Reaksi antara soda kue dengan cuka dapur Diskusikan

64 c. Tambahkan 6 bongkahan es batu dan 3 sendok makan garam dapur. Aduk perlahan-lahan selama 10 menit. Catat suhunya dan amati apa yang terjadi pada dinding luar gelas. d. Catat hasil pengamatan pada lembar kegiatan.

2. Perubahan Kimia a. Reaksi antara cangkang telur dengan cuka dapur

1 Masukkan sekitar 25 mL cuka dapur ke dalam botol kaca bekas minuman. 2 Gerus cangkang telur menjadi butiranserpihan kecil . 3 Masukkan setengah sendok makan cangkang telur yang sudah dihaluskan ke dalam balon karet. 4 Pasang balon karet ke mulut botol. 5 Jatuhkan cangkang telur dari balon karet ke dalam larutan cuka dapur. 6 Biarkan beberapa saat dan amati apa yang terjadi. 7 Catat hasil pengamatan pada lembar kegiatan.

b. Reaksi antara soda kue dengan cuka dapur

1 Masukkan sekitar 25 mL cuka dapur ke dalam botol kaca bekas. 2 Masukkan setengah sendok makan soda kue ke dalam balon karet. 3 Pasang balon karet ke mulut botol. 4 Jatuhkan soda kue dari balon karet ke dalam larutan cuka dapur. 5 Biarkan beberapa saat dan amati apa yang terjadi. 6 Catat hasil pengamatan pada lembar kegiatan. Data Pengamatan 1. Perubahan Fisika No Campuran Suhu C Hasil Pengamatan 1 Air 2 Air + es batu 3 Air + es batu + garam dapur 2. Perubahan Kimia No Campuran Hasil Pengamatan 1 Cangkang telur + cuka dapur 2 Soda kue + cuka dapur 65

f. Diskusikan

1. Amati percobaan di atas. 2. Buatlah pertanyaan berdasar hasil pengamatan anda dari percobaan 1 dan 2. 3. Cobalah menambahkan garam dapur ke dalam air pada percobaan 1, mengapa ketika garam dapur ditambahkan ke air akan dapat membekukan titik-titik air di luar gelas? 4. Amati posisi balon yang menutup botol. Perkirakan gas apa yang dihasilkan ketika cuka dapur bereaksi dengan cangkang telur dan soda kue? Tuliskan reaksi kimianya 5. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas dan komunikasikan kepada teman-temanmu. 66

BAB IV PERAWATAN DAN PERBAIKAN ALAT IPA

A. Pengertian, Jenis, dan Objek Perawatan dan Perbaikan Alat IPA Kegiatan laboratorium merupakan bagian integral pembelajaran IPA. Kerja Laboratorium menempatkan peserta didik dalam scientific inquiri di posisi ingin tahu, membuat prediksi, mengamati, mengorganisasi data, analisis data, mengevaluasi, dan mengungkapkan atau mempresentasikan hasil kerja laboratoriumnya. Demikian penting dan sentralnya fungsi laboratorium dalam pembelajaran IPA, maka merawat sarana prasarana laboratorium IPA termasuk alat-alat IPA, merupakan suatu kegiatan yang harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara baik dan benar agar alat-alat yang ada selalu dapat dipergunakan secara optimal dalam kerja laboratorium.

1. Pengertian Perawatan dan Perbaikan Alat Laboratorium

Perawatan dan perbaikan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan, meningkatkan, dan mengembalikan peralatan dalam kondisi yang baik agar siap digunakan. Perawatan alat laboratorium dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik dan siap digunakan. Perbaikan alat laboratorium dimaksudkan sebagai upaya untuk mengaturmenyetel atau memperbaiki kembali peralatan laboratorium yang sudah rusak atau kurang berfungsi atau kurang layak sehingga siap digunakan untuk kegiatan praktik. Perawatan dan perbaikan alat laboratorium merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium yang dilakukan untuk menjaga agar alat-alat laboratorium dapat dipergunakan sesuai dengan batas usia pemakaiannya. Kegiatannya meliputi: membersihkan alat, memeriksa hasil kerja dan unjuk kerja alat, memperbaiki bagian yang rusak, mengganti bagian yang hilang, menyimpan alat sesuai dengan daftar inventaris, dan memeriksa ketersediaan alat. Kegiatan perawatan sebaiknya dijadwalkan dan tercatat sehingga dapat memberikan informasi tentang riwayat alat sejak pembelian, pemakaian, dan pemeliharaan sampai habis masa pakainya.

2. Jenis perawatan

Jenis perawatan alat laboratorium dapat ditinjau berdasarkan perencanaannya dan berdasarkan jenis pekerjaaan perawatannya. Berdasarkan perencanaannya, perawatan alat laboratorium IPA dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu perawatan terencana dan perawatan tidak terencana.