2.3 Minat Beli Konsumen
Menurut Anoraga 2000, intensi membeli atau niat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum
mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang diperlukan oleh konsumen tersebut. Sedangkan menurut Howard 1994 dalam Durianto dan
Liana 2004 dikutip dari jurnal Yudhiartika, Universitas Kristen Satya Wacana, intensi membeli adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen
untuk membeli produk tertentu serta beberapa unit produk yang diperlukan dalam periode tertentu.
Minat beli juga sangat berkaitan erat dengan pembelian impulsif impulsive buying yang didefenisikan sebagai tindakan membeli yang
ssbelumnya tidak diakui secara sadar sebagi hasil dari suatu pertimbangan, atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko.Dalam bahasa Inggris biasa,
pembelian impulsif adalah suatu desakan hati yang tiba-tiba dengan penuh kekuatan, bertahan dan tidak direncanakan untuk membeli sesuatu secara
langsung, tanpa banyak memperhatikan akibatnya. Penelitian kecil telah dilakukan terhadap mekanisme yang bertanggung
jawab atas pembelian berdasrakan kata hati yang tiba-tiba, tetapi tampaknya pembelian seperti itu terjadi apabila konsumen menghadapi suatu produk,
memproses informasi mengenai hal tersebut secara holistic, dan member reaksi dengan pengaruh positif yang sangat kuat. Perasaan positif ini lalu menimbulkan
keinginan untuk memiliki produk atau jasa yang menghasilkan pembelian. Pembelian berdasarkan kata hati yang tiba-tiba adalah umum: berbagi studi
menunjukkan bahwa sekitar 39 persen dari pembelian di toko serba adatoserba dan 67 persen dari pembelian di toko sandang-pangan adalah tidak direncanakan
Mowen, 2002. Indikator yang digunakan untuk mengukur pembelian impulsif menurut
Bas Verplanken et., al 2005 yaitu: a. Cognitive, yaitu kurangnya perencanaan dan pertimbangan yang
masuk kedalam keputusan pembelian. b. Affective, pendekatan afektif ini dilihat dari segi perasaan sperti
kegembiraan, kurangnya control, dan keinginan untuk membeli. Minat beli merupakan suatu faktor yang menentukan keputusan pembelian
konsumen. Keputusan pembelian merupakan kegiatan akhir dalam proses menentukan pilihan dalam memilih suatu produk maka yang diinginkan adalah
setelah terjadi adanya komunikasi dalam menentukan pilihan. Berdasarkan uraian di atas dan landasan teori tentang display produk terhadap minat beli konsumen
pada Swalayan Willow Mart Binjai. Sebagai upaya mempermudah pemecahan masalah pada penelitian ini, perlu adanya teori-teori yang dapat mendukung,
sehingga masalah yang ada mempunyai landasan teori yang benar dan sesuai.Sehubungan dengan teori yang dibutuhkan untuk menganalisa masalah
tersebut, maka peneliti kemukakan beberapa landasan teori yang sekiranya dapat dipergunakan dlam rangka pemecahan maslah. Berdasarkan uraian di atas dan
landasan teori tentang pengaruh display produk variabel X terhadap minat beli konsumen pada Swalayan Willow Mart Binjai variabel Y, maka penulis
menggambarkan kerangka berpikir dan operasional variabel sebagai berikut:
Tabel 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Keterangan: X = Variabel bebas variabel independen
Y = Variabel terkait variabel dependen =Mempengaruhi
2.4 Hubungan Display Produk Terhadap Minat Beli Konsumen