kanak-kanak, yaitu: Emosi anak berlangsung relatif lebih singkat, kuat dan hebat, mudah berubah, tampak berulang-ulang, respon emosi anak berbeda- beda, emosi anak dapat diketahui atau dideteksi dari gejala tingkah lakunya, emosi anak mengalami perubahan dalam kekuatannnya, perubahan dalam ungkapan-ungkapan emosional 6 Perkembangan social Perkembnagan social anak terjadi pada saat anak mulai bergaul dengan orang lain, termasuk orang-orang yang ada dilikngkungan keluarganya secara terus-menerus. Dua hal yang mempengaruhi perkembangan social anak yaitu: Kegiatan bermain dan teman sebaya, a Kegiatan bermain, anak pada usia ini anak akan leih suka untuk bermain secara berkelompok. Menjalin interaksi antar teman memberikan pengalaman berharga, sehingga hal tersebut memberikan ruang bagi anak untuk belajar menghargai sesame teman atau orang lain. 44 b Teman sebaya, rentang usia 6 hingga 9 tahun, anak-anak mulai mengenal teman sebaya sebagai bagian dari lingkungan social. Biasanya teman sebaya adalah teman disekolah dan teman sebaya atau hamper sebaya yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggal. Teman sebaya mempunyai peran besar dalam pengembangan konsep diri dan pembentukan harga diri anak. Interaksi yang dihasilkan oleh tiap anak akan mendapat respon yang berbeda, akan ada yang menyukai dan aka nada yang tidak menyukai. 3 Kepribadian Kemapuan anak berkembang lebih cepat seiring perkembangan jaman. Anak dituntut lebih aktif dan mandiri dalam belajar. hal tersebut tentunya baik untuk perkembangan anak secara mental dan fisik Kepribadian yang berkembang masa kanak-kanak, sebenarnya adalah pantulan dari kepribadian orangtuanya. Sehingga pada masa-masa ini orangtua berperan dalam pembentukan kepribadian anak Kato:2015. Carl Jung membagi kepribadian menjadi beberapa tipe pribadi yang berbeda, yaitu: a Introvert, seseorang dengan keprinadian tertutup. Seseorang dengan kepribadian ini biasanya mengungkapkan diringa secara bertahap, tipe ini akan mengungkapkan siapa dirinya 45 kualitas diri apabila dia sudah mempunyai hubungan yang cukup dalam atau orang yang sudah dikenal cukup lama. b Extrovert, kepribadian terbuka, orang dengan sifat terbuka selalu menampilkan diri apa adanya, mempunyai pembawaan yang bertolak belakang dengan kepribadian introvert. c Thinking, pemikir, biasanya seseorang dengan keribadian ini melakukan sesuatu sesuai dengan pertimbangan secara logis masuk akal. Dia mempunyai alasan yang masuk akal untuk setiap tindakan atau keputusan yang diambil. d Sensing atau lebih dikenal sebagai pengindraan. Pengindraan disini diartikan sebagai kepekaan indrawi, dapat merasakan keadaan sekitar sebelum orang lain mengetahui. Tipe ini dapat mengenali ruang dengan yang pernah dia masuki, dan memiliki kecermatan tinggi. a. Feeling, orang dengan kepribadian ini cenderung menggunakan perasaan dalam mengambil keputusan atau melakukan tindakan. Biasanya seorang dengan kepekaan rasa yang tinggi cenderung emosional e Intuitions, Kepribadian ini cendrung menggunakan intuisi nurani untuk melakukan setiap hal yang kana dilakukan. Seseorang dengan kepribadian ini juga akan menggunakan nurani dalam memahami sesuatu hal atau mempelajari hal baru. 46 f Judging:, seorang penilai biasanya merencanakan apapun yang kan mereka kerjakan. Suka menilai suatu keput g Perceiving, Seorang perceiving atau pengamat lebih suka mengamati hal ada yang disekelilingnya. 4 Kecerdasan Yang Berkembang Pada Anak Setiap anak memiliki kemampuan yang menonjol yang kadang belum perhatikan secara cermat oleh orangtua. Anak dijuluki bodoh”apabila mendapatkan nilai yang kurang bagus dalam pembelajarannya disekolah, padahal kepandaian anak bukan menjadi tanggung jawab guru seorang, melainkan kolaborasi antara peran keluarga dan guru. Setiap anak pasti mempunyai kemampuan menonjol dan akan berbeda dengan anak yang lain. Kemampuan tersebut disebut dengan kecerdasan ganda. Gardner dalam Budiningsih,2008:112 menemukan bahwa kecerdasan manusia tidak hanya mempunyai satu kecerdasan, melainkan sekumpulan kecerdasan dari berbagai aspek yang tergabung menjadi satu, akan tetapi setiap manusia memiliki tingkat atau perkembangan kecerdasan yang berbeda. kecerdasan ganda yang diketahui melalui penelitian ada 8 kecerdasan, kemudian diikuti oleh tokoh lainnya sehingga menjadi 10 kecerdasan, seperti visual spasial, linguistic bahasa, intrerpersonal, intrapersonal, naturalis, musical, kinestetik, logika matematika, dan eksistensial spiritual. Kesembilan 47 kecerdasan tersebut bekerja dalam satu hubungan yang unik dan rumit. Tiap kecerdasan akan memiliki cara berbeda dalam gaya belajarnya. c Visual spasial, Seseorang memiliki kemapuan dalam megambarkan dan memvisuaisasikan. Kecerdasan ini melibatkan kemampuan seseorang dalam warna, garis, bentuk, ruang, ukuran serta hubungan dari beberapaelemen tersebut. Seseorang dengan kecenderungan kecerdasan ini biasanya membutuhkan gambar atau gerakan dalam pembelajaran. d musical ritmik, kecerdasan ini mencakup kecerdasan dalam bidang music, sensitive terhadap mood dan emosi serta sangat menyukai serta mengerti music. Anak dengan kecerdasan ini akan senang melantungkan sebuah lagu meskipun hanya bergumam, atau memainkan instrument dengan memukul beberpa peralatan yang ada disekitarnya. e Naturalis, kecendungan seseorang pada ketertarikannya pada alam atau lingkingan sekitar, mampu menggolongkan obyek, berinterraksi dengan tumbuhan dan hewan. Tidak hanya pada alam akan tetapi seorang dengan kecerdasan ini mampu membedakan benda buatan manusia. Ketertarikan seseorang terhadap sebuah benda, seperti gemar mengoleksi botol kaca dari berbagai jenis bentuk, memelihara binatang atau tanaman, senang mendaki gunung atau aktivitas lain yang melibatkan diri dengan alam. Semua itu adalah sikap natural yang ditimbulkan manusia. 48 f Linguistic, kecerdasan linguitik mencakup kemampuan seseorang untuk memahami bahasa dalam komunikasi, lebih tepatnya seseorang yang memiliki kemampuan menggunakan kata secata efektif.. kepekaan kecerdasan linguistic terhadap arti kata,urutan kata, suara, ritme, dan intonasi dari kata yang diucapkan. Seseorang anak dengan kecerdasan ini biasanya mampu memainkan atau memanipulasi kata dalan menyampaikan informasi. Mempunyai perbendaharaan kata yang luas, menyukai hal-nal seperti rima, puisi, atau permainan kata dalam mengekpresikan diri melalui bahasa lisan atau bahasa tulis. g Logika matematika, Kecerdasan inidimiliki seseorang yang menyukai bidang analitik dan saintik, missal dalam bidang perhitungan dan analisisnya, dengan kata lain orang yang memiliki kecerdasan ini biasanya terampil dalam mengolah angka, suka ketepatan dan suka berpikir abstrak dan terstrukur. h Interpersonal, Kemampuan seseorang dalam berkomunikasi degan yang lain, mampu sbagai mediator, dan orang yang mudah bergaul. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ekspresi wajah, suara, gerakan tubuh, dan mampu memberikan respon yang tepat saat berkomunikasi. Seorang anak dengan kecerdasan ini biasanya sangat suka untuk belajar berkelompok, senang memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran ataupun diluar pembelajaran, senang menentukan suatu aturan dalam kelas, juga menikmati kegiatan 49 yang melibatkan mereka untuk melakukan pengamatan pada interaksi manusia serta berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, seperti wawancara. i Intrapersonal, kecenderungan seeorang untuk mengetahui dirinya sendiri. Kecedasan in merujuk pada kemampuan sseorang untuk mengerti siapa dirinya, memperhatikan etika hidup dan mampu memotivasi dirinya sendiri. j Kinestetik, Kemampuan pegendalian fisik yang sangat baik, ahli dalam pekerjaan tangan, suka menyentuh dan memanipulasi obyek. Kecerdasan ini cenderung untuk belajar dengan melakukan atau mempraktikkan langsung apa yang dia pelajari apabila sesuatu tersebut dapat dilakukannya sendiri. Ketrampilan fisik yang yang terlibat dalam kecerdasan ini seperti: keseimbangan, kelenturan, kekuatan, daya tahan, dan koordinasi gerak. Biasanya anak dengan kecerdasan ini cenderung senang bergerak, tidak hanya berolahraga, namun kegiatan seperti menari dan membuat kerajinan tangan juga termasuk dalam kecerdasan ini. k Eksistensial Spiritual, Kecerdasan pada bidang spiritual ditunjukkan dengan perilaku baik yang ditimbulkan dan rajin dalam mejalankan ibadahnya. Hal tersebut timbul dari akibat lingkungan dan peran orang-orang yang ada disekelilingnya. Anak dengan kecedasan ini biasanya mampu menangkap esensi dari agama yang dianut. 50

B. Kerangka Berpikir