Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkah laku terhadap kesehatan adalah status sosial, usia tingkat pendidikan dan jenis kelamin Jo et, 2003
2.1.8 Sasaran Pendidikan Kesehatan
Sasaran pendidikan kesehatan di Indonesia, berdasarkan kepada program pembangunan Indonesia adalah masyarakat umum dengan berorientasi pada
masyarakat pedesaan, masyarakat dengan kelompok tertentu, seperti wanita, pemuda, remaja. Termasuk dalam kelompok khusus ini adalah kelompok lembaga pendidikan
mulai dari TK sampai perguruan tinggi, sekolah agama swasta maupun negeri, sasaran individu dengan teknik pendidikan kesehatan individual. Machfoedz
Suryani, 2008.
2.1.9 Media Pendidikan Kesehatan
Yang dimaksud dengan media pendidikan kesehatan sebenarnya nama lain dari alat bantu pendidikan AVA. Disebut media pendidikan karena alat-alat tersebut
merupakan alat saluran untuk menyampaikan informasi-informasi kesehatan. Alat- alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan pesan-pesan kesehatan bagi
masyarakat atau klien. Terminologi media sebenarnya ditunjang dari istilah komunikasi. Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan
media, media ini dibagi menjadi tiga, yakni: media cetak, media elektronik, media papan. Notoatmodjo, 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.1.10 Pendidikan Kesehatan Tentang TB Paru
Menurut Murniasih, 2010 menyatakan bahwa pendidikan kesehatan sangat penting untuk memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai TBC. Berikut
ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam program penyuluhan penderita TB yaitu : 1. Petugas baik dalam masa persiapan maupun dalam waktu berikutnya secara
berkala memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas melalui tatap muka, ceramah, dan media massa yang tersedia di wilayahnya tentang cara pencegahan
TB. 2. Memberikan penyuluhan kepada penderita dan keluarganya pada waktu
kunjungan rumah dan memberi saran untuk terciptanya rumah sehat sebagai upaya mengurangi penyebaran penyakit.
3. Memberikan penyuluhan perorangan secara khusus kepada penderita agar penderita mau berobat rajin teratur untuk mencegah penyebaran penyakit kepada
orang lain. 4. Menganjurkan perubahan sikap masyarakat dan perbaikan lingkungan demi
tercapainya masyarakat yang sehat. 5. Menganjurkan masyarakat untuk melapor apabila di antara warganya ada yang
mempunyai gejala-gejala penyakit TBC. 6. Berusaha menghilangkan rasa malu penderita karena penyakit TB paru bukan
penyakit yang memalukan, dapat dicegah dan disembuhkan seperti sama halnya penyakit lain.
7. Petugas harus mencatat dan melaporkan hasil kegiatannya kepada koordinatornya sesuia formulir pencatatan dan pelaporan kegiatan kader.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Konsep Pengetahuan