praktik yang berhubungan dengan tujuan hidup sehat baik secara individu, kelompok, maupun masyarakat, serta merupakan komponen dari program kesehatan.
2.1.2 Prinsip-prinsip pendidikan kesehatan
Semua petugas kesehatan telah mengakui bahwa pendidikan kesehatan itu penting untuk menunjang program-program kesehatan yang lain. Akan tetapi,
pengakuan ini tidak didukung oleh kenyataannya. Artinya, dalam program-program pelayanan kesehatan kurang melibatkan pendidikan kesehatan. Meskipun program itu
telah melibatkan pendidikan kesehatan, tetapi kurang memberikan bobot. Argumentasi mereka adalah karena pendidikan kesehatan itu tidak segera dan jelas
memperlihatkan hasil. Dengan kata lain, pendidikan kesehatan itu tidak segera membawa manfaat bagi masyarakat dan tidak mudah dilihat atau diukur. Hasil
investasi pendidikan kesehatan baru dapat dilihat beberapa tahun kemudian. Dalam waktu yang pendek pendidikan kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau
peningkatan pengetahuan masyarakat. Sedangkan peningkatan pengetahuan saja belum akan berpengaruh langsung terhadap indikator kesehatan Notoatmodjo, 2011
2.1.3 Peranan Pendidikan Kesehatan
Lawrence Green menjelaskan bahwa perilaku itu dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh tiga faktor pokok, yaitu faktor predisposisi faktor yang mendukung
dan faktor yang memperkuat atau mendorong atau penguat. Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan sebagai upaya intervensi perilaku harus diarahkan pada ketiga
faktor tersebut. Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku sehingga perilaku individu, kelompok atau masyarakat sesuai dengan nilai-
Universitas Sumatera Utara
nilai kesehatan. Dengan kata lain, pendiidikan kesehatan adalah suatu usaha untuk memotivasi atau mengoordinasikan sasaran agar mereka berperilaku sesuai dengan
tuntutan nilai-nilai kesehatan Notoatmodjo, 2011
2.1.4 Konsep Pendidikan Kesehatann
Konsep pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan pada bidang kesehatan. Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam
pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau
masyarakat. Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai mahluk sosial dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai hidup dalam masyarakat selalu
memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu, dan sebagainya. Dalam mencapai tujuan tersebut,
seorang individu, kelompok atau masyarakat tidak terlepas dari kegiatan belajar Notoatmodjo, 2011.
2.1.5 Tujuan Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan suatu komunikasi untuk mencapai tujuan kesehatan yang positif dan mencegah atau meminimalkan sakit sehat baik dalam
individu maupun kelompok yang dipengaruhi oleh kepercayaan, tingkah laku dan kebiasaan yang dapat dijadikan kekuatan untuk komunitas yang lebih besar Smith,
1979 Tujuan pendidikan kesehatan yang utama adalah tercapainya perubahan prilaku
individu, keluarga, dan masyarakat dalam memelihara perilaku sehat serta berperan
Universitas Sumatera Utara
aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Secara umum dan operasional pendidikan kesehatan bertujuan untuk mengubah pemahaman individu,
kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan agar menjadi kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat, serta dapat
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dengan tepat dan sesuai Herawani, 2001. Banyak faktor yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan
pendidikan kesehatan, antara lain tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, adat istiadat dan kepercayaan masyarakat Effendy, 1995.
Menurut Azwar 1983 dalam Machfoedz Suryani, 2008 bahwa perilaku kesehatan sebagai pendidikan kesehatan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Perilaku yang menjadikan kesehatan sebagai yang bernilai di masyarakat. Dengan demikian kader masyarakat mempunyai tanggung jawab di dalam penyuluhannya
mengarahkan kepada keadaan bahwa cara-cara hidup sehat menjadi kebiasaan hidup masyarakat sehari-hari.
2. Secara mandiri mampu menciptakan perilaku sehat bagi dirinya sendiri maupun menciptakan perilaku sehat di dalam kelompok. Itulah sebabnya dalam hal ini
pelayanan kesehatan dasar diarahkan agar dikelola sendiri oleh masyarakat, dalam hal bentuk yang nyata misalnya posyandu. Seterusnya dalam kegiatan ini
diharapkan adanya langkah-langkah mencegah timbulnya penyakit. 3. Mendorong berkembangnya dan penggunaan sarana pelayanan yang ada secara
tepat. Ada kalanya masyarakat memanfaatkan sarana kesehatan yang ada secara berlebihan. Sebaliknya sudah sakit belum pula menggunakan sarana kesehatan
yang ada sebagaimana mestinya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan