Grafik IV.14 Sensitivitas model Probit Biner terhadap perubahan atribut headway
• Arah kemiringan garis negatif, menunjukkan bahwa semakin besar selisih headway
KA dan KBT, maka akan semakin memperkecil probabilitas pemilihan KA. •
Dengan hanya memperhatikan perubahan selisih headway, maka dapat disimpulkan bahwa probabilitas memilih bus Karya Agung akan lebih besar dari probabilitas
memilih bus Koperasi Bintang Tapanuli bila selisih headway lebih kecil dari -10 menit.
IV. 4.10 Perbandingan Model
Model probit ini adalah alah satu asumsi logis yang menunjukkan sejumlah permasalahan yang besar pada komponen variabel bebas. Model ini juga
merupakan asumsi tentang distribusi pada dua permasalahan atau pilihan untuk dipilih yang menyatakan perbedaan pada kedua pilihan. Untuk membangun model
ini perlu dibuat asumsi-asumsi yang berkaitan dengan komponen dari utilitas
random. Ben Akiva , 2010
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
0,7 0,8
0,9 1
-50 -40
-30 -20
-10 10
20 30
40 50
Selisih Headway KA-KBT dalam menit Selisih Headway KA-KBT dalam menit
Universitas Sumatera Utara
Salah satu keunggulan dari model probit adalah dapat dipakai pada sebuah aplikasi model untuk pilihan stochastic. Adapun model yang lebih simpel untuk
digunakan yaitu model logit yang dapat lebih mudah diterapkan saat kebebasan asumsi yang baik. Model probit ini diperluas lebih lanjut setelah memperkenalkan
model logit, Kanafani, 1983.
Model ini merupakan model yang paling sering digunakan dalam praktek. Untuk membangun model ini perlu dibuat asumsi-asumsi yang berkaitan dengan
komponen dari utilitas random. Model ini juga model yang harus memenuhi aksioma independence of irrellevant alternative IIA yang mana jika peluang dua
alternatif untuk dipilih, nisbah peluang satu terhadap peluang yang lain tidak dipengaruhi oleh adanya alternatif lain dalam satu set pilihan. Model ini lebih
mudah untuk diestimasi, diinterpretasikan dan dapat digunakan untuk himpunan pilihan yang relatif banyak tanpa meningkatkan perhitungan dan penggunaan
model Koppelman dan Sethi, 2000 yang dikutip dari M. Aris Supriyanto, 2003.
Dari hasil pengujian secara statistikperhitungan lampiran maupun dari grafik pemilihan moda diperoleh hasil dari hubungan utilitas terhadap nilai
probabilitas bahwa pada model logit grafik yang dibentuk lebih bersifat linier dibandingkan grafik yang terjadi pada model probit.
Dari seluruh sensitivitas ditunjukkan bahwa atribut cost yang lebih sensitive artinya mencapai kesesuaian yang lebih nampak dengan nilai probabilitas pada
distribusi responden. Untuk sensitivitas terhadap perubahan atribut ditunjukkan
Universitas Sumatera Utara
pada grafik bahwa sensitivitas time dan headway pada kedua model secara signifikan tidak terlalu jauh berbeda pada kedua model sedangkan sensitivitas cost
ditunjukkan pada grafik bahwa model logit lebih membentuk garis yang lebih linier dibandingkan model probit. Dari hal itu semua terlihat dan tampak bahwa
persamaan yang dipakai untuk kedua model berbeda dan estimasi untuk model logit lebih mudah.
Perbandingan kedua model tidaklah mudah untuk disimpulkan karena pendekatan atau persamaan dari kedua model yang dipakai untuk menganalisa
adalah berbeda, maka dapat disimpulkan juga bahwa untuk menilai model mana yang paling bagus juga tidak mudah. Dengan memperhatikan grafik pemilihan
moda juga diperoleh bahwa kedua model memperlihatkan grafik yang tidak terlalu berbeda.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Hasil survei kuisioner yang diperoleh adalah:
a Tujuan perjalanan yang dilakukan oleh pengguna jasa angkutan umum
yang merupakan penumpang dari Medan tujuan Balige lebih banyak dalam hal urusankunjungan keluarga diikuti dengan tujuan
bisnisbekerja dan rekreasiberlibur. b
Hasil analisa bahwa alasan memilih moda oleh responden diperoleh karena faktor atribut biaya perjalanan dan waktu perjalanan setelah
amannyaman, terutama karakteristik penumpang seperti faktor pekerjaan yaitu untuk penumpang Karya Agung lebih banyak wiraswasta
dan penumpang KBT adalah pegawai. Adapun didapati bahwa lokasi loketstasiun terhadap lokasi tempat tinggal tidak terlalu mempengaruhi
penumpang dalam memilih moda. c
Responden penumpang cenderung untuk memilih bus Karya Agung adalah karena biaya cost yang lebih murah 34.2 setelah faktor
amannyaman 39.5, sedangkan responden penumpang bus Koperasi Bintang Tapanuli dipengaruhi oleh faktor yang lebih cepat 27.7
Universitas Sumatera Utara