1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
21
1.2.2 Investasi
Investasi pada triwulan III 2010 tumbuh 1,4 qtq atau 4,6 yoy
meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,8 yoy. Diperkirakan
pendorong utama investasi berasal dari swasta. Indikator investasi nonbangunan
seperti impor barang modal menunjukkan ada peningkatan, namun investasi bangunan yaitu
realisasi pengadaan semen secara tahunan tumbuh melemah dari 33,77 yoy di
triwulan II 2010 menjadi 22,21 yoy.
1.2.3 Ekspor dan Impor a.
Ekspor
Berdasarkan data nilai ekspor non migas menurut kelompok Standard International
Trade Classification SITC Bank Indonesia, total nilai ekspor non migas di Bangka
Belitung dari bulan Juni 2010 sampai Agustus 2010 tercatat sebesar US426,85
juta, atau naik 27,05 qtq dari triwulan sebelumnya yang tercatat US335,96
juta. Secara tahunan yoy tumbuh menguat dari 7,09 pada triwulan II 2010
menjadi 12,83, sejalan dengan pertumbuhan tahunan ekspor PDRB di
triwulan III 2010 yang tumbuh 2,4 yoy naik dibanding triwulan sebelumnya yang
tumbuh 1,8. Perbaikan ini didukung oleh terus menguatnya harga komoditas
Grafik 1.12 Indikator Pertumbuhan Investasi
Sumber : BPS Bangka Belitung, diolah
Grafik 1.13 Indikator Ekspor Bangka Belitung
Sumber : BPS Bangka Belitung, diolah
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
22
unggulan Bangka Belitung di pasar internasional. Timah sebagai penyumbang terbesar
ekspor Bangka Belitung, harganya mengalami peningkatan tajam yaitu sebesar 44,83 yoy atau 15,20 qtq. Namun, berdasarkan bisnis survei, pelaku usaha timah
mengatakan masih belum ada kepastian hukum mengenai penambangan darat, sehingga untuk menghindari tindakan yang dapat dikategorikan pelanggaran hukum,
pelaku usaha timah belum melakukan penambangan secara optimal. Sementara itu, tingginya curah hujan menurunkan produksi penambangan darat. Berdasarkan negara
tujuan, pasar ekspor terbesar tetap ke wilayah Asia, diikuti oleh Eropa, dan Amerika.
Negara tujuan ekspor terbesar adalah Singapura.
Grafik 1.13 Indikator Ekspor Bangka Belitung Lanjutan
Sumber : Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Sumber : Bloomberg
Sumber : Bloomberg Sumber : Bloomberg
1. Perkembangan Ekonomi Makro Regional
23
b. Impor