Tinjauan Modul Pembelajaran KAJIAN TEORI

17 9 Media memberikan kesempatan pada seseorang untuk belajar mandiri. 10 Media mampu meningkatkan keterbacaan baru. 11 Media mampu meningkatkan efek sosialisai. 12 Media mampu meningkatkan kemampuan ekspresi diri.

C. Tinjauan Modul Pembelajaran

a. Pengertian Modul Pembelajaran

Modul merupakan bahan ajar cetak.Menurut Kemp dan Dayton Belawati, 2003:1.15, media pembelajaran dapat menjembatani keterbatasan jarak, ruang dan waktu.Media yang dirasa tepat untuk orangtua adalah Modul. Modul merupakan bahan ajar cetak yang terdiri dari sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat difungsikan untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Modul dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta pembelajaran Depdiknas,2008. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, modul adalah kegiatan program belajar-mengajar yang dapat dipelajari oleh peserta didik dengan bantuan minimal dari pendidik atau pembimbing, meliputi perencanaan tujuan yang akan dicapai secara jelas, penyadiaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan dan alat penilai, serta pengukuran keberhasilan peserta didik dalam penyelesaian pembelajaran. 18 Berdasarkan define-definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa modul merupakan satuan unit yang memuat informasi tertentu dan dapat dipelajari secara individu oleh pebelajar, serta memiliki standar pengukuran tersendiri.

b. Karakteristik Modul Pembelajaran Parenting

a. Karakteristik Modul untuk Orangtua

1 Memenuhi karakteristik sebagai modul yang baik Modul sebagai media pembelajaran yang dirancang khusus dengan pedoman-pedoman yang sudah ditetapkan, Berikut merupakan karakteristik modul menurut Depdiknas 2008: a Self Instructional, modul dirancang sebagai bahan ajar cetak yang tergolong mandiri sehingga seseorang dapat belajar secara mandiri dengan begitu orangtua dapat mempelajarinya setiap saat. b Self Contained; yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh. c Stand Alone berdiri sendiri, yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media pembelajaran lain. d Adaptive adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. 19 Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu. Modul yang dikembangkan termasuk dalam kategori adaptif, hal tersebut dibuktikan dengan materi yang terbatas hanya untuk orangtua yang memiliki anak usia awal sekolah dasar. Apabila umur anak sudah melebihi batas materi, maka modul tidak dapat digunakan sebagai rujukan. e User Friendly, modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Modul menggunakan jenis font dan tanda yang dapat memudahkan pembaca untuk memcari informasi serta membacanya. 2 Memenuhi kelengkapan komponen modul Modul memiliki beberapa komponen, menurut Sungkono 2013 antara lain: a Tinjauan mata pelajaran adalah paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi mata pelajaran yang mencakup: deskripsi mata pelajaran, kegunaaan mata pelajaran, kompetensi dasar, bahan pendukung lainnya kaset, kit, dll, dan petunjuk belajar. Modul pembelajaran yang 20 dikambangkan tidak menggunakan media pendukung lainnya. b Pendahuluan, setiap pendahuluan dalam modul memuat kerangka dasar materi, indicator yang harus dicapai, berisi tujuan belajar, dan petunjuk teknis penggunaan modul. c Kegiatan belajar merupakan materi pokok yang harus dikuasai oleh pengguna modul tersebut, dalamnya terdapat sub-sub yang dinamakan dengan kegiatan belajar yang telah disesuaikan dari tingkat kemudahannya. d Rambu-rambu jawaban latihan, untuk mengarahkan pengguna modul dalam menjawab soal latihan sebagai pendukung tercapainya kompetensi pembelajaran. Modul ini tidak menggunkan rambu-rambu latihan karena tes formatif yang digunakan tidak berupa multiple choice. e Rangkuman merupakan inti dari materi tiap kegiatan belajar, rangkuman mengandung poin-poin penting dari materi dan bersifat menyimpulkan dengan kalimat yang mudah dipahami pembaca. f Tes formatif, bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan pengguan terhadap materi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan, dengan kata lain mengukur ketercapaian tujuan belajar yang telah dirumuskan.Tes formatif yang digunakan oleh peneliti tidak berupa multiple choice karena materi 21 dimuat adalah parenting sehingga tes yang buat berupa pertanyaan dan ajakan. g kunci jawaban tes formatif merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada pada tes formatif. Modul yang dikembangkan tidak menggunakan kunci jawaban karena pertanyaan dan ajakan dalam modul akan menghasilkan jawaban yang berbada untuk individu yang menjawabnya. 3 Memenuhi unsur-unsur grafis Modul mengandung unsur-unsur grafis yang sesuai sasaran dari atau pengguna dari modul tersebut. Menurut Puji Riyanto 2005 unsur utama grafis ada 5, yaitu: a Teks tulisan, Modul yang layak seharusnya memuat teks yang dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Ukuran huruf, jenis huruf, tata letak huruf dan kalimat, harus diperhatikan dengan cermat dan disesuiakan dengan karakteristik pembaca. Penelitian ini menggunakan orangtua sebagai sasarannya, sehingga teks yang digunakan sesuai dengan karakter orang dewasa. b Ilustrasi gambar, photo, merupakan unsur yang vital dan dapat disajikan mulai dari goresan atau titik sederhana sampai dengan yang kompleks. Fungsinya untuk menarik 22 perhatian, merangsang minat, memberikan eksplanasi atas pernyataan, menonjolkan keistimewaan daripada produk, memenangkan persaingan, menciptakan suasana khas, dramatisasi pesan, dan menonjolkan suatu merk atau semboyan dan mendukung judul iklan. Modul menggunakan ilustrasi dalam sebagai penguat dari materi yang ada pada modul. c Rentangan adalah spanduk yang didalamnya terdapat satu atau dua kata yang kuat untuk menjelaskan suatu pesan. dalam modul ini menggunakan rentangan yang sesuai dengan komposisi modul. Penggunaan rentangan hanya pada tips-tips yang dituliskan oleh penulis. d Warna adalah sesuatu yang sangat penting warna mampu memberikan sugesti yang mendalam dapat memberikan dampak psikologis. Dalam sebuah desain komposisi warna berarti to compose yang berarti mengarang, menyusun, atau mengubah. Warna yang digunakan dalam modul ini sesuai dengan karakter orang desawa yaitu warna-warna teduh dan lembut seperti abu-abu, biru, coklat muda, dan lain-lain. e Pancaran, digunakan sebagai penekanan terhadap pesan. dalam pembuatan suatu karya grafis diperlukan penekanan pada obyek tertentu yang spesifik dan diarahkan sebagi center of interest. 23

c. Kelebihan dan kekurangan Modul Pembelajaran

Media yang modul yang dikembangkan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Menurut Belawati 2003: 2.15 modul mempunyai beberapa kelebihan antara lain, antara lain: a. Mudah dibawa kemana-mana b. Mudah dipelajari kapan saja dan dimana saja c. Tidak memerlukan alat khusus dalam penggunaanya d. Merupakan media paling tepat untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan prinsip-psinsip umum serta abstrak dengan argumentasi yang logis. Modul parenting yang dikembangkan memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut: 1 Tidak mampu dalam mempresentasikan gerak atau suatu kejadian. 2 Terkadang pemaparan materi cenderung linear 3 Untuk membuat modul dengan kualitas yang baik, modul harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. 4 Modul bersifat satu arah, sehingga saat tidak ada interaksi dengan orang yang berkompetensi dibidangnya maka tidak terjadi umpan balik apabila pengguna mengalami kesulitan dalam memahami materi. 24

d. Manfaat Modul Pembelajaran

Modul memiliki beberapa manfaat dari modul menurut Depdiknas 2008 antara lain: 1 Meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap muka secara teratur karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi masyarakat 2 Menentukan dan menetapkan waktu belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan belajar peserta didik 3 Secara tegas mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik secara bertahap melalui kriteria yang telah ditetapkan dalam modul 4 Mengetahui kelemahan atau kompetensi yang belum dicapai peserta didik berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam modul sehingga tutor dapat memutuskan dan membantu peserta didik untuk memperbaiki belajarnya serta melakukan remediasi.

e. Prosedur Pengembangan Modul Pembalajaran

Pengembangan modul dapat dilakukan dengan berbagai cara, menurut Tian Belawati 2003: 217 pengembangan modul dibagi menjadi 5 tahap, yaitu: analis, perancangan, pengembangn, evaluasi, dan revisi. a. Analisis Kebutuhan Modul Analisi kebutuhan dilakukan untuk mengetahui modul yang dibutuhkan oleh pebelajar. Analisis ini bertujuan untuk 25 mengidentifikasi dan menetapkan jumlah dan judul modul yang harus dikembangkan. Analisis yang dilakukan tidak terbatas pada judul tapi juga konten yang harus dimasukkan dalam modul. Modul yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Pengembangan yang dilakukan oleh peneliti dikhususkan untuk orang dewasa khususnya orangtua. Materi yang akan dimasukkan dalam modul berisi tentang parenting yang diorintasikan pada pola asuh, perkembangan anak, gaya belajar, kecerdasan ganda, kepribadian anak, komunikasi dalam keluarga, dan lingkungan belajar anak usia awal sekolah. b. Perancangan Perancangan modul merupakan proses perumusan tujuan, pemilihan topik materi yang akan dituangkan dalam modul, materi pada kegiatan belajar , soal latihan, dan komponen-komponen lain yang dibutuhkan untuk kelengkapan modul. c. Pengembangan Modul Pengembangan modul adalah proses dilakuakn dalam penyusunan dari materi-materi yang sudah disiapkan sebelumnya menjadi modul parenting secara utuh. d. Evaluasi Produk modul yang sudah siap, dilakuakn eveluasi oleh pihak- pihak yang berkompeten dibidangnya. Pertama modul divelidasi oleh ahli media dan ahli materi, kemudian modul diuji. Uji coba 26 modul ada beberapa tahap agar modul layak utnuk digunakan sebagai media yang bermanfaat bagi penggunanaya 1. Validasi Validasi modul bertujuan untuk memperoleh pengakuan atau pengesahan kesesuaian modul dengan kebutuhan sehingga modul tersebut layak dan cocok digunakan dalam pembelajaran. Validasi modul tersebut didapatkan dari beberapa pihak sesuai dengan keahliannya masing-masing antara lain; a Ahli materi modul, yaitu ahli yang akan memvalisadi konten modul secara keseluruhan, dengan validasi ahli materi akan didapatkan materi produk yang tepat dan sesuai kebutuhan peneliti juga sasaran atau pengguna modul. b Ahli media, yaitu ahli yang akan memvalidasi modul dari sisi desain pesan, tampilan, dan komponenyang harus ada dalam modul itu sendiri. c Pengguna Modul, pengguna modul sebagai tolak ukur keberhasilan peneliti dalam membuat modul sesuai dengan sasaran atau pengguna modul itu sendiri. 2. Uji Coba Modul akan bermanfaat apabila modul tersebut mampu memenuhi kebutuhan pebelajar. Sebelum modul diberikan pada pebelajar, modul harus melalui tahap uji coba. Hal ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan dan manfaat modul dalam 27 pembelajaran sebelum modul tersebut digunakan secara umum. Uji coba bertujuan untuk: a mengetahui kemampuan dan kemudahan peserta dalam memahami dan menggunakan modul. b mengetahui efisiensi waktu belajar dengan menggunakan modul. c mengetahui efektifitas modul dalam membantu peserta mempelajari dan menguasai materi pembelajaran. e. Revisi Revisi dilakukan untuk menyempurnakan modul yang dibuat. Uji coba draft dan validasi ahli-ahli yang berkompetensi di bidangannya akan membantu dalam tahap penyempurnaan, sehingga modul parenting ini dapat didistribusikan dan dipergunakan sebagai media yang dapat membantu pebelajar dalam melakuakn proses pembelajaran.

D. Tinjauan Parenting