35
b. Contoh aturan kerja di laboratorium
1 Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada yang mengawasi.
2 Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan Kimia.
3 Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja,
jenis percobaan, jenis bahan, jenis peralatan, dan cara membuang limbah sisa percobaan.
4 Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
5 Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktikum basah segera
keringkan dengan lap basah. 6
Jangan membuat keteledoran antar sesama teman. 7
Pencatatan data dalam setiap percobaan selengkap-lengkapnya. Jawablah pertanyaan pada penuntun praktikum untuk menila kesiapan anda dalam
memahami percobaan. 8
Berdiskusi adalah hal yang baik dilakukan untuk memahami lebih lanjut percobaan yang dilakukan.
9 Mengembalikan alat percobaan ketempat semula dalam keadaan bersih.
10. Tindakan Keselamatan a. Tindakan Penyelamatan Karena Bahaya Radioaktif
1 Jangan panik
2 Jauhi sumber radiasi pada jarak yang dianggap aman
3 Hindari bersentuhan dengan bahan yang terkontaminasi radiasi
4 Jangan mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi radiasi
b. Tindakan Penyelamatan Terkena Bahan Kimia
1 Jangan panik.
2 Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda.
3 Lihat data MSDS.
4 Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut cuci bagian yang
mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan. 5
Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar. 6
Bawa ketempat yang cukup oksigen. 7
Hubungi paramedik secepatnyadokter, rumah sakit.
c. Tindakan Penyelamatan Karena Gempa Bumi
1 Jangan panik.
2 Sebaiknya berlindung dibagian yang kuat seperti bawah meja, kolong kasur,
dan almari. 3
Jauhi bangunan yang tinggi, tempat penyimpanan zat kimia, dan kaca. 4
Perhatikan bahaya lain seperti kebakaran akibat kebocoran gas,tersengat listrik.
5 Jangan gunakan lift.
36
6 Hubungi pemadam kebakaran, polisi dan lain-lain.
7 Evakuasi peserta didik dilapangan terbuka yang jauh dari bangunan untuk
menjaga adanya gempa susulan.
d. Pokok-Pokok Tindakan PPPK
Pertolongan pertama pada kecelakaan dimaksudkan untuk memberikan perawatan darurat bagi korban sebelum pertolongan yang lebih lanjut diberikan
oleh dokter. Tindakan yang diambil dalam PPPK tidak dimaksudkan untuk memberikan pertolongan sampai selesai. Hal-hal yang belum dapat diselesaikan
harus diserahkan kepada dokter. Namun demikian usaha yang dilakukan dalam PPPK harus semaksimal mungkin dan ditujukan untuk:
1
Menyelamatkan jiwa korban. 2
Meringankan penderitaan korban serta mencegah terjadinya cedera yang lebih parah.
3 Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan yang lebih pasti
dapat diberikan. Kecelakaan biasanya datang ketika kita tidak siap menghadapinya.
Kekagetan yang ditimbulkan oleh peristiwa mendadak itu dan rasa takut melihat akibatnya membuat orang cepat panik. Oleh karena itu ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam melakukan tindakan PPPK, yaitu: 1
Jangan panik tidak berarti boleh lamban. Bertindaklah cekatan tetapi tetap
tenang.
2 Perhatikan pernapasan korban. Jika terhenti segera kerjakanlah pernapasan
buatan dari mulut ke mulut.
3
Hentikan pendarahan.
4 Perhatikan tanda-tanda
shock.
5
Jangan memindahkan korban terburu-buru.
6
Hubungi tim medis D. Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Limbah diartikan sebagai buangan sisa-sisa atau hasil sampingan yang berasal dari kegiatan laboratorium dari semua aktivitas yang dilakukan di laboratorium. Bentuk zat
buangan dapat digolongkan menjadi gas, padat dan cair. Untuk bahan buangan yang berupa zat cair dapat dibedakan jenis zat buangan yang bersifat khemis dan non khemis.
37
1. Klasifikasi Limbah Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi: