I.4 Ruang Lingkup Studi
Diperlukan pembatasan untuk menghindari penelitian yang terlalu luas dan terarah sesuai dengan tujuan. Dengan mengingat kondisi tersebut di atas
maka ruang lingkup studi dan pembahasan ,yaitu : •
Moda transportasi yang ditinjau adalah angkutan umum Karya Agung dan Koperasi Bintang Tapanuli.
• Penelitian ini dilakukan hanya mengambil pergerakan dari Medan – Balige
, tidak demikian sebaliknya. Atribut perjalanan yang dipakai pada kondisi saat ini eksisting pada moda
angkutan penumpang bus Karya Agung dan Koperasi Bintang Tapanuli yang ditinjau dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel I.1 Kondisi saat ini eksisting pada moda angkutan penumpang Karya Agung dan Koperasi Bintang Tapanuli.
No Atribut
Jenis Moda Kendaraan Karya Agung
Koperasi Bintang Tapanuli
1 Biaya perjalanan Cost
Rp. 35.000 Rp. 40.000
2 Waktu tempuh perjalanan
Time 6-7 jam
5-6 jam 3
Jadwal keberangkatan Headway
Tiap 15 menit Tiap 15 menit
Sumber : Survei ke lapangan dengan wawancara kepada pegawai pekerja
usaha pengangkutan, supir dan beberapa penumpang.
Universitas Sumatera Utara
• Responden yang dipilih adalah penumpang Karya Agung dan Koperasi
Bintang Tapanuli. •
Teori pemilihan moda didasarkan pada pendekatan perilaku individu yaitu teori pemilihan diskrit Discrete Choice Models .
Menurut Tamin 2008, Model pemilihan diskrit dinyatakan sebagai
probabilitas setiap individu dalam memilih suatu pilihan merupakan fungsi ciri sosio-ekonomi dan daya tarik pilihan tersebut. Untuk menyatakan daya tarik
suatu alternative, digunakan konsep utilitas.
Menurut Fidel Miro model pilihan diskret biner dibagi menjadi 3 jenis model
diantaranya : a.
Model Logit Biner Model logit biner ini hanya untuk pilihan 2 moda transportasi alternatif
yaitu moda i dan moda j. Bentuk model ini berupa: probabilitas peluang moda i untuk dipilih adalah bergantung pada nilai parameter atau kepuasan
menggunakan moda i dan j serta nilai eksponensial. b.
Model Probit Binary Probit Juga untuk 2 moda altenatif, tetapi model ini menekankan untuk
menyamakan peluang kemungkinan individu untuk memilih moda 1, bukan moda 2 dan berusaha menghubungkan antara jumlah perjalanan dengan
variabel bebas yang mempengaruhi, misalnya biaya cost dan variabel ini harus terdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
c. Model Multi Nominal MNL
Model ini merupakan model pilihan diskret yang paling terkenal dan popular. Pilihan yang dihadapi oleh konsumen dalam model ini cukup banyak
lebih dari 2 pilihan seperti 3 pilihan, 4 pilihan, dan seterusnya, sebagai contohnya ada moda kendaraan pribadi, ada mikrolet, ada taksi,ada taxi, ada
sepeda motor, ada berjalan kaki, ada bus umum, atau kereta api cepat. •
Analisis data digunakan dengan menggunakan teknik Stated Preference. Stated Preference SP merupakan sebuah pendekatan eksperimen kontrol
sistem transportasi yang dibuat dengan mengadakan hipotesis situasi perjalanan, yang mengacu pada pendekatan dengan menggunakan pendapat responden dalam
menghadapi berbagai pilihan alternatif. Teknik SP menawarkan sebuah teknik untuk menyediakan informasi tentang permintaan dan perilaku perjalanan dengan baik untuk
suatu pengeluaran tertentu dengan alasan tertentu. Teknik SP mengacu pada suatu pendekatan yang menyatakan suatu pendekatan yang menggunakan pernyataan
mengenai bagaimana responden memberikan respon terhadap situasi yang berbeda atau berubah.
Teknik Stated Preference ini mendasarkan estimasi permintaan pada sebuah analisis respon terhadap pilihan yang sifatnya hipotetikal, hal ini dapat mencakup
atribut-atribut dan kondisi-kondisi dalam lingkup ynag lebih luas daripada sistem yang sifatnya nyata. Selanjutnya responden ditanya mengenai pilihan apa yang mereka
inginkan untuk melakukan sesuatu atau bagaimana mereka membuat rankingrating atau pilihan tertentu di dalam satu atau berbagai situasi dugaan.
Universitas Sumatera Utara
Teknik stated preference dicirikan oleh oleh adanya penggunaan desain eksperimen untuk membangun alternative hipotesa terhadap situasi hypothetical
situation yang kemudian disajikan kepada responden. Selanjutnya responden ditanya mengenai pilihan apa yang mereka inginkan untuk melakukan sesuatu atau bagaimana
mereka membuat rankingrating tertentu di dalam satu beberapa situasi dugaan.
Dikutip dari M. Aris Supriyanto, 2003 . Sifat utama dari stated preference survai adalah sebagai berikut. Ortuzar dan
Willumsen, 2001 :
1. Stated preference didasarkan pada pernyataan pendapat responden tentang
bagaimana respon mereka terhadap beberapa alternative hipotesa. 2.
Setiap pilihan direpresentasikan sebagai ‘paket dari atribut’ dari atribut yang berbeda seperti waktu, ongkos, headway, reliability dan lain-lain.
3. Peneliti membuat alternatif hipotesa sedemikian rupa sehingga pengaruh
individu pada setiap atribut dapat diestimasi, ini diperoleh dengan teknik desain eksperimen eksperimental design.
4. Alat interview questionare harus memberikan alternative hipotesa yang
dapat dimengerti oleh responden, tersusun rapid dan dapat masuk akal. 5.
Responden menyatakan pendapatnya pada setiap pilihan option dengan melakukan ranking, rating dan choice pendapat terbaiknya dari sepasang
atau sekelompok pernyataan.
Universitas Sumatera Utara
6. Respon sebagai jawaban yang diberikan oleh individu dianalisa untuk
mendapatkan ukuran secara quantitative mengenai hal yang penting relatif pada setiap atribut.
Kemampuan penggunaan stated preference terletak pada kebebasan membuat desain eksperimen dalam upaya menemukan variasi yang luas bagi
keperluan penelitian. Kemampuan ini harus diimbangi oleh keperluan untuk memastikan bahwa respon yang diberikan cukup realistis.
• Model pemilihan moda yang diterapkan adalah Model Logit dan Model
Probit. Diperoleh persamaan yang dibentuk yaitu
Persamaan probabilitas yang dibentuk adalah sebagai berikut : 1
Bentuk persamaan model logit biner adalah sebagai berikut : a
Probabilitas pemilihan bus Karya Agung: �
��
= ���
���
−
����
1+ ���
���
−
����
b Probabilitas pemilihan bus KBT:
�
���
= 1 − �
��
R
2 Bentuk persamaan model probit biner adalah sebagai berikut :
a Probabilitas pemilihan bus Karya Agung:
�
��
= ϕ {
�
��
−�
���
�
} b
Probabilitas pemilihan bus KBT Koperasi Bintang Tapanuli �
���
= ϕ {
�
���
−�
��
�
}
Universitas Sumatera Utara
I.5 Metodologi Penelitian