BAB IV PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB HUKUM
PT. PELINDO I TERHADAP KAPAL YANG BERSANDAR
A. Peranan PT. Pelindo I dalam Pelaksanaan Kapal yang Bersandar di
Pelabuhan Belawan
Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan
segmen usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional. Hal ini membawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha
pelabuhan tersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman,
dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan
terhadap muatan barang dan penumpang. Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adalah tempat pertemuan
interface dua moda angkutan atau lebih serta interface berbagai kepentingan yang saling terkait. Barang yang diangkut dengan kapal akan
dibongkar dan dipindahkan ke moda lain seperti moda darat truk atau kereta api. Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke
pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai kepentingan saling bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan
pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah
satu infrastruktur transportasi, dapat membangkitkan kegiatan perekonomian
82
Universitas Sumatera Utara
suatu wilayah karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi maupun logistik.
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dan daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan
dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang danatau bongkar muat barang yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda
transportasi. Adapun beberapa jenis pelabuhan meliputi;
1. Pelabuhan Umum adalah pelabuhan yang diselenggarakan untuk
kepentingan pelayanan masyarakat umum 2.
Pelabuhan khusus merupakan pelabuhan yang dibangun dan dijalankan guna menunjang kegiatan yang bersifat khusus dan pada
umumnya untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu 3.
Pelabuhan laut merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan pelayanan angkutan laut
4. Pelabuhan penyebrangan merupakan pelabuhan yang digunakan
khusus untuk kegiatan penyebrangan dari satu pelabuhan dengan pelabuhan yang lainnya yang mempunyai keterkaitan
5. Pelabuhan sungai dan danau merupakan pelabuhan yang melayani
kebutuhan angkutan di sebuah danau ataupun sungai 6.
Pelabuhan Daratan adalah suatu tempat tertentu di daratan dengan batas-batas yang jelas, dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat,
Universitas Sumatera Utara
lapangan penumpukan dan gudang serta prasarana dan sarana angkutan barang dengan cara pengemasan khusus dan berfungsi
sebagai pelabuhan umum Maksud dan tujuan tatanan pelabuhan nasional dimana Tatanan
Kepelabuhanan Nasional
merupakan dasar
dalam perencanaan
pembangunan, pendayagunaan,
pengembangan dan
pengoperasian pelabuhan di seluruh Indonesia, baik pelabuhan laut, pelabuhan
penyeberangan, pelabuhan sungai dan danau, pelabuhan daratan dan pelabuhah khusus yang bertujuan:
1. Terjalinnya suatu jaringan infrastruktur pelabuhan secara terpadu,
selaras dan harmonis agar bersaing dan tidak saling mengganggu yang bersifat dinamis
2. Terjadinya efisiensi transportasi taut secara nasional
3. Terwujudnya penyediaan jasa kepelabuhanan sesuai dengan tingkat
kebutuhan 4.
Terwujudnya penyelenggaraan pelabuhan yang handal dan berkemampuan tinggi dalam rangka menunjang pembangunan
nasional dan daerah Dalam pelaksanaannya Pelabuhan juga mempunyai tugas dan
fungsinya, dimana peranan dan fungsi Pelabuhan adalah sebagai berikut: 1.
Pemerintahan: a.
Pelaksana fungsi keselamatan pelayaran b.
Pelaksana fungsi Bea dan Cukai c.
Pelaksana fungsi imigrasi
Universitas Sumatera Utara
d. Pelaksana fungsi karantina
e. Pelaksana fungsi keamanan dan ketertiban
2. Pengusahaan jasa kepelabuhanan:
a. Usaha pokok yang meliputi pelayanan kapal, barang dan
penumpang; b.
Usaha penunjang yang meliputi persewaan gudang, lahan dan lain- lain.
Pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan utama di lingkungan PT Persero Pelabuhan Indonesia I yang merupakan pintu gerbang
perekonomian di Pulau Sumatera Bagian Utara dan juga merupakan pelabuhan ekspor komoditi agroindustri terbesar di Indonesia, seperti :
kelapa sawit, karet, coklat, kopi, tembakau, dan lain-lain. Pelabuhan Belawan memiliki perbedaan yang unik dengan cabang
pelabuhan lain yang ada di lingkungan PT Persero Pelabuhan Indonesia I, karena Pelabuhan Belawan mempunyai fungsi serata peranan terhadap
perekonomian Sumatera Utara, lingkungan sekitar, Pemko Medan, SDM serta berbagai fungsi terhadap jenis kegiatanusaha lainnya, sehingga patut
dan wajar dikatakan bahwa Pelabuhan Belawan merupakam Multiplier Effect fungsi berganda karena berfungsi terhadap semua sektor dan fungsi
ini tidaklah semua dimiliki cabang-cabang pelabuhan lainnya.
32
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi PT Persero Pelabuhan Indonesia I cabang Belawan sebagai fasilitator dan operator Pelabuhan
Belawan yang dipercaya oleh Pemerintah dalam hal ini sebagai perusahaan
32
www.Inaport1.comhtmlartbel12 , diakses pada tanggal 10 juni 2015
Universitas Sumatera Utara
BUMN persero untuk memperlancar kegiatan pelayanan jasa kepelabuhan di Pelabuhan Belawan sekaligus untuk menambah devisa negara, ada
beberapa instansi yang tidak dapat dipisahkan dan selalu melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, yaitu : Administrator Pelabuhan Utama
Belawan, Balai Karantina Hewan dan Tumbuhan, Bea Cukai, Imigrasi, Polres KP3 Kesatuan Pelaksana Pemananan Pelabuhan Belawan, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan. Berdasarkan Undang Undang Nomor 21 tahun 1992 pasal 26 ayat 1
didirikan Badan Usaha Pelabuhan BUP dan kini statusnya berubah menjadi PT. Pelabuhan Indonesia Pelindo. Untuk PT. Pelindo I
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 56, 57, 58, dan 59 tahun 1992 dialihkan dari bentuk Perusahaan Umum Perum menjadi PT Perseroan.
Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1992 yang kemudian mengalami perubahan menjadi Undang- Undang Nomor 17 Tahun
2008 tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1996, yang mengalami perubahan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun
2009 tentang Kepelabuhan, maka PT. Pelindo secara langsung berada sebagai penyelenggara pelabuhan yang diusahakan selaku Badan Usaha
Pelabuhan BUP ruang lingkup Pelindo meliputi
33
: 1.
Penyedia danatau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal.
2. Penyedia danatau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan
pemanduan pilotage dan penundaan kapal.
33
http:together-nunu150291.blogspot.com200808pelayanan-kapal.html , diakses pada
tanggal 10 Juni 2015
Universitas Sumatera Utara
3. Penyedia danatau pelayanan dermaga dan fasilitas lain untuk
bertambat, bongkar muat peti kemas, curah cair, curah kering general cargo, dan kendaraaan.
4. Penyedia danatau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair,
curah kering, multi purpose, penumpang, pelayaran rakyat dan Ro- Ro.
5. Penyedia danatau pelayanan gudang-gudang dan lapangan
penumpukan dan
tangkitempat penimbunan
barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan.
6. Penyedia danatau pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan
lapangan, industri dan gedung-gedungbangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda.
7. Penyedia danatau pelayanan listrik, air minum, dan instalasi limbah
serta pembuangan sampah. 8.
Penyedia danatau pelayanan jasa pengisian bahan bakar minyak untuk kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan.
9. Penyedia danatau pelayanan kegiatan konsilidasi dan distribusi barang
termasuk hewan. 10.
Penyedia danatau pelayanan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan.
11. Pengusahaan dan pelayanan depo peti kemas dan perbaikan,
cleaning, fumigasi, serta pelayanan logistik. Dalam hubungan perpindahan muatan tersebut terdapat kegiatan
penyediaan tempat tambat, seperti dermaga, pelayanan jasa pemanduan
Universitas Sumatera Utara
pandu beserta kelengkapan kerjanya dan penundaan.Selanjutnya terdapat kegiatan bongkar muat dari dan ke kapal, baik dilakukan secara langsung di
atas dermaga maupun tidak langsung melalui tempat penumpukkan. Kebutuhan kapal lainnya yang perlu dilayani selama berada di
pelabuhan adalah pelayanan air bersih, bahan bakar, bahan-bahan makanan dan logistik kapal.Pelabuhan sebagai pintu gerbang bagi kapal yang singgah
dan berangkat beserta muatannya harus mengikuti perundang-undangan yang berlaku dari suatu negara, dan oleh karena itu setiap kapal yang
datangmasuk dan keluar pelabuhan harus mendapat pemeriksaan dan penilikkan dari instansi-instansi pemerintah yang ada di pelabuhan.Hal ini
disebut clearance kapal. Kemudian
dalam hal
persiapanpengurusan hal-hal
yang berhubungan kedatangan kapal, maka hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
1. Penunjukkan Keagenen Kapal Asing PKKA Jauh dari sebelum
15hari sebelum kapal tiba, agen dari kapal yang akan tiba melaporkanrencana kedatangan kapal kepada Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut dengan data sebagai berikut: Nama kapal Voyage, Bendera Call Sign, Ukuran DWTGTHP, Owner
Principal, Status, Pelabuhan Singgah, Estimate Time Arrival ETA, Pelabuhan Asal, Pelabuhan Tujuan. Dengan melampirkan Agency
AgreementLetter Of Appointment, crew list, dengan tembusan adalah Pemberitahuan Kedatangan Kapal Asing PKKA yang
diberikandengan tebusan, antara lain: Administrator Pelabuhan, Kepala PT. Persero Pelindo yang bersangkutan menerima
Universitas Sumatera Utara
copysalinan Penunjukkan Keagenan Kapal Asing PKKA tersebut dari kantor pusat head office.
2. Pengurusan Pemberitahuan Kedatangan Kapal PPKAL-1 Nakhoda
kapal memberitahukan laporan kedatangan kapal PKKform AL-1 yang ditujukan kepada :
a. Syahbandar Pelabuhan Belawan
b. Kesehatan PelabuhanKarantina Belawan
c. Imigrasi
d. Bea dan Cukai Belawan
e. PT. Persero Pelindo I cabang Belawan
Yang isinya antara lain: Nama kapal yang akan tiba, Ukuran kapal, jenis kapal, status kapal, principal, general agent, pola trayek, jenis
angkutan, pelabuhan asal, rencana kapal tiba, jenis dan jumlah komoditi, jumlah penumpang dan lain-lain. Yang isinya mohon
diberi izin sandar serta penggunaan fasilitas pelabuhan lainnya. 3.
Laporan Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut RKSP BC.1.0 Selain melampirkan AL-1 juga melaporkan rencana kedatangan
sarana pengangkutan dengan mengisi formulir BC.1.0 yang isinya antara lain : “mohon diberi putusan pemeriksaan terhadap kapal
keagenan, menerima tanda pemberitahuan rencana kedatangan sarana pengangkut dari kantor Bea dan Cukai.
4. Menghubungi PT. Persero Pelindo I Untuk mempersiapkan tempat
sandar tambat dan penggunaan pelayanan jasa lainnya seperti: jasa pandu, jasa tunda serta penggunaan fasilitas pelabuhan lainnya, agen
Universitas Sumatera Utara
selaku perwakilan dari pemilik kapal mengajukan formulir Permohonan Pelayanan Kapal Barang PPKB melalui Pusat
Pelayanan Satu Atap PPSA. Dalam hal ini peranan PT. Pelindo I adalah untuk mempersiapkan
tempat sandar kapal dan penggunaan jasa lainnya sehingga setiap kapal yang hendak bersandar harus meminta izin terlebih dahulu kepada PT. Pelindo I
yang bertindak sebagai penyelenggara pengusahaan kepelabuhan.
B. Hambatan-hambatan yang terjadi dalam Penyelenggaraan Kapal