Dalam proses analisis pada pengolahan data, hal pertama yang dilakukan adalah mencari persamaan fungsi selisih utilitas. Kemudian
persamaan fungsi selisih utilitas yang diperoleh ini akan digunakan ke dalam model pemilihan moda yaitu model logit dan probit. Dari kedua model ini akan
dapat diketahui probabilitas pemilihan pada masing-masing moda yaitu bus Karya Agung dan bus Koperasi Bintang Tapanuli. Selanjutnya dengan
berdasarkan hubungan antar nilai selisih utilitas kedua moda dengan nilai probabilitas pemilihan moda bus Karya Agung dan bus Koperasi Bintang
Tapanuli maka akan diketahui dua grafik pemilihan moda antara model logit dan probit .
IV.4.1 Analisis Persamaan Fungsi Selisih Utilitas
Analisis regresi digunakan untuk memperoleh fungsi selisih utilitas bus Karya Agung dan Koperasi Bintang Tapanuli yang dikembangkan pada studi
ini. Analisa dengan pendekatan regresi ini dilakukan untuk data stated preference dimana pilihannya menggunakan pilihan rating yaitu respon
individu adalah berupa pilihan terhadap point rating yang disajikan dalam skala semantik, yaitu sebagai berikut:
1 : Pasti pilih Karya Agung
2 : Mungkin pilih Karya Agung
3 : Pilihan berimbang
4 : Mungkin pilih Koperasi Bintang Tapanuli
5 : Pasti pilih Koperasi Bintang Tapanuli
Universitas Sumatera Utara
Skala semantik ini kemudian ditransformasikan ke dalam skala numerik suatu nilai yang menyatakan respon individu terhadap pernyataan pilihan
dengan menggunakan transformasi linier model logit biner dan probit biner, pada probabilitas untuk masing-masing point rating. Nilai skala numerik
merupakan variabel tidak bebas pada analisis regresi dan sebagai variabel bebasnya adalah nilai antara atribut bus Karya Agung dan Koperasi Bintang
Tapanuli. Proses transformasi dari skala semantik ke dalam skala numerik adalah
sebagai berikut: a
Nilai skala probabilitas pilihan yang diwakili oleh nilai point rating 1, 2, 3, 4, dan 5 adalah nilai skala standart yaitu 0.9; 0.7; 0.5; 0.3; dan 0.1.
b Dengan menggunakan transformasi linier model logit biner dan probit biner
dengan menggunakan persamaan pada sub bab II.7 dapat diketahui nilai skala numerik untuk masing-masing probabilitas pilihan sebagai berikut:
Jika nilai skala probabilitas pilihan dengan nilai point rating 1, maka skala standar adalah 0.9; dengan menggunakan persamaan ...2.22 maka:
U
KA
- U
KBT
−
KA KA
Ln Pr
1 Pr
=
= Ln `
untuk hasil perhitungan lengkap nilai skala numerik ditunjukkan pada tabel berikut:
[0.91-0.9] = 2,1972
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.12 Nilai Skala Semantik dan Numerik
Point Rating Skala Standart
Pr Karya Agung Skala Numerik
− =
KBT KA
Ln R
Pr 1
Pr 1
0.9 R
1
= 2.1972 2
0.7 R
2
= 0.8473 3
0.5 R
3
= 0.0000 4
0.3 R
4
= -0.8473 5
0.1 R
5
= -2.1972
Dimana : •
Untuk point rating 1 dengan nilai probabilitas 0.9, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.91 – 0.9] = 2.1972.
• Untuk point rating 2 dengan nilai probabilitas 0.7, maka nilai numeriknya
adalah : Ln [0.71 – 0.7] = 0.8473 •
Untuk point rating 3 dengan nilai probabilitas 0.5, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.51 – 0.5] = 0.0000
• Untuk point rating 4 dengan nilai probabilitas 0.3, maka nilai numeriknya
adalah : Ln [0.31 – 0.3] = -0.8473 •
Untuk point rating 5 dengan nilai probabilitas 0.1, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.11 – 0.1] = -2.1972
Skala ini sebagaimana dikutip dari Andri 2007, hampir dijadikan standar praktis dalam beberapa penelitian transportasi, yaitu : Bates dan Roberts
1983; Fowkes dan Tweddle 1988; Ortuzar dan Garrido 1991.
Universitas Sumatera Utara
IV.4.2 Kompilasi Data