BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis
untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Hal
ini membawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan tersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan
profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang
diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan barang dan penumpang. Secara teoritis, sebagai bagian
dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan interface dua moda angkutan atau lebih serta interface
berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang yang diangkut dengan kapal akan dibongkar dan dipindahkan ke moda lain seperti moda darat
truk atau kereta api. Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu
berbagai kepentingan saling bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat
kegiatan lainnya. Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan
kegiatan perekonomian suatu wilayah karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi maupun logistik.
104
Universitas Sumatera Utara
2. Dalam penyelenggaraannya sebagai perusahaan pelayanan publik dalam
bidang perhubungan laut PT. Pelindo I Cabang Pelabuhan Belawan memiliki hambatan-hambatan dalam penyelenggaraan kapal sandar
Tanggung jawab PT. Pelindo I Cabang Belawan terhadap barang hanyalah selama barang berada di lokasi penumpukan, seperti peti kemas yang jatuh
yang mengakibatkan, rusaknya peti kemas, rusaknya isi peti kemas, serta rusaknya bagian kapal.untuk meningkatkan kinerja operasional pelayanan
jasa kepelabuhanan di lingkungan Cabang Pelabuhan Belawan, dipandang perlu menyesuaikan Sistem dan Prosedur Pelayanan Jasa Kepelabuhanan.
PT.Pelindo I Cabang Pelabuhan Belawan dapat dilihat dalam Keputusan General Manager Cabang Pelabuhan Belawan tentang Sistem dan
Prosedur Pelayanan Jasa Kepelabuhan di Lingkungan PT.Pelabuhan Indonesia Persero Cabang Belawan. Sistem dan prosedur SISPRO yang
merupakan pedoman PT. Pelindo I Cabang Pelabuhan Belawan dalam hal pengusahaan pelayanan jasa kepelabuhan adalah hasil turunan pasal-pasal
dari Peraturan Perundang-undangan maupun merupakan hasil dari Keputusan Menteri KM, Peraturan Menteri PM, yang bersangkutan,
dalam hal ini adalah Menteri Perhubungan, dan juga berdasarkan dari Peraturan Pemerintah, yang mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan
jasa kepelabuhan. 3.
Dalam hal pengaturan kegiatan lalu lintas kapal sandar dilingkungan PT.Pelindo I Belawan terdapat prosedural yang harus dilakukan untuk
memenuhi persyaratan dalam melakukan kegiatan tersebut adalah Prosedur Pelayanan Kapal Masuk Supervisor Administrasi Operasi
Universitas Sumatera Utara
Pemanduan menerima PPKB Pelayanan Kapal masuk yang sudah ditetapkan oleh PPSA, kemudian melaporkan ke Asisten Manager
Pemanduan untuk merencanakan pengaturan sarana bantu, kemudian Kordinator Pandu
merencanakan pembagian tugas pandu atas
sepengatahuan Asisten Manager Pelayanan Pemanduan setelah pembagian tugas pandu tersebut, supervisor Administrasi Operasi Pemanduan
menyiapkan surat perintah untuk ditanda tangani oleh Asisten Manager Dinas Pelayanan Pemanduan yang kemudian diteruskan kepada petugas
pemandu. Operator Menara Kontrol Kepanduan menerima rencana pelayanan pemanduan kapal masuk dari Supervisor Administrasi Operasi
Pemanduan melalui petugas umum pelayanan pemanduan dan mencatatkapal masuk dalam buku harian gerakan kapal setelah itu operator
menara kontrol kepanduan menerima berita kedatangan kapal dan mencatat data-data kapal dari nahkoda yang akansudah tiba di anchorage
area dan diteruskan kepada pelayanan kepandauan untuk dicatat di papan tulis lalu meneruskan rencana pelayanan pemanduan kapal masuk kepada
kapal pandu, kapal tunda, dan kapal kepil. Pandu Pemegang Surat Perintah Pandu menuju ke kapal di ambing luarbouy sesuai Surat Perintah pandu
denganmenggunakan kapal pandu yang telah disiapkan setelah prosese tersebut kemudian kapal di pandu masuk kedalam pelabuhan untuk
disandarkan di dermaga dengan menggunakan sarana bantu kapal tunda bagi yang wajib dan kapal kepil serta regu kepil kemudian Pandu
Pemegang Surat Perintah Pandu memiliki dan mengoreksi dokumen bentuk 2A-1 yang sudah di tanda tangani oleh nahkoda kapal setelah
Universitas Sumatera Utara
pemanduan berakhir dan membubuhkan tanda tangannya setelah proses tersebut telah selesai dilakukan dan telah di tanda tangani oleh nahkoda
kapal maka pandu pemegang surat perintah pandu meninggalkan kapal, kembali ke stasiun dan menyerahkan bukti pemakaian jasa pandu, tunda
dan kepil bentuk 2A-1 kepada Supervisor Administrasi Operasi Pemanduan melalui petugas umum. Nahkoda kapal tunda menerima
perintah dinas yang disampaikan melalui operator menara kontrol pandu kemudian mencatat dalam jurnal kapal tunda. Nahkoda kapal menerima
perintah dinas yang disampaikan oleh operator kontrol, kemudian mencatat didalam jurnal kapal tunda kemudian berangkat menuju lokasi
kapal yang akan ditunda.
B. Saran