Faktor Penghambat Pendidikan Humanis di SMA Negeri 6

77 Beberapa faktor pendukung juga ditemui dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu fasilitas sekolah yang memadai sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan pembelajaran dengan baik. Serta komunikasi kekeluargaan antara guru, siswa, dan staff yang harmonis di sekolah ini merupakan hal yang menjadi pendukung implementasi pendidikan humanis.

6. Faktor Penghambat Pendidikan Humanis di SMA Negeri 6

Yogyakarta Terdapat beberapa faktor penghambat mengenai pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran yang humanis, walaupun sebagian besar guru telah memahami konsep pendidikan humanis, tetap tidak bisa dipungkiri ada beberapa guru yang masih belum memahami konsep pendidikan humanis atau terbiasa mengajar dengan metode mengajar yang lama. Hal tersebut senada dengan penjelasan narasumber PS dalam hasil wawancara berikut. “Ada beberapa guru yang belum mengetahui spenuhnya tentang konsep pendidikan humanis. Atau mungkin ada guru yang sudah tau mengenai pendidikan humanis namunn masih terbiasa dengancara mengajar klasik. Yang saya maksud terbiasa dengan cara klasik adalah guru terkadang dalam menyampaikan pembelajaran guru masih belum bisa menyampingkan emosi. Saya rasa hal tersebut bersifat manusiawi ya, namun tetap saja guru harus bisa membawa suasana yang harmonis, humanis di dalam kelas.” PS Karakter guru yang tegas atau keras dalam mengajar dimaksudkan agar siswa fokus terhadap pelajaran. Namunn justru 78 sikap tegas yang dibawa oleh guru membuat siswa menjadi takut dan suasana di kelas menjadi kaku. Hal tersebut seperti yang disampaiakan oleh narasumber T sebagai siswa di SMA Negeri 6 Yogyakarta. “Jam kosong karena guru ada yang ke luar kota atau rapat. Ada sebagian guru yang kurang asik mas, sebelum pelajaranny beliau saya dan teman-teman pasti deg-deg an dan satu kelas semua diam. Jadi kayak takut mas kalau mau jam pelajaran beliau.” Dari hasil wawancara kepada siswa tersebut menunjukkan bahwa sikap guru yang tegas atau bisa disebut galak ketika mengajar akan mengurangi kenyamanan siswa dalam belajar. Ketika suasana humanis dan harmonis terdapat di kelas saat pembelajaran, maka siswa akan lebih nyaman dalam belajar dan belajar akan lebih efektif. Faktor penghambat menegenai wawasan guru tentang konsep pendidikan humanis juga dijelaskan oleh narasumber M. Dalam hasil wawancara narasumber menjelaskan bukan berarti beberapa guru kurang memahami konsep pendidikan humanis, namunn beberapa guru telah terbiasa dengan cara mengajar yang cenderung tegas. Hal tersebut disampaikan dalam hasil wawancara berikut. “Mungkin ada beberapa dari masyarakat sekolah ini khususnya guru yang belum paham tentang konsep pendidikan humanis atau mungkin pembawan karakter guru yang memang ada yang biasa dibilang galak dan sebagainya. Model mengajar jaman dulu kan memang kebanyakan tegas begitu mas, nah biasanya guru- guru yang sudah senior memang begitu” M “Bukan siswa saja disini yang mempunyai kegiatan di luar sekolah, guru juga banyak kegiatan di luar sekolah sehingga terkadang guru kurang siap dalam mempersiapkan pembelajaran. 79 Hal itu yang mungkin membuat pembelajaran di kelas kurang maksimal” AR Adapun pendapat menurut sumber lain: “Sejauh ini yang menjadi faktor penghambat yang bersifat urgent tidak ada.Ya mungkin komunikasi antar guru meskipun sudah baik tetap saja ada kurangnya. Kadang ada beberapa informasi yang kurang tersebar”AS Walaupun sebagian besar guru telah memahami dan menerapkan konsep pendidikan humanis di SMA Negeri 6 Yogyakarta, namunn ada beberapa guru yang belum sepenuhnya memahami tentang konsep pendidikan humanis, dan faktor penghambat lain yang ditemui dalam hasil wawancara tentang faktor penghambat implementasi pendidikan humanis di SMA Negeri 6 Yogyakarta ialah kurangnya informasi antar guru. Hal tersebut disebabkan karena kegiatan guru di luar sekolah guna menempuh tugas dari sekolah.

7. Upaya Mengatasi Faktor Penghambat Pendidikan Humanis di SMA