BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Permintaan Transportasi
Permintaan akan jasa transportasi merupakan permintaan turunan derived demand akibat adanya permintaan lain dan bersifat murni sebagai suatu kebutuhan
turunan Kanafani, 1983. Menurut Kanafani 1983 ada 4 empat atribut yang harus tersedia untuk penyediaan
transportasi penumpang yaitu: 1.
Total waktu perjalanan, meliputi acces time, waiting time, transfer time,dan line-haul transit time. Sudah barang tentu semua komponen ini tidak akan
relevan untuk semua kasus. 2.
Total biaya perjalanan, meliputi out-of-pocket money cost, vehicle operating cost, indirect taxes.
3. Jadwal yang tepat
4. Kenyamanan.
II.1.1 Faktor permintaan Transportasi
Transportasi manusia atau barang biasanya bukanlah merupakan tujuan akhir, tetapi hal itu dilakukan untuk mencapai tujuan lain oleh karena itu, permintaan atau jasa
transportasi disebut sebagai permintaan turunan derived demand yang timbul akibat adanya permintaan akan komoditi atau jasa lain. Pada dasarnya permintaan atas jasa
transportasi diturunkan dari:
Universitas Sumatera Utara
1. Kebutuhan seseorang untuk berjalan dari satu lokasi ke lokasi lainnya
untuk melakukan suatu kegiatan misanya bekerja dan berbelanja 2.
Permintaan akan angkutan barang tertentu agar tersedia di tempat yang diinginkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan transportasi Sucipto, 1999 adalah:
1. Karakteristik Pelaku Perjalanan:
a. Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan akan sangat mempengaruhi seorang dalam melakukan pemilihan moda. Tingkat pendapatan yang dimaksudkan dapat merupakan
tingkat pendapatan kepala keluarga atau pendapatan total keluarga. Untuk Indonesia umumnya informasi tentang pendapatan akan sulit untuk
didapatkan, sehingga diperlukan indikator atau ukuran lain seperti tingkat pengeluaran.
b. Kepemilikan Kendaraan
Dengan adanya kendaraan pribadi dalam suatu rumah tangga akan memberikan cenderung seseorang untuk melakukan perjalanan dengan
menggunakan kendaraan pribadi sejauh pelayanan pelayanan angkutan umum tidak cukup representative bagi pemilik kendaraan pribadi.
c. Kepadatan dari Pengembangan Tempat Tinggal
Daerah perkotaan dengan tingkat kepadatan yang rendah biasanya akan dihuni oleh kelompok rumah tangga dengan tingkat pendapatan menengah
Universitas Sumatera Utara
ke atas, maka rata-rata kepemilikan kendaraan tinggi. Sehingga dalam melakukan aktivitas sehari-hari mempunya kecenderungan untuk
menggunakan angkutan pribadi. Demikian juga sebaliknya dengan daerah yang mempunyai kepadatan tinggi.
d. Faktor Sosio Ekonomi Lainnya
Selain faktor di atas ada beberapa faktor sosio ekonomi lainnya yang cukup berpengaruh terhadap pemilihan moda, misalnya jenis pekerjaan, umur, jenis
kelamin dan lain-lain. 2.
Karakteristik Perjalanan Faktor penting sebagai indikator karakteristik perjalanan yaitu maksud
perjalanan. Maksud perjalanan seringkali mempengaruhi seseorang dalam melakukan pilihan moda. Misalkan orang akan cenderung menggunakan kendaraan pribadi untuk
maksud perjalanan berbelanja dibanding menggunakan angkutan umum. 3.
Karakteristik Sistem Transportasi Faktor-faktor yang merupakan tolak ukur karakteristik sistem transportasi antara
lain: 1.
Waktu tempuh perjalanan Untuk angkutan umum waktu perjalanan terdiri dari in vehicle time, waiting
time, waktu pergantian moda dan acces time. Untuk melakukan perbandingan biasanya dipakai waktu relative yaitu perbandingan antara waktu perjalanan
dengan angkutan umum dan waktu perjalanan menggunakan angkutan pribadi. 2.
Biaya Perjalanan
Universitas Sumatera Utara
Biaya perjalanan dengan angkutan umum adalah terindikasi dari besarnya tarif yang berlaku. Sedangkan biaya perjalanan dengan angkutan pribadi akan
meliputi banyak komponen antara lain: biaya bahan bakar, pelumas, parkir, tol dan lain-lain. Sebagai ukuran dalam melakukan perbandingan digunakan ukuran
biaya relatif. 3.
Tingkat Pelayanan Tingkat pelayanan yang ditawarkan oleh angkutan umum dan angkutan pribadi
akan menjadi faktor yang mempengaruhi pemilihan moda. 4.
Indeks Aksesibilitas Indeks aksesibilitas digunakan untuk ukuran kualitas pelayanan yang disediakan
oleh alternatif moda, indeks ini mengukur kemudahan guna mencapai suatu aktifitas pada suatu wilayah.
II.2 Model Pemilihan Moda