BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan asosiatif.Instrument pengumpul data yang dapat
digunakan dalam metode penelitian kuantitatif seperti angket, daftar wawancara dan lainnya, tidak harus diri peneliti sendiri Azuar Juliandi, 2013
Pendekatan asosiatif ini mengkaji bagaimana keterkaitan atau hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Pemasalahan dalam penelitian kuantitatif dapat ditemukan di awal penelitian sehingga bersifat sebagai hipotesis.Pendekatan asosiatif
memerlukan hipotesis atau dugaan terhadap hubungan antara variabel tersebut.Hipotesis disusun karena adanya teori yang telah dilaksanakan.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di Swalayan Willow Mart Binjai di Jalan Gatot Subroto No. 377-379-381 Binjai.Pemilihan lokasi dilakukan secara
sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Swalayan Willow Mart merupakan salah satu swalayan yang ramai dikunjungi oleh konsumen di Kota
Binjai.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Azuar Juliandi 2013 populasi penelitian merupakan seluruh elemenunsur yang akan diamati atau diteliti. Pada penelitian ini, populasi
yang diambil adalah konsumen yang telah berbelanja produk toiletries di Minimarket Willowmart Binjai.Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan
peneliti terhadap sales produk toiltetries menyatakan bahwa rata rata konsumen yang membeli produk toiletries pada Sawalayan Willow Mart
Binjai adalah sebanyak 70 orang per harinya.Maka rata rata jumlah konsumen dalam sebulan adalah 2.100 orang.Jumlah konsumen dalam sebulan ini adalah
populasi dalam penelitian ini.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono 2008, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang dipilih dalam
penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan metode purposive samplingjudgement sampling.Pengambilan sampel dengan metode
purposive samplingjudgement sampling adalah dengan memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan pertimbangan ahli maupun pertimbangan
ilmiah.Teknik ini memberikan persyaratan yang cukup ketat agar sampel yang dipilih sesuai dengan karekteristik yang dikehendaki dalam analisis Azuar
Juliandi, 2013. Rumus yang digunakan dalam penarikan sampel ini adalah dengan
menggunakan formulasi slovin dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
� = N
1 + ��
2
� = 2100
1 + 21000.10
2
� = 2100
22 � = 95.4
Keterangan:
n = Jumlah sampel yang akan diambil N = Jumlah populasi yang ada yaitu 2100 orang konsumen
e = Batas kesalahan yang diinginkandesired margin of error 10 Dari rumus slovin tersebut, maka ditentukan jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah sebanyak 95 sampel.
3.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono 2008 hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian
telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. H :Display produkberpengaruh terhadap minat beli konsumen.
2. Ha :Display produk tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
3.5 Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak mengenai kejadian dan keadaan akan kelompok maupun individu yang
menjadi pusat perhatian ilmu sosial dengan menggunakan suatu istilah untuk beberapa kejadian events yang berkaitan satu dengan yang lainnya
Singarimbun,1995.
Untuk menetapkan batasan yang lebih jelas dari kedua variable yang diteliti maka penelitii menetapkan definisi konsep dari variabel yang diteliti
adalah sebagai berikut: 1. Willian J. Schultz yang dikutip dalam buku Buchari Alma 2009,
mendefinisikan display sebagai usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli
melalui daya tarik penglihatan langsung direct visual appeal. Terdapat tiga indikator dalam display produk, yaitu:
a. Window display, yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar, simbol-simbol, dan sebagainya di bagian toko yang disebut etalase.
b. Interior display, yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, poster-poster di dalam toko misalnya di lantai, di
meja, di rak-rak dan sebagainya. c. Eksterior display, yaitu memajangkan barang-barang di luar toko
misalnya, pada waktu mengadakan obral, pasar malam, dan sebagainya.
2. Assael 2002, mendefenisikan minat beli sebagai kecenderungan untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian. Adapun indikator minat beli konsumen, yaitu
pembelian impulsif yang didefenisikan sebagai tindakan membeli yang ssbelumnya tidak diakui secara sadar sebagi hasil dari suatu pertimbangan,
atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko.
3.6 Defenisi Operasional