5. Perkembangan Sistem Pembayaran
63
Grafik 5.4 Perkembangan Penarikan Uang Lusuh di Pangkalpinang
Grafik 5.5 Perkembangan Denominasi Penarikan Uang Lusuh di Pangkalpinang Lembar
RTGS ke Bangka Belitung dibanding triwulan sebelumnya juga naik dari 36,57 yoy menjadi 96,02 dan volume naik dari 29,37 yoy menjadi 47,53.
5.2 Penyediaan Uang Layak Edar
Dalam sistem pembayaran tunai, Bank Indonesia selain bertugas
menyediakan uang dalam jumlah yang cukup, juga senantiasa menjaga agar
kualitas uang yang beredar di masyarakat terjaga kualitasnya. Upaya
yang dilakukan melalui kegiatan yang disebut clean money policy, yaitu
menarik dan memusnahkan atau melakukan kegiatan PTTB Pemberian
Tanda Tidak Berharga uang yang tidak layak edar dan mengganti dengan yang
layak edar. Berdasarkan data rata-rata uang
lusuh dari tahun 2009 sampai 2010 didapat bahwa denominasi Rp1.000
merupakan pecahan uang yang paling banyak diberikan tanda PTTB, diikuti dengan pecahan Rp5.000 dan Rp10.000. Namun di
triwulan III 2010 terdapat prilaku yang berbeda dimana pecahan uang besar yaitu RP100.000 dan Rp50.000 banyak diberikan tanda PTTB, masing-masing sebanyak 790.000
lembar dan 327.000 lembar. Hal ini menyebabkan melonjaknya nominal PTTB di triwulan III 2010 sebesar 287,84 qtq, namun jumlah lembaran uang yang mendapat PTTB justru
menurun 18,45 qtq.
5. Perkembangan Sistem Pembayaran
64
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank
6. PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
• Optimisme masyarakat terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja menurun. • Terjadi penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan
• NTP meningkat, namun dibarengi dengan peningkatan inflasi perdesaan
Berdasarkan Survei Konsumen yang dilakukan Kantor Bank Indonesia Palembang,
optimisme konsumen Pangkalpinang dalam memandang penghasilan dan ketersediaan
tenaga kerja baik saat ini maupun enam bulan yang akan datang melemah. Ekspektasi
penghasilan enam bulan yang akan mendatang menurun, terkait mayoritas
reponden yang menjawab penghasilan enam bulan yang mendatang menurun akibat
omzet usaha akan menurun. Sementara itu ekspektasi ketersediaan tenaga kerja enam
bulan yang akan datang menurun. Hal itu terkait mayoritas responden yang menjawab
ketersediaan tenaga kerja enam bulan yang akan datang menurun akibat kondisi ekonomi
memburuk. Hal ini sejalan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi triwulan
III 2010.
6.1 Kondisi Ketenagakerjaan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS Bangka Belitung, jumlah angkatan kerja Februari 2010 mencapai 550.716 orang. Pada kurun waktu 4 tahun terakhir sektor
primer masih tetap menjadi tumpuan utama dalam penyerapan tenaga kerja dengan lebih
Bab 6
Grafik 6.1 Perkembangan Indeks Penghasilan dan Ketersediaan Lapangan Pekerjaan 2008-2010