c. Perpindahan kapal dari dermaga ke dermaga lainnya disebabkan oleh
penurunan draught kapal lightening atas perinta PPSA dikenakan biaya tunda sebesar 50 dari tarif dan dibebaskan dari biaya pandu.
Kemudian Asisten Manager Pusat Perencanaan Pelayanan Satu Atap PPSA menetapkan rencana pelayanan kapal dan menandatangani
Permintaan Pelayanan Kapal dan Barang PPKB, Keputusan Penetapan Penyandaran Kapal KPPK dan surat Pernyataan Kerja Bongkar Muat
SPKBM dan diserahkan jasa dan instalasi terkait untuk proses pelayanan kapal masuk, pembatalan, pindah, perpanjangan keluar dan permintaan
pelayanan air kapal.
13
B. Tata Cara dalam Proses Kapal Sandar
Setibanya kapal di dermaga pelabuhan ada prosedur sandar dan lepas sandar kapal di pelabuhan yang harus di ikuti dan di terapkan, semua
itu harus mengikuti peraturan peraturan yang sudah ada dalam undang- undang pelayaran. Dimana ada teknik dan cara bagaimana sandar dan lepas
sandar, bila arus dari depan dan ombak dari arah laut dan banyak lagi aturan sandar yang sudah biasa dilakukan harus menurut dan mengikuti prosedur
sandar dan lepas sandar kapal di pelabuhan. Adapun beberapa persiapan berikut ini
14
. 1.
Semua instruksi diberikan dari anjungan navigasi. 2.
Namun demikian perwira jaga harus melaporkan setiap situasi berbahaya yang pada operasi penambatan.
13
Op.cit 196
14
Diakses dari, http:dockfender.blogspot.com201405penyandaran-kapal-di-dermaga-
pelabuhan.html , pada tanggal 14 Mei 2015
Universitas Sumatera Utara
3. 2Tromolwinch harus dihidupkan paling sedikit satu jam sebelum
penambatan. 4.
Pada waktu menerima atau melepaskan kapal tunda, isyarat yang jelas harus dimengerti dan diakui antara anjungan dan stasiun penambatan.
5. Seluruh operasi penambatan harus dilakukan sesuai dengan prosedur
yang merupakan tanggung jawab perwira. 6.
Sebelum tiba, Mualim I harus memastikan seluruh stopper, tali penghantar, dan tali lainnya siap digunakan. Pelindung harus pada
tempatnya dan lengkap untuk tiap tali tambat. 7.
Kirim hanya jumlah tali tambat yang dapat ditangani pada suatu waktu. Jangan mengirim seluruh tali tambat pada waktu bersamaan
pada waktu kapal sedang mendekati dermaga atau menyesuaikan posisinya.
8. Untuk mengatur posisi kapal, gunakan hanya satu tali spring dan tali
tambat yang ada di haluan yang terletak di buritan kapal. 9.
Jangan mencampur beberapa jenis tali tambat tali, misalnya bila tali tambat haluan dari nilon, maka semua tali tambat haluan harus dari
tali nilon dengan diameter yang sama. Setelah proses kapal sandar telah dilakukan maka tahap selanjutnya
yang dilakukan adalah pemindahan antar kapal Ship to Ship Transfer. Prosedur yang harus diikuti dalam melakukan pemindahan antar kapal
adalah : 1.
Tetapkan jalur komunikasi sebelum kapal bertemu.
Universitas Sumatera Utara
2. Pastikan posisi, kecepatan dan arah pendekatan kesiapan
perlengkapan dan kondisi kapal serta keadaan laut termasuk arus pasang surut, arus tinggi ombak dan alun.
3. Perbaharui kondisi laut dan cuaca secara berkala dan beritahu kapal
lain yang akan melakukan pemindahan antar kapal. 4.
Daprah dan tali penghantar harus siap. 5.
Komunikasi antar kapal, di kapal sendiri dan awak deck harus jelas. 6.
Jika memungkinkan, jangan melakukan pemindahan antar kapal pada waktu malam hari.
7. Dalam melakukan pemindahan antar kapal Perusahaan harus terus
diberitahu. 8.
Jangan mendekati kapal dengan menggunakan pasangarus atau angin, melainkan harus selalu dari bawah angin dan melawan arus.
Jika tidak terdapat ruang yang cukup untuk olah gerak, minta kapal lain tersebut untuk berlabuh jangkar.
9. Isi Checklist Pemindahan antar kapal sebelum operasi dimulai.
Dalam prosedural ataupun tata cara bersandarnya kapal dibutuhkan peralatan-peralatan yang mendukung terjadinya poses bersandarnya kapal
tersebut adapun peralatan yang dibutuhkan untuk bersandarnya kapal antara lain :
15
1. Tali Mooring.
Menurut kamus bahasa Indonesia, tros yaitu tali pengikat kapal di haluan dan buritan kapal-kapal sandar atau tambal di bui atau dadung
15
Diakses dari,
https:www.facebook.comKesyahbandaranOtoritasPelabuhanBitungposts496058903793453 ,
pada tanggal, 14 Mei 2015
Universitas Sumatera Utara
kapal. Penambatan pengikatan kapal di dermaga paling sedikit oleh empat tali yaitu tros muka head line, tros belakang stren line, spring
muka forespring dan spring belakang back spring. Kadang-kadang untuk kapal-kapal yang besar atau pada gelombang atau arusangin
besar ditambahkan tros melintang. Hanya harus diingat agar tali-tali itu sama kencangnya. Hubungan tros kedaratdermaga umumnya dilakukan
dengan tali buangan. Tali buangan dibuat dari tali manila atau misal dimana ujungnya diberi kantong pasir atau sebuah simpul tali sebagai
pemberat. Pada akhir-akhir ini tali buangan dibuat dari nilon karena kecuali ringan juga jarang membelit dan lebih kuat. Pada saat kapal
mendekati dermaga maka dilemparkan tali buangan dari kapal ke dermaga. Setelah ujung tali buangan sampai didarat maka ujung tali
buangan yang berada dikapal diikatkan pada tali tros. Didarat orang menarik tali buangan dan bersamaan dengan itu kapal diarea diukir.
Jika ujung mata tali tros itu sampai didarat maka dimasukan kedalam bolder dan dari kapal tali tros tersebut di hibob ditarik. Apabila
kebetulan bolder didermaga yang akan digunakan telah dipakai oleh kapal lain, maka tali tros tersebut dimasukan dibawah mata dari tali tros
kapal lain itu, kemudian baru dipasang di bolder. Cara ini dimaksudkan untuk mempermudah melepaskan tros oleh kapal yang terdahulu
berangkat. Setelah tali tros cukup kencang maka penarikan di stroper dan dengan cepat dilepaskan lingkarannya dari split penggulung
capstan atau warping wich, kemudian dibelitkan secara menyilang dibolder. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan cepat karena fungsi
Universitas Sumatera Utara
stopper pada saat itu hanya untuk menahan tros, yang kencang untuk sementara saja. Umumnya kapal-kapal besar bersandar dengan
mendapat bantuan kapal tunda. Kalau tidak ada kapal tunda gerakan harus dibuat sedemikian rupa sampai dekat dengan dermaga. Umumnya
gerakannya dilakukan antara lain, yaitu : a.
Pada posisi pertama Kapal mendekati dermaga dengan membentuk sudut dan kecepatan
kecil, setelah pada jarak yang cukup tros depan dikirim ke darat dengan pertolongan tali buangan.
b. Pada posisi kedua
Mesin mundur setengah, kemudi diatur hingga buritan akan kekiri dan tros belakang dilempar kedarat dengan pertolongan tali
buangan. c.
Pada posisi ketiga Mesin stop, tros muka dihibob ditarik menurut kebutuhan hingga
haluan akan bergerak kedarat sedang buritan akan menjauh kelaut. Sewaktu tali belakang kencang maka titik putarnya berpindah
dimana tali belakangnya terikat, sehingga timbul tegangan samping yang cukup berat. Kemudian tros belakang dihibob bergantian
dengan tros depan, agar pada waktu menghibob tali-tali ini, kapal tidak menggeser kemuka maupun kebelakang, maka dikirimkan
spring muka dan belakang dan dipasang dibolder didarat.
Universitas Sumatera Utara
2. Jangkar
Pengaturan Jangkar di gunakan untuk berlabuh jangkar dan juga membantu pada saat kapal sandar dan lepas sandar. Pada kapal modern
pada umumnya dilengkapi dengan dua jangkar yang berada di haluan. Susunannya anchor arrangement adalah sebagai berikut:
a. Anchor windlass, untuk heave up dan slack away chain cable.
b. Anchor cable chain cable menghubungkan jangkar dan
windlassserta cable clane. c.
Bow Stopper, menahan anchor dan chain cable d.
Hawsepipe, tempat jalur keluarnya anchor dan chain cable e.
Anchor, menancapkan pada dasar laut f.
Chain locker, tempat menyimpan chain cable g.
Cable clane, tempat mengikat ujung chain cable didalam chain locker
C. Prosedur Tentang Pengalihan Muatan terhadap Kapal yang Bersandar