70 banyak dijumpai di luar Pasar Kampung Lalang, dimana mereka biasa beroperasi
pada pagi hingga sore hari. Pemilihan waktu berdagang dipengaruhi oleh larangan Pemkot Medan bagi Pedagang di wilayah ini. Namun, keberadaan Pedagang pada
sore hari ini membuat kawasan ini bisa menganggu tingkat pelayanan jalan. Jenis dagangan yang dijual hampir keseluruhan merupakan sayur-mayur, buah-buahan dan
pedagang makanan. Untuk pedagang di luar Pasar Kampung Lalang dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2 Pedagang di Luar Pasar Kampung Lalang Sumber: Survei Lapangan, 2013
5.2 Analisis Pola Aktivitas Pedagang Pasar
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa pola aktivitas Pedagang dalam menggunakan ruang dapat dikelompokkan menjadi 3 pola, yaitu: pedagang yang
Universitas Sumatera Utara
menempati badan jalan, yang menempati trotoar, PKL dan pedagang yang menempati ruang khusus bangunan Pasar Kampung Lalang.
a. Pedagang pada badan jalan
Pedagang PKL yang menempati badan jalan terdapat di sekitar Jalan Gatot Subroto. Pedagang yang menempati badan jalan ini sebagian besar mempunyai
jenis dagangan sayur-mayur, buah –buahan pakaian jadi dan menggunakan sarana
fisik dagang berupa lesehan yang mengurangi lebar jalan 2- 2,5 meter atau sekitar 40 dari lebar badan jalan.
Hal ini tentu saja mengganggu sirkulasi pada badan jalan, belum lagi apabila ada pembeli yang menggunakan sepeda motormobil yang selalu ingin memarkir
kendaraan sedekat mungkin dengan tempat berjualan, sehingga menyebabkan kemacetantundaan. Kondisi seperti di atas yang paling parah terdapat di depan
Bangunan Pasar Kampung Lalang memakai badan jalan Medan-Binjai km 9 dari persimpangan jalan Klambir V sampai jembatan. Hal ini menyebabkan lebar Jl.
Gatot Subroto berkurang hingga 5 meter dari lebar keseluruhan badan jalan berkurang sekitar 30, sehingga lebar jalan yang bisa dilalui kendaraan hanya
8-8,5 meter atau sekitar 70 dari lebar keseluruhan badan jalan untuk satu arah. Dengan lebar sekian, tentu saja sangat sempit, sehingga keberadaan pedagang
pada badan jalan di Pasar mengganggu sirkulasi kendaraan. Untuk pedagang pada badan jalan dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Universitas Sumatera Utara
72 Gambar 5.3 Pedagang pada Badan Jalan
Sumber: Survei Lapangan, 2013
b. Pedagang pada trotoar
Pedagang yang menempati trotoar terdapat hampir setiap sudut lokasi penelitian, yaitu Pasar Kampung Lalang. Sebagian besar mereka mempunyai jenis dagangan
sayur-mayur, pakaian jadi, dan makananminuman dengan jenis sarana fisik dagangan berupa gerobakkereta dorong dan perpaduan antara gerobak dengan
warung semi permanen berupa tenda. Besaran trotoar yang digunakan berkisar 1,5-2 meter atau sekitar 80-100 dari
lebar trotoar, dan tentunya keberadaan pedagang pada trotoar ini menghambat sirkulasi pejalan kaki dalam melakukan perjalanannya dan membahayakan
pejalan kaki terutama di tempat-tempat yang ramai kendaraan karena pejalan kaki harus berjalan di badan jalan.
Pedagang yang menempati trotoar paling banyak terdapat di depan pertokoan
Universitas Sumatera Utara
kampung lalang. Sedangkan di depan Pasar Kampung Lalang trotoar digunakan untuk parkir sepeda motor dan sepeda pada pagi hingga sore hari, sehingga
pejalan kaki berjalan di badan Jalan Gatot Subroto. Untuk pedagang pada trotoar dapat dilihat pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4 Pedagang pada Trotoar Sumber: Survei Lapangan, 2013
Universitas Sumatera Utara
74 c.
Pedagang pada bangunan pasar Pedagang pada ruang khusus ini merupakan hasil revitalisasi penataan PKL di
sebagian jalan Gatot Subroto yang kemudian mereka ditempatkan di ruang khusus di dalam pasar kampung lalang.
Ruang khusus yang digunakan untuk pedagang ini dilengkapi dengan area parkir mobil dan motor di sekitar pasar kampung lalang. Keberadaan area parkir ini
sangat mendukung aktivitas pedagang dan tidak mengganggu sirkulasi kendaraan. Keberadaan pedagang pada ruang khusus dengan fasilitas parkir pada akhirnya
akan mendukung terbentuknya penataan ruang pasar yang mampu memperkuat karakter kawasan pasar ini. Namun keberadaan pedagang di ruang khusus ini
juga diikuti pedagang PKL yang menempati trotoar di sekitarnya, sehingga secara tidak langsung juga mempengaruhi aktivitas pejalan kaki. Untuk
pedagang pada bangunan pasar dapat dilihat pada Gambar 5.5.
Gambar 5.5 Pedagang pada Bangunan Pasar Sumber: Survei Lapangan, 2013
Universitas Sumatera Utara
5.3 Analisis Bangkitan dan Tarikan Perjalanan