dan tidak pasti Pangarso, 2000. Adanya peningkatan lahan ini memacu terhadap perkembangan guna lahan yang terjadi dan ini tidak hanya terjadi di dalam kota saja
tapi juga ke kawasan pingggiran. Perkembangan guna lahan perkotaan inilah yang akhirnya memacu peningkatan arus pergerakan manusia, kendaraan maupun barang,
yang mengakibatkan adanya pergerakan dari kawasan permukiman ke non permukiman yang disebut dengan bangkitan dan sebaliknya dari guna lahan non
permukiman ke guna lahan permukiman yang disebut dengan tarikan pergerakan.
2.3 Teori Tingkat Pelayanan Jalan
Tingkat Pelayanan Jalan level of Service umumnya digunakan sebagai ukuran dari pengaruh yang membatasi akibat peningkatan volume lalu lintas. Setiap
ruas jalan dapat digolongkan pada tingkat tertentu, yaitu antara A sampai F yang mencerminkan kondisinya pada kebutuhan atau volume pelayanan tertentu.
Tingkat pelayanan digunakan untuk mengukur kualitas perjalanan, ditunjukan dengan rasio perbandingan antara volume dengan kapasitas VC. Agar suatu jalan
dapat memberikan pelayanan yang memadai, maka volume pelayanan harus lebih kecil dari kapasitas jalan itu sendiri atau VC-nya lebih kecil dari satu VC1.
Tingkat A berarti kondisi yang hampir ideal; tingkat E adalah kondisi lalu lintas sesuai dengan kapasitasnya, dan tingkat F adalah kondisi arus terpaksa forced
flow. Adapun tingkat pelayanan jalan ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
20 Gambar 2.1 Tingkat Pelayanan Jalan
Sumber: Tamin, 1993, dalam Merliana 2006 Faktor-faktor yang termasuk sebagai pengukur tingkat pelayanan antara lain:
1.
Kecepatan perjalanan.
2.
Hambatan atau halangan sekeliling.
3.
Keleluasaan bergerak volume.
4.
Keamanan dan kenyamanan pengemudi.
5.
Biaya jalan dari kendaraan operating cost. Untuk mengukur semua faktor diatas secara kuantitas adalah tidak mungkin,
oleh karena itu dua faktor yang dipakai untuk mengukur tingkat pelayanan jalan dalam penulisan ini ialah kecepatan perjalanan dan perbandingan antara volume
dengan kapasitas VC. Dimana kapasitas ini merupakan volume lalu lintas maksimum yang dapat
ditampung sewaktu jalan dalam batas-batas yang ideal. Rasio perbandingan antara
Universitas Sumatera Utara
volume dengan kapasitas dianggap dapat mewakili beberapa karakteristik tingkat pelayanan yang dapat dikuantifisir.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung besarnya kapasitas adalah: 1.
Tingkat Pelayanan A VC 0,00-0,20 Kondisi arus beban dengan laju, kecepatan tinggi, pengemudi dapat
memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan. 2.
Tingkat Pelayanan B 0,21-0,40 Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh lalu lintas,
pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan. 3.
Tingkat Pelayanan C 0,44-0,74 Arus stabil, akan tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan.
4. Tingkat Pelayanan D 0,75-0,84
Arus mendekati keadaan tidak stabil, kecepatan rendah. 5.
Tingkat Pelayanan E 0,85-1,00 Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapasitas, arus tidak stabil,
kecepatan terkadang terhenti. 6.
Tingkat Pelayanan F VC 1,00 Macet, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas, antrian panjang dan
terjadi hambatan-hambatan yang besar.
Universitas Sumatera Utara
22
2.4 Manajemen Transportasi dan Upaya Penanggulangan