Pengaturan Mengenai Verifikasi Kapal yang Bersandar untuk Berlayar

BAB III REGULASI DAN ATURAN HUKUM MENGENAI KAPAL YANG BERSANDAR

A. Pengaturan Mengenai Verifikasi Kapal yang Bersandar untuk Berlayar

Pelabuhan merupakan tempat yang terdiri atas daratan danatau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, danatau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal, dimana dari pengertian pelabuhan tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi dari pelabuhan itu sendiri yaitu sebagai tempat kegiatan bersandarnya kapal, baik itu sebagai sarana transportasi penumpang maupun bongkar muat barang. Sistem dan Prosedur SISPRO pelayanan kapal dan barang di pelabuhan baik untuk kedatangan dan keberangkatan kapal dilayani dalam waktu 24 jam. Untuk keperluan tersebut diperlukan informasi mengenai Schedule kapal, cable master dan cargo manifest yang ditujukan kepada kantor cabang pelabuhan. Setelah itu beberapa insansi lain yang harus duhubungi antara lain Administrator pelabuhan, Bea dan Cukai serta Kantor Cabang Pelabuhan. Hal ini didasarkan pada alasan bahwa dasar hukum pengaturan prosedur pelayanan kapal di pelabuhan-pelabuhan utama tersebut sama yaitu Instruksi Menteri Perhubungan RI Nomor 6AL.3014.Phb-96 tanggal 12 April 1996 Jo Insruksi Menteri Perhubungan RI Nomor IM-9AL-005Phb- 45 Universitas Sumatera Utara 96 tanggal 22 Juli 1996 untuk pelayanan pengguna jasa ditangani oleh satu unit pelayanan yang disebut Pusat Pelayanan Satu Atap PPSA. PPSA adalah unit pelayanan fasilitas pelabuhan dari PT Persero Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan yang melaksanakan tugas perencanaan pelayanan kapal dan barang. Rencana prosedur yang dilalui oleh pengguna jasa dalam rangka untuk memperoleh pelayanan kapal dan barang dimana pengguna jasa membawa permintaan pelayanan kapal dan bongkarmuat barang PPKB dan perhitungan uper uang jaminan yang harus dibayar ke PPSA. Kemudian Dinas Pusat Pelayanan Jasa dan Usaha PPAJU atau petugas yang ditunjuk meneliti perhitungan uper yang dibuat oleh pengguna jasa. Jika tidak benar perhitungan upernya dikembalikan kepada pengguna jasa untuk di perbaiki, jika benar diteruskan ke kasir atau melalui transfer bank, PPKB dan Bukti Uper dibawa oleh pengguna jasa ke loket PPSA untuk proses selanjutnya petugas loket PPSA menerima PPKB untuk kapal masuk, pindah, keluar atau untuk penambahan beserta dokumen pendukung dari pengguna jasa. Adapun dokumen-dokumen pendukung tersebut adalah : a. Untuk kapal niaga asingnasional dengan GRT lebih dari 20 ton dokumen pendukung PPKB antara lain : a. Master cable b. Manifest c. Peacking List d. Stowage Plan untuk kapal pelayaran luar negeri Universitas Sumatera Utara e. SPKBM Surat Pernyataan Kerja Bongkar Muat f. Operating Planing g. IB 1 khusus kapal tanker yang menggunakan pipa terpadu. h. Bukti pembayaran uper kecuali bagi perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban membayar uper i. Surat ukur kapal yang baru pertama kali sandar di pelabuhan Belawan atau bila ada perubahan. j. Keputusan penetapan penyandaran kapal KPPK b. Untuk kapal niaga kayu dengan Grt lebih kecil dari 300 ton dokumen pendukung PPKB antara lain : a. Operating planning b. Surat ukur untuk kunjungan perdanabila ada perubahan c. Bukti pembayaran uper kecuali bagi perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban membayar uper d. Keputusan penetapan penyandaran kapal KPPK c. Untuk kapal penumpang dan ferry, dokumen pendukung antara lain : a. Surat ukur untuk kunjungan perdanabila ada perubahan b. Keputusan penetapan penyandaran kapal KPPK c. Bukti pembayaran uper kecuali bagi perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban membayar uper d. Untuk kapal perang, dokumen pendukung yaitu Keputusan penetapan penyandaran kapal KPPK e. Untuk kapal yang khusus melaksanakan bunker, dokumen pendukung antara lain : Universitas Sumatera Utara a. Master cable b. Surat ukur untuk kunjungan perdanabila ada perubahan c. DO Pertamina d. Keputusan penetapan penyandaran kapal KPPK e. Bukti pembayaran uper kecuali bagi perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban membayar uper f. Untuk kapal yang sandar di dermaga khusus, dokumen pendukung yang diperlukan antara lain : a. Operating planning b. Surat ukur untuk kunjungan perdanabila ada perubahan c. Keputusan penetapan penyandaran kapal KPPK Setelah Petugas PPSA menerima dokumen-dokumen tersebut hal yang selanjutnya dilakukan adalah meneliti PPKB dan dokumen pendukungnya, jika dokumen pendukung tidak lengkap, nilai uper tidak cukup atau memiliki tunggakan hutang, PPKB dikembalikan kepada pengguna jasa. Jika dokumen pendukung lengkap dan tidak ada tunggakan hutang, PPKB diteruskan ke staf PPSA untuk dibuat perncanaan. Staf PSSA dan petugas yang ditunjukmembuat pra perencanaan penetapan alokasi tempat, waktu tambat, pelayanan padu, tunda, dan pelayanan permintaan air dengan mempertimbangkan skala prioritas, dan sarana mutu sebagai berikut: 1. Urutan kedatangan kapal 2. Kesiapan dokumen kapalbarang 3. Jumlah barang dan kesiapan barang untuk dibongkar muat 4. Jenis kapal dan jenis komoditi bongkarmuat Universitas Sumatera Utara 5. Kesiapan PBM dan EMKL 6. Kapal penumpangferrykapal yang menurut kriteria bahan pokok barang strategiskapal perang didahulukan pelayanannya. Kemudian Asisten Manager Dinas PPSA ketua PPSA memimpin rapat perencanaan pelayanan kapal yang di hadiri oleh Asisten Manager Pusat Perencanaan Pelayanan Satu Atap, Staf perencanaan PPSA, Supervisi operasi, Supervisi pelayanan air, Supervisi operasi pemanduan dan Pengguna jasa perusahaan pelayaran, PMB, EMKL. Setelah itu untuk pengguna jasa yang kapalnya akan di plot dan yang sedang sandar harus hadir dalm rapat PPSA apabila pengguna jasa yang kapalnya dibatalkan dari plootingg. Namun jika apabila pengguna jasa yang kapalnya sedang sandar tidak hadir akan terjadi perubahan terhadap kapal tersebut maka pengguna jasa tidak dapat mengajukan protes. Selanjutnya untuk pelayanan perpindahan kapal dilaksanakan sebagai berikut : a. Perpindahan kapal dari dermaga ke dermaga lainnya atau dari dermaga keluar kolam atas perintah ADPEL atau PPSA dibebaskan dari biaya pandu dan tunda. b. Perpindahan kapal dari dermaga ke dermaga lainnyya dan atau dari dermaga keluar kolam atas perintah perusahaan pelayaranagen atau perpindahan atas perintah PPSA yang disebabkan oleh kesalahan yang ditimbulkan pelayaranagen dan dikenakan biaya pandu dan tunda 100 dari tariff. Universitas Sumatera Utara c. Perpindahan kapal dari dermaga ke dermaga lainnya disebabkan oleh penurunan draught kapal lightening atas perinta PPSA dikenakan biaya tunda sebesar 50 dari tarif dan dibebaskan dari biaya pandu. Kemudian Asisten Manager Pusat Perencanaan Pelayanan Satu Atap PPSA menetapkan rencana pelayanan kapal dan menandatangani Permintaan Pelayanan Kapal dan Barang PPKB, Keputusan Penetapan Penyandaran Kapal KPPK dan surat Pernyataan Kerja Bongkar Muat SPKBM dan diserahkan jasa dan instalasi terkait untuk proses pelayanan kapal masuk, pembatalan, pindah, perpanjangan keluar dan permintaan pelayanan air kapal. 13

B. Tata Cara dalam Proses Kapal Sandar